Pencari Kerja Pilih Perusahaan Lokal Dibanding Multinasional

Reporter

Selasa, 6 September 2016 22:39 WIB

Ribuan pencari kerja ikuti bursa kerja (job fair) yang diadakan Kementerian Transmigrasi dan Tenaga Kerja dan PT Jakarta Internasional Expo di Kemayoran, Jakarta, 6 September 2014. Bursa kerja tahunan ke-12 ini diikuti 75 perusahaan yang menargetkan 9.000 pekerja akan mendapatkan pekerjaan dalam job fair tersebut. ANTARA/Andika Wahyu

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah survei yang digelar situs penyedia lowongan kerja, JobStreet.com menunjukkan para pencari kerja di Indonesia lebih memilih untuk bekerja di perusahaan lokal ketimbang perusahaan multinasional (MNC). Hanya tiga perusahaan multinasional yang masuk dalam daftar 10 perusahaan idaman para pencari kerja di Indonesia.

Jumlah perusahaan lokal Indonesia yang menjadi idaman ini jauh lebih banyak dibanding beberapa negara Asia lain yang disurvei oleh JobStreet. Survei yang digelar awal tahun 2016 ini mencakup 43.827 responden di tujuh negara yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Hong Kong, Filipina, Thailand dan Vietnam. “Responden diminta menentukan 10 perusahaan impian mereka,” tulis JobStreet dalam siaran persnya, Selasa, 6 September 2016.

Hasil survei ini tentu saja berbeda dengan kesan yang selama ini berkembang bahwa perusahaan-perusahaan multinasional mempunyai image yang lebih bergengsi dan memberikan kesempatan karier yang lebih baik di mata pekerja Asia Tenggara.

Perusahaan lokal menempati posisi teratas sebagai perusahaan idaman di empat negara dari tujuh. Hanya para pencari kerja di tiga negara yang memilih perusahaan multinasional sebagai perusahaan favorit; yakni Hong Kong dan Singapura. Di dua negara itu, Google menduduki posisi teratas. Adapun di Vietnam, Unilever menjadi perusahaan favorit.

Data pada setiap negara mengungkapkan bahwa pada umumnya perusahaan-perusahan favorit terbagi rata antara lokal dan multinasional. Di empat negara, Thailand, Vietnam, Hong Kong dan Filipina, perusahaan yang menjadi favorit berimbang antara perusahaan multinasional dan pengusaha lokal.

Adapun di Malaysia ada 4 perusahaan multinasional yang menjadi perusahaan idaman. Di Singapura, perusahaan multinasional mendominasi perusahaan idaman para pencari kerja. Posisi ini berkebalikan dengan Indonesia, yang justru didominasi oleh tujuh perusahaan lokal.

Survei JobStreet ini menunjukkan bahwa Google muncul sebagai satu-satunya perusahaan yang selalu masuk dalam daftar top 10 perusahaan idaman di setiap negara. Hanya di Vietnam, Google tak masuk dalam daftar. Hal ini disebabkan, karena tidak adanya kantor perwakilan Google di negara tersebut.

Para pencari kerja di Hong Kong, Singapura dan Malaysia mempunyai minat yang tinggi untuk bergabung dengan perusahaan yang bergerak di bidang teknologi, transportasi serta minyak dan gas.

Adapun di Indonesia, industri consumer goods menjadi pilihan utama untuk sebagian besar responden di Indonesia, Filipina dan Thailand. Berbeda dengan negara lain, para pencari kerja di Vietnam menunjukkan minat yang tinggi tehadap industri makanan dan minuman (food & beverages) serta telekomunikasi.

Faktor-faktor seperti nilai budaya, kualitas hidup, standar ekonomi, tren ekonomi dan infrastruktur berperan dalam membentuk persepsi seseorang mengenai tempat kerja yang mereka idamkan.

Walaupun hasil survei menyatakan bahwa Google menjadi perusahaan favorit di antara pekerja Asia Tenggara, hasil survei ini juga menunjukkan kemungkinan perusahaan lokal untuk dapat menyalip perusahaan multinasional dalam menarik perhatian para pencari kerja yang berbakat.

IQBAL MUHTAROM

Berita terkait

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

3 hari lalu

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

Pakar Unair mewanti-wanti regulator soal bahaya AI terhadap dunia kerja. AI bisa menyulitkan angkatan kerja baru, terutama yang memiliki skill rendah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

30 hari lalu

Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 27 Maret 2024 diawali oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya membuka banyak loker bagi WNI

Baca Selengkapnya

Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

31 hari lalu

Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya banyak membuka lowongan kerja bagi warga negara Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

34 hari lalu

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.

Baca Selengkapnya

Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

35 hari lalu

Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

Pertumbuhan ekonomi RI tidak diikuti penyerapan kerja yang optimal.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno: Nilai Tambah Ekonomi Kreatif Capai Rp 1,4 Triliun

44 hari lalu

Sandiaga Uno: Nilai Tambah Ekonomi Kreatif Capai Rp 1,4 Triliun

Menteri Sandiaga Uno menyebut nilai tambah ekonomi kreatif mencapai Rp 1,4 triliun. Melampaui target.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kontribusi UMKM terhadap PDB Capai 61 Persen

51 hari lalu

Jokowi Sebut Kontribusi UMKM terhadap PDB Capai 61 Persen

Jokowi mengklaim kontribusi UMKM terhadap PDB mencapai 61 persen.

Baca Selengkapnya

Sekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara

58 hari lalu

Sekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara

Sekretariat Just Energy Transition Partnership (JETP) menunggu perangkat peraturan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Baca Selengkapnya

Apa Itu Tenaga Honorer? Ini Pengertian dan Perbedaannya dengan PPPK

20 Februari 2024

Apa Itu Tenaga Honorer? Ini Pengertian dan Perbedaannya dengan PPPK

Tenaga honorer merupakan bagian integral dari struktur tenaga kerja di Indonesia, terutama di sektor publik.

Baca Selengkapnya

TPN Ganjar - Mahfud Sebut Hilirisasi Dimanfaatkan Tenaga Kerja Asing

3 Februari 2024

TPN Ganjar - Mahfud Sebut Hilirisasi Dimanfaatkan Tenaga Kerja Asing

Dewan Pakar TPN Ganjar - Mahfud, Sonny Keraf, mengkritik bahwa manfaat hilirisasi lebih dirasakan tenaga kerja asing.

Baca Selengkapnya