INFO BISNIS - Pada hari ulang tahun ke-71 Republik Indonesia, Pemerintah Kota Sukabumi meluncurkan aplikasi perpustakaan digital, i-Sukabumi. Perpustakaan ini berisi ribuan buku yang bisa diakses secara gratis oleh masyarakat melalui aplikasi. Kota Pekanbaru bahkan lebih dulu memperkenalkan i-Pekan, perpustakaan digital pertama di Pulau Sumatera pada bulan Juni 2016 lalu. Provinsi Kalimantan Timur menyusul meluncurkan i-Kaltim pada bulan berikutnya.

Tiga perpustakaan digital itu memiliki tujuan yang sama, yaitu mendorong minat baca masyarakat di daerah demi mewujudkan masyarakat cerdas atau smart society. Masyarakat cerdas inilah yang menjadi salah satu pilar smart city yakni smart people.

Konsep kota cerdas mulai didorong pemerintah untuk diterapkan di seluruh Indonesia. Masing-masing berkembang dengan kebutuhannya serta keunikan dan keunggulan (branding) yang ingin ditonjolkan untuk membawa manfaat ekonomi, pembangunan dan layanan publik yang lebih unggul. Meski demikian, pemerintah telah meluncurkan peta jalan Smart City Vision Indonesia 2015-2045.

Transformasi menjadi kota cerdas ini dimungkinkan dengan adanya teknologi informasi serta infrastruktur telekomunikasi yang mumpuni. Indosat Ooredoo, salah satu penyedia teknologi komunikasi, mengembangkan platform kota cerdas yang disebut Single Window City Dashboard. Platform ini memungkinkan pemerintah kota memantau semua fungsi aplikasi dalam satu layar, termasuk situasi dan laporan masyarakat secara digital. Bentuk penerapan kota cerdas ini bukan hanya perpustakaan digital. Single Window City Dashboard mengintegrasikan aplikasi kinerja pemerintah kota, seperti e-gov dan e-tax; integrasi solusi cluster, seperti smart light, smart CCTV, dan smart traffic dengan Internet of Things (IoT), fitur delegasi (dipstach) yang mampu mendelegasikan tugas ke pejabat pemerintah kota secara otomatis; serta fitur Geographic Information System (GIS) untuk menampilkan data demografi ke peta. Semua aplikasi didorong dapat menjadi terintegrasi dan mendatangkan value yang sesungguhnya yakni big data yang memungkinkan analitik guna pengambilan keputusan yang cepat.

“Platform kota cerdas ini memungkinkan pemerintah kota memantau semua fungsi aplikasi dalam satu layar, termasuk situasi dan laporan masyarakat secara digital,” kata Herfini Haryono, Director & Chief Wholesale & Enterprise Officer Indosat Ooredoo.

Platform ini membuat kerja pemerintah kota jadi lebih efektif dan efisien. Dengan smart light, misalnya, pengelola kota dapat memantau dan mengendalikan penggunaan lampu penerangan jalan umum agar hemat energi sekaligus berfungsi optimal.

Kebutuhan pemerintah kota untuk bekerja transparan dapat terpenuhi karena aplikasi-aplikasi di platform ini bisa diakses masyarakat. Keuntungan lainnya, pemerintah kota bisa meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), utamanya dari pajak dan retribusi daerah. Sebab melalui aplikasi yang diintegrasikan di platform ini memungkinkan pengawasan dan analisa yang cepat. Belum lagi pelayanan publik yang jadi lebih baik, seperti misalnya yang didapat dari aplikasi pelacak moda transportasi umum atau sistem informasi rumah sakit.

Lantas, apa dampaknya bagi masyarakat? Lagi-lagi efisiensi. Aplikasi dalam platform berisi banyak informasi yang dibutuhkan masyarakat. Semakin banyak informasi yang diterima, semakin membuat masyarakat bergerak lebih efektif dan efisien.

Smart city diharapkan mampu mendorong kota mengelola seluruh sumber dayanya, meningkatkan daya saing, mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, peningkatan kualitas hidup, serta partisipasi masyarakat yang lebih terbuka dan pembangunan berkelanjutan.

Indosat Ooredo tidak selesai dengan tiga kota tersebut. Sampai akhir tahun ini, perusahaan berencana menggarap sepuluh kota lagi, ditambah 50 kota tahun depan. Semakin banyak kota cerdas di Indonesia, semakin cepat negara ini mewujudkan cita-cita menjadi bangsa yang unggul. (*)