Bursa Saham AS Menguat Dekati Rekor Tertinggi

Reporter

Selasa, 30 Agustus 2016 07:19 WIB

Suasana di Bursa Saham Wall Street, New York. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Bursa saham Amerika Serikat menguat mendekati rekor tinggi setelah data menunjukkan peningkatan dalam belanja konsumen di tengah spekulasi atas kenaikan suku bunga acuan AS.

Indeks Standard & Poor’s 500 ditutup menguat 0,52 persen atau 11,34 poin ke 2.180,38. Sementara itu, Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 0,58 persen atau 107,59 ke level 18.502,99.

Indeks menguat setelah melemah dalam tiga hari terakhir menyusul data yang menunjukkan belanja konsumen di Amerika Serikat naik selama empat bulan berturut-turut pada bulan Juli, didukung oleh peningkatan pendapatan.

Data tersebut diikuti penjualan ritel yang mengecewakan dan angka pertumbuhan ekonomi yang lambat. Data pekerjaan bulanan pada Jumat dapat memberikan petunjuk lebih, apakah The Fed kebijakan memiliki ruang untuk meningkatkan suku bunga setelah Gubernur Janet Yellen mengatakan, probabilitan kenaikan suku bunga semakin kuat.

"Ada indikator yang bahwa pendapatan membaik dan konsumsi akan terus tetap kuat, yang merujuk kepada penguatan ekonomi AS," kata Brian Jacobsen dari Wells Fargo Funds Management LLC kepada Bloomberg.

"Yang menjadi pertanyaan besar adalah apakah inflasi akan meningkat atau terus seperti ini, yang menekankan pada laporan kerja hari Jumat. Saat ini gambarannya masih cukup cukup buram," lanjut Jacobsen.

Probabilitas kenaikan suku bunga pada September meningkat ke 34 persen dari 22 persen pada 19 Agustus, sedangkan probabilitas pada Desember naik menjadi 61 persen dari 8 persen pada 27 Juni.

Wells Fargo & Co dan Facebook Inc. berkontribusi paling besar pada indeks seham, sementara Herbalife Ltd menguat setelah miliarder Carl Icahn membeli lebih dari 2,3 juta saham di perusahaan nutrisi tersebut.

BISNIS.COM

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

10 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

42 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

7 Oktober 2023

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia yang jeblok dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya