Wall Street Berakhir Turun Tipis

Reporter

Selasa, 23 Agustus 2016 08:34 WIB

AP/Lee Jin-man

TEMPO.CO, Jakarta - Bursa saham AS melemah tipis pada perdagangan Senin (22 Agustus 2016) karena penurunan harga minyak yang membebani sektor energi dan diimbangi oleh penguatan sektor bioteknologi. Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 23,15 poin atau 0,12% ke 18.529,42, sedangkan indeks Standard & Poor’s 500 melemah 1,23 poin atau 0,06% ke 2.182,64.


Harga minyak mentah menguat lebih dari 3% setelah menyentuh level tertinggi dalam dua bulan terakhir pekan lalu, di tengah kekhawatiran meningkatnya ekspor bahan bakar Cina, peningkatan ekspor minyak mentah Irak dan Nigeria, serta peningkatan jumlah rig minyak di AS.


Penurunan harga minyak ini menyeret sektor energi indeks S&P melemah 0,9% dan menjadi sektor dengan kinerja terburuk dari 10 sektor di indeks S&P.


Mendekati akhir musim laporan keuangan, fokus investor akan beralih ke pidato Gubernur Federal Reserve Janet Yellen pada hari Jumat di pertemuan bank sentral tahunan di Jackson Hole, Wyoming, untuk menilai kemungkinan kenaikan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang.


"(Indeks tertekan oleh) harga minyak dan ketidakpastian mengenai pertemuan Jackson Hole, dan selalu ada beberapa kejutan muncul dari Jackson Hole," kata Jack Ablin, kepala investasi di BMO Private Bank seperti yang dikutip Reuters.


Advertising
Advertising

Kemungkinan kenaikan suku bunga acuan ditopang oleh komentar Wakil Gubernur the Fed Stanley Fischer bahwa ekonomi AS mendekati target tingkat pekerjaan dan inflasi dari the Fed.


Sektor bioteknologi mendapat dorongan akuisi Pfizer atas produsen oban kanker Medivation senilai US$14 miliar. Saham Medivation melonjak hampir 20%.


Produsen chip Intersil melonjak 19,8% sebuah sumber mengatakan kepada Reuters bahwa Renesas sedang dalam tahap hakhir negosiasi untuk mengakuisisi perusahaan senilai sekitar US$2,99 miliar.


BISNIS.COM

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

10 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

42 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

7 Oktober 2023

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia yang jeblok dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya