Pemerintah Ingin 11 Industri Dapat Diskon Gas

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 16 Agustus 2016 02:28 WIB

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, memberikan keynote speaker dalam acara Road to Digital Economy 2020 di Balai Kartini, Jakarta, 2 Juni 2016. Tempo/Angelina Anjar Sawitri

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah melalui sejumlah kementeriannya ingin menambah sektor industri penerima potongan harga gas industri. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, dalam rapat kordinasi pada Senin 16 Agustus 2016, mengusulkan pembentukan tim khusus untuk membahas harga gas industri lebih mendalam.

“Quick win untuk industri-industri besar, kita tahan dulu,” ujarnya dalam siaran tertulis, Senin, 15 Agustus 2016. Kemenko Perekonomian menargetkan pembahasan selesai dalam sepekan ini. Menurut Darmin, penyelesaian ini harus segera rampung dan tak boleh berlarut-larut.

Dalam rapat koordinasi tersebut hadir Menteri Energi dan dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi, Kepala BPH Migas Andy Noorsaman Sommeng, Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soetjipto, dan Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Hendi Prio Santoso.

Kementerian Perindustrian dan Kementerian BUMN mengusulkan penambahan sektor industri untuk diberikan diskon harga gas. Padahal dalam aturan yang berlaku, telah disebutkan sektor mana saja yang mendapatkan potongan harga.

Dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 40 Tahun 2016 tentang Penetapan Harga Gas Bumi sebenarnya sudah mengatur soal sektor mana saja yang mendapatkan rekomendasi potongan harga.Ketujuh industri tersebut, antara lain industri baja, industri keramik, industri kaca, industri petrokimia, industri pupuk, industri oleochemical dan industri sarung tangan karet.

Kementerian perindustrian mengusulkan penambahan pada tiga sektor, yakni pulp dan kertas, industri makanan dan minuman, serta industri tekstil dan alas kaki. “Untuk tambahan, tadi kami bicara bukan hanya shortlist, tapi longlist,” kata Airlangga.

Sementara Menteri BUMN Rini Soemarno mengusulkan industri farmasi sebagai sektor yang membutuhkan potongan harga gas. “Kita tak punya bahan baku obat-obatan, mungkin itu salah satu yang perlu ditambahkan”, tambahnya,” ucapnya.

Menteri Rini menambahkan, sektor industri harus menjadi prioritas agar Indonesia berdaya saing. Pasalnya, ia melanjutkan, penggunaan gas untuk industri termasuk yang menguras biaya produksi, yaitu besarannya mencapai 30 persen.

Adapun pemerintah menilai harga gas industri di Indonesia saat ini masih mahal. Hal ini membuat industri pengguna gas dalam negeri memiliki daya saing rendah di pasar internasional.

Menurut data SKK Migas, harga gas di Jawa Timur sekitar US$ 8,01-US$ 8,05 per one million British Thermal Units (MMBtu), Jawa Barat di kisaran US$ 9,14-US$ 9,18 per MMBtu, sedangkan harga untuk wilayah Sumatera bisa mencapai US$ 13,90-US$ 13,94 per MMBtu.

Dibandingkan dengan harga gas di negara-negara lain, harga gas di Indonesia termasuk tiga kali lipat lebih mahal. Beberapa negara lain seperti Jepang, Korea Selatan dan China, patokan harga gas hanya sekitar US$ 4-US$4,55 per MMBtu.

BAGUS PRASETIYO

Berita terkait

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

23 Februari 2024

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.

Baca Selengkapnya

Penyalahgunaan BBM Selama 2022 1,4 Juta Liter, BPH Migas: Dominan Solar

3 Januari 2023

Penyalahgunaan BBM Selama 2022 1,4 Juta Liter, BPH Migas: Dominan Solar

BPH Migas bersama Polri mengungkap penyalahgunaan bahan bakar minyak atau BBM sebanyak 1,4 juta liter sepanjang tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Airlangga Buka Peluang Revisi Regulasi untuk Mendorong Industri Migas

24 November 2022

Airlangga Buka Peluang Revisi Regulasi untuk Mendorong Industri Migas

Airlangga Hartarto meminta agar SKK Migas melakukan langkah-langkah agar situasi iklim investasi maupun insentif bisa lebih baik di industri migas.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Optimalkan Kebijakan Fiskal untuk Dorong Industri Hulu Migas

23 November 2022

Sri Mulyani Optimalkan Kebijakan Fiskal untuk Dorong Industri Hulu Migas

Sri Mulyani Indrawati menyatakan bakal mengoptimalkan kebijakan fiskal untuk mendukung pertumbuhan pertumbuhan industri migas.

Baca Selengkapnya

Kepala SKK Migas Sebut Industri Hulu Minyak dan Gas RI Butuh Investasi USD 179 Miliar

23 November 2022

Kepala SKK Migas Sebut Industri Hulu Minyak dan Gas RI Butuh Investasi USD 179 Miliar

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan industri hulu minyak dan gas (migas) membutuhkan investasi yang cukup besar.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Pertambangan Soebroto Sebut Industri Hulu Migas Bukan Sunset Industri

28 Oktober 2022

Eks Menteri Pertambangan Soebroto Sebut Industri Hulu Migas Bukan Sunset Industri

Menteri Pertambangan dan Energi RI periode 1978-1988, Soebroto, mengatakan industri hulu minyak dan gas (migas) bukan sunset industri, tetapi menjadi sunrise industri

Baca Selengkapnya

Temuan Potensi Gas Melimpah di Blok Andaman, SKK Migas Ungkap Pengeboran Makin Intensif

21 Juli 2022

Temuan Potensi Gas Melimpah di Blok Andaman, SKK Migas Ungkap Pengeboran Makin Intensif

SKK Migas melaporkan kegiatan pengeboran di Blok Andaman I,II, dan III belakangan makin intensif.

Baca Selengkapnya

Arus Mudik, BPH Migas Prediksi Ketersediaan Bensin Bakal Naik 5 Persen

25 April 2022

Arus Mudik, BPH Migas Prediksi Ketersediaan Bensin Bakal Naik 5 Persen

BPH Migas menjelaskan beberapa proyeksi untuk sektor bahan bakar minyak (BBM) selama periode Idul Fitri.

Baca Selengkapnya

Krisis Energi, Kemenko Perekonomian: Kita Perlu Belajar Mumpung Ada Waktu

24 Oktober 2021

Krisis Energi, Kemenko Perekonomian: Kita Perlu Belajar Mumpung Ada Waktu

Raden Pardede mengatakan salah satu kontributor krisis energi saat ini akibat mulai ditinggalkannya industri fosil

Baca Selengkapnya

Joe Biden Menangguhkan Sementara Izin Pengeboran Minyak dan Gas

22 Januari 2021

Joe Biden Menangguhkan Sementara Izin Pengeboran Minyak dan Gas

Pemerintahan Joe Biden untuk sementara menangguhkan izin pengeboran minyak dan gas di daratan dan perairan federal untuk memerangi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya