Ekspor Jateng Anjlok 47 Persen

Reporter

Senin, 15 Agustus 2016 17:05 WIB

Pengunjung mengamati mesin modern untuk industri garmen pada pameran Bandung GarTex 2012 di Bandung Convention Centre, Bandung, Jawa Barat, Rabu (28/3). TEMPO/Prima mulia

TEMPO.CO, Semarang - Nilai ekspor Jawa Tengah, pada Juli 2016 sebesar US$ 287,33 juta, atau turun 47,29 persen. Bila dibanding ekspor Juni 2016, senilai US$ 545,13 juta. Nilai ekspor itu itu juga turun 25,22 persen dibanding pada periode Juli 2015, yang mencapai US$ 96,92 juta.

Ekspor kumulatif Januari hingga Juli 2016 mencapai US$ 3.082,59 juta. atau turun 3,25 persen dari ekspor kumulatif Januari -Juli 2015 sebesar US$ 3.186,18 juta,” kata Kepala Badan Pusat Statistik Jawa tengah, Margo Yuwono, dalam siaran pers di kantornya, Senin (15/8).

Dia menyebut, saat ini pangsa pasar utama ekspor Jawa Tengah, selama periode Januari-Juli 2016 sama, yakni Amerika Serikat Jepang dan Tiongkok. “Peranan ketiga negara tersebut terhadap total ekspor Jawa Tengah Januari hingga Juli 2016 mencapai 45,66 persen,” kata Margo.

Tercatat nilai ekspor Juli ke Amerika Serikat mencapai angka terbesar yaitu US$ 77,87 juta. Ekspor ke Jepang sebesar US$34,55 juta, dan ekspor ke Tiongkok mencapai US$25,92 juta.

BPS menyebutkan ekspor Jawa Tengah ke kawasan Asia Tenggara, selama Januari- Juli 2016 mencapai US$ 245,37 juta. Dengan kontribusi hanya 7,96 persen terhadap total ekspor Jawa Tengah. Nilai ekspor ke kawasan asia tenggara itu masih kalah dengan penjualan produk Jateng ke Uni Eropa, sebesar US$ 524,12 juta, atau 17,00 persen.

Menurut Margo, meski anjlok namun produk tekstil dan barang Tekstil, kayu dan barang dari serta bermacam barang hasil pabrik menjadi komoditas utama yang mempunyai nilai ekspor tertinggi. BPS mencatat tekstil dan barang tekstil mempunyai andil sebesar 44,59 persen. Sedangkan kayu dan barang dari kayu memberi andil 17,53 persen. “Sedangkan bermacam barang hasil pabrik memberi andil 12,70 persen,” kata Margo.

Nilai ekspor untuk ketiga kelompok komoditas ini masing-masing sebesar US$144,95 juta, US$ 48,10 juta, dan US$ 26,73 juta.Yang paling parah turun dratis ekspor dari Jateng adalah komoditas migas. BPS menyebutkan nilai ekspor migas Jateng pada Juli 2016 sebesar US$ 0,02 juta atau anjlok 99,76 persen dari ekspor migas Juni 2016 yang sebanyak US$ 10,06 juta.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Jawa Tengah (Apindo) Jawa Tengah, Frans Kongi membenarkan anjloknya nilai ekpsor Jateng itu. Ia menjelaskan faktor yang paling mempengaruhi nilai ekspor Jateng anjlok di antaranya akibat harga komoditas ke luar negeri rendah.“Termasuk produk pertanian kita yang tak laku dijual karena harganya rendah,” kata Frans.

Dia menjelaskan rendahnya nilai jual akibat ekonomi global yang menimbulkan masing-masing pasar asing memproteksi, dengan tak membeli produk sembarangan. “Termasuk Amerika sebagai pasar garmen besar kita, ditambah mereka sedang ada momentum pemilihan presiden,” kata Frans.

Di negara Tiongkok sebagai pasar ke dua Jateng, sedang mengalami pertumbuhan ekonomi yang rendah, sehingga sulit membeli produk Jateng. Menurut Frans, meski ada sebagian pembeli asing mendatangkan produk Jawa Tengah, namun harganya rendah. “Karena harga jual tak menutup biaya produksi,” katanya.

EDI FAISOL

Berita terkait

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

7 hari lalu

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

10 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

10 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

10 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

10 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

10 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

11 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

57 hari lalu

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

Kementerian perdagangan sebut Indonesia bisa kalahkan Vietnam jika sudah melakukan kesepakatan perjanjian dagang dengan Uni Eropa (IEU-CEPA).

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Dorong Selandia Baru Tingkatkan Ekspor Daging Sapi dan Domba Bersertifikat Halal ke RI

28 Februari 2024

Ma'ruf Amin Dorong Selandia Baru Tingkatkan Ekspor Daging Sapi dan Domba Bersertifikat Halal ke RI

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong agar ekspor daging sapi dan domba bersertifikasi halal dari Selandia Baru ke Indonesia bisa ditingkatkan.

Baca Selengkapnya

Ganjar Janji Jadikan Sulut Pintu Keluar-Masuk Ekspor Impor dari Utara RI: Titik Pertumbuhan Ekonomi Baru

1 Februari 2024

Ganjar Janji Jadikan Sulut Pintu Keluar-Masuk Ekspor Impor dari Utara RI: Titik Pertumbuhan Ekonomi Baru

Ganjar Pranowo berjanji akan menjadikan Sulut sebagai pintu keluar masuk ekspor-impor dari wilayah utara Indonesia.

Baca Selengkapnya