Harga Tebu Anjlok, Jokowi Diminta Hentikan Impor Gula  

Reporter

Editor

Erwin prima

Minggu, 14 Agustus 2016 15:15 WIB

Petani tebu se-Indonesia yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia berunjukrasa di depan gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (17/9). TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Semarang - Dewan Pimpinan Nasional Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) menolak kebijakan pemerintah yang membuka keran izin impor gula konsumsi dan gula rafinasi. Mereka juga mendesak Presiden Joko Widodo dan Menteri Perdagangan meninjau kembali izin impor gula supaya disesuaikan dengan kebutuhan.

Sekretaris Jenderal APTRI M. Nur Khabsyin menyatakan, impor gula mengakibatkan harga tebu milik petani turun sehingga petani akan rugi. “Harga giling pada awal Juni lalu sekitar Rp 14 ribu per kilogram. Saat ini harganya sudah merosot jadi Rp 11 ribu per kilogram,” kata Nur Khabsyin dalam siaran persnya, Ahad, 14 Agustus 2016.

Anggota DPRD Kudus ini menambahkan, saat ini rendemen tebu hanya 6-6,7 persen, tak sesuai dengan janji pemerintah yang akan menjamin rendemen 8,5 persen.

Nur mengatakan petani tebu trauma dengan anjloknya harga lelang gula petani beberapa tahun lalu, seperti pada 2013 dan 2014. Saat itu harga lelang gula tani sempat jatuh hingga Rp 7.400 per kilogram. Jauh di bawah harga pembelian pemerintah Rp 8.500 per kilogram.

APTRI menyatakan saat ini adalah musim puncak giling tebu tahun 2016. Produksi gula kristal putih pada musim giling 2016 diprediksi berada kisaran 2,4-2,5 juta ton. Dengan kebutuhan konsumsi langsung antara 2,7-2,8 juta ton, diperlukan tambahan 350 ribu ton. “Jumlah ini biasanya dipenuhi melalui impor raw sugar untuk idle capacity,” kata Nur.

Adapun kebutuhan gula kristal rafinasi sekitar 2,4 juta ton dipenuhi dengan raw sugar 2,6 juta ton yang diproses pabrik gula rafinasi. Namun, kata Nur, saat ini pemerintah memberikan kuota impor industri gula rafinasi 3,2 juta ton melalui 11 pabrik gula rafinasi. "Sehingga ada kelebihan sekitar 600 ribu ton yang berpotensi merembes ke pasar konsumsi," ucapnya.

APTRI mendapatkan informasi bahwa pada 2016 pemerintah telah mengeluarkan izin impor untuk pemenuhan konsumsi, baik berupa white sugar maupun raw sugar, sebanyak 1,126 juta ton. Pemegang izin impor itu antara lain PT Adi Karya Gemilang 50 ribu ton, PPI 300 ribu ton, BUMN (PTPN dan RNI) 381 ribu ton, Perum Bulog 100 ribu ton, dan commissioning untuk PT KTM, PG di Dompu Nusa Tenggara Barat, PTPN XII, dan PT GMMM sebanyak 270 ribu ton.

Menurut Nur, jika informasi itu benar, akan ada gula impor yang melebihi pasokan konsumsi 775 ribu ton. "Padahal kekurangannya hanya 350 ribu ton," katanya. APTRI khawatir, jika gula rafinasi sekitar 600 ribu ton merembes ke pasar konsumsi, akan terjadi banjir gula di pasar sehingga akan menghancurkan harga lelang gula milik petani lokal.

Untuk itu, APTRI menyatakan menolak izin impor gula konsumsi dan gula rafinasi. APTRI juga mendesak Menteri Perdagangan melakukan pengawasan ketat distribusi gula kristal rafinasi dan memberi sanksi tegas kepada produsen gula rafinasi yang gulanya merembes ke pasar konsumen. “Jika tuntutan petani tebu tak ditanggapi, kami akan unjuk rasa di Jakarta,” ujar Nur.

ROFIUDDIN

Berita terkait

Suasana Jokowi, Budi Arie, hingga Bahlil Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan

36 menit lalu

Suasana Jokowi, Budi Arie, hingga Bahlil Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan

Jokowi tampak antusias melihat tayangan besar yang menempel di dinding ruang utama Istana Negara.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Jokowi Ikut Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan di Istana

2 jam lalu

Para Menteri Jokowi Ikut Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan di Istana

Presiden Jokowi mengundang relawan dan Menteri untuk hadir ke Istana menyaksikan dan nonton bareng semifinal AFC U-23 Indonesia lawan Uzbekistan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bertemu CEO Microsoft Besok, Bahas Potensi Investasi Rp 14 Triliun

2 jam lalu

Jokowi Bertemu CEO Microsoft Besok, Bahas Potensi Investasi Rp 14 Triliun

Investasi Microsoft tersebut bakal tersebar dalam beragam bentuk termasuk salah satunya untuk pengembangan talenta digital.

Baca Selengkapnya

Perludem Prediksi Jokowi Bakal Cawe-cawe di Pilkada 2024

2 jam lalu

Perludem Prediksi Jokowi Bakal Cawe-cawe di Pilkada 2024

Perludem menilai politisasi bansos dan mobilisasi aparat akan tetap terjadi di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Relawan di Istana, Nobar Timnas U-23 Indonesia lawan Uzbekistan

3 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Relawan di Istana, Nobar Timnas U-23 Indonesia lawan Uzbekistan

Presiden Jokowi nonton laga Tim Nasional atau Timnas U23 Indonesia melawan Uzbekistan dalam semifinal piala Asia.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

4 jam lalu

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

Heru Budi Hartono meyakini pengesahan UU DKJ adalah yang terbaik untuk Jakarta.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

4 jam lalu

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

Jokowi mempertemukan Prabowo dengan calon PM Singapura yang akan dilantik Lawrence Wong.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Bebaskan Berbicara di Berbagai Forum, Rocky Gerung Terima Kasih ke Hakim Sudah Pakai Akal Sehat

5 jam lalu

Pengadilan Bebaskan Berbicara di Berbagai Forum, Rocky Gerung Terima Kasih ke Hakim Sudah Pakai Akal Sehat

PN Jakarta Selatan menolak gugatan advokat David Tobing yang meminta hakim menghukum Rocky Gerung untuk tidak berbicara di berbagai forum.

Baca Selengkapnya

Safari Politik Prabowo Usai KPU Menetapkan sebagai Presiden Terpilih

5 jam lalu

Safari Politik Prabowo Usai KPU Menetapkan sebagai Presiden Terpilih

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan safari politik setelah ditetapkan KPU sebagai presiden terpilih Pilpres 2024. Ke mana saja?

Baca Selengkapnya

Jokowi Percaya Prabowo akan Perkuat Kerja Sama Indonesia-Singapura

5 jam lalu

Jokowi Percaya Prabowo akan Perkuat Kerja Sama Indonesia-Singapura

Presiden Jokowi menyoroti pergantian posisi Perdana Menteri Singapura, dari Lee Hsien Loong ke Lawrence Wong.

Baca Selengkapnya