Sebagian Besar Sawah di Brebes Rusak Akibat Pestisida

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Rabu, 10 Agustus 2016 22:32 WIB

Seorang petani memilah bawang merah saat memanen, di desa Pejagan, Brebes, Jawa Tengah, Minggu (29/12). Harga bawang merah saat ini mengalami penurunan harga secara drastis Rp 8 ribu per kilogram dari Rp. 20ribu per kilogram.TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Brebes - Sebagian besar tanah di sentra produksi bawang merah di Brebes, Jawa Tengah, sudah rusak lantaran terkontaminasi pestisida. “Ada sekitar 50 persen sawah yang rusak akibat terpengaruh pestisida,” kata Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Brebes, Edy Kusmartono, Rabu 10 Agustus 2016.

KLH Brebes, kata dia, dalam dua tahun terakhir ini melakukan penelitian di tujuh kecamatan sentra bawang merah. Di antaranya Kecamatan Wanasari, Jatibarang, Tanjung, Larangan, Brebes, Bulakamba, dan Songgom. Hasilnya, rata-rata kualitas tanah di tujuh kecamatan tersebut mengalami rusak ringan hingga sedang. “Belum sampai rusak berat,” ujar dia.

Dia mengatakan, beberapa indikatornya adalah derajat pelurusan air atau kemampuan menyerap air yang masih rendah, serta kadar PH atau asam tanah cukup rendah di bawah 7,0, yakni 4-5. “Itu masih ringan, kalau di bawah 4 sudah parah,” kata dia. Menurut dia, semua itu disebabkan lantaran dosis pestisida yang digunakan petani terlalu tinggi.

Pada 2015, di kecamatan Ketanggungan, kerusakan terjadi di lahan bawang merah mencapai 48 persen dari total luas lahan yang ada. Sedangkan luas yang tidak rusak 43 persen atau 6,668 hektare. Di Kecamatan Jatibarang, luas tanah yang rusak mencapai 2.985 hektare atau 80 persen dari total luas lahan. Sedangkan di Kecamatan Larangan, luas tanah yang rusak mencapai 69 persen. “Meskipun belum kategori rusak berat, ini tidak bisa dibiarkan. Sebab, ini bisa mempengaruhi kualitas bawang merah,” ujar dia.


Salah satu solusi yang ditawarkan, adalah dengan mengurangi penggunaan pestisida pada tanaman bawang. Selain itu, petani bisa memakai disertifikasi tanaman, yaitu mengatur pola tanam agar tidak melulu bawang merah. Menurut dia, jika petani terus menerus menanam bawang, maka akan terjadi kejenuhan pada tanah. “Masalah ini akan susah diatasi jika petani sudah tergantung pada bawang merah. Butuh waktu yang lama untuk bisa kembali normal,” katanya.


Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) Juwari membenarkan banyak petani di Brebes yang memakai pembasmi hama melebihi dosis. Penggunaan pestisida yang berlebihan itu berdampak pada penggunaan pupuk. Jika dulu pupuk hanya dipakai tiga kali selama menanam, kini harus 4-5 kali. “Dulu untuk lahan seluas 1.000 meter persegi, kami hanya butuh pupuk sebanyak 25 kilogram, sekarang bisa 50 kilogram,” kata dia.


Menurut dia, di Brebes hanya ada segelintir petani yang memiliki pemahaman tentang penggunaan pestisida. “Dulu ada petani lulusan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT). Mereka sudah tahu bagaimana penggunaan pestisida, tapi hanya ada 5 persen. Selain itu adalah petani konvensional,” jelas dia.


Asosiasi sudah berkali-kali menyosialisasikan bahaya penggunaan pestisida yang berlebihan kepada para petani. Tapi belum bisa maksimal. Petani di Brebes, kata Juwari, membutuhkan pelatihan terkait ekologi tanah. “Ini agar semua petani paham,” katanya.


Advertising
Advertising

MUHAMMAD IRSYAM FAIZ

Berita terkait

Harga Bawang Merah di Kota Solo Melonjak, Eceran Ada yang Tembus Rp 80 Ribu per Kilogram

11 hari lalu

Harga Bawang Merah di Kota Solo Melonjak, Eceran Ada yang Tembus Rp 80 Ribu per Kilogram

Harga bawang merah untuk pembelian secara eceran bahkan mencapai Rp 80 ribu per kg.

Baca Selengkapnya

2 Cara Masak Tahu Petis, Kudapan Asal Jawa Tengah

12 hari lalu

2 Cara Masak Tahu Petis, Kudapan Asal Jawa Tengah

Tahu petis adalah kudapan asli dari Jawa Tengah, paduan antara tahu goreng dengan sambal petis

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

20 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Korupsi Diduga Sebabkan Harga Bawang Putih Naik, Ini Tanggapan Kementerian Perdagangan

20 hari lalu

Korupsi Diduga Sebabkan Harga Bawang Putih Naik, Ini Tanggapan Kementerian Perdagangan

Kementerian Perdagangan menanggapi dugaan korupsi di balik tingginya harga bawang putih.

Baca Selengkapnya

Harga Bawang Putih Naik Jelang Lebaran, Ini 5 Negara Sumber Bawang Putih Indonesia

28 hari lalu

Harga Bawang Putih Naik Jelang Lebaran, Ini 5 Negara Sumber Bawang Putih Indonesia

Harga bawang putih meroket jelang lebaran, muncul opsi impor. Negara mana saja langganan Indonesia?

Baca Selengkapnya

Allicin, Senyawa Anti Bakteri pada Bawang Putih untuk Redam Nyeri pada Gigi Berlubang

28 hari lalu

Allicin, Senyawa Anti Bakteri pada Bawang Putih untuk Redam Nyeri pada Gigi Berlubang

Pada gigi berlubang kerap menimbulkan nyeri, Allicin di bawang putih bekerja dengan cara mengurangi perkembangbiakan bakteri pada gigi berlubang.

Baca Selengkapnya

Blusukan ke Pasar Salakan Sulawesi Tengah, Jokowi: Harga Bawang Putih Agak Mahal

36 hari lalu

Blusukan ke Pasar Salakan Sulawesi Tengah, Jokowi: Harga Bawang Putih Agak Mahal

Jokowi mengatakan harga beras di pasar tersebut terpantau sebesar Rp 13.000 per kilogram.

Baca Selengkapnya

Keliru, Ombudsman: Rekomendasi Impor Bawang Putih Harusnya Diterbitkan Bapanas, Bukan Kementan

39 hari lalu

Keliru, Ombudsman: Rekomendasi Impor Bawang Putih Harusnya Diterbitkan Bapanas, Bukan Kementan

Ombudsman menyatakan rekomendasi RIPH mestinya diterbitkan Bapanas, bukan Dirjen Holtikultura Kementerian Pertanian.

Baca Selengkapnya

Beban Anggaran Makan SIang Gratis

28 Februari 2024

Beban Anggaran Makan SIang Gratis

Program makan siang gratis dan susu gratis yang menyedot dana Rp 450 triliun per tahun bakal membebani APBN 2025.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Tahunan Mencapai 2,57 Persen pada Januari 2024

1 Februari 2024

BPS: Inflasi Tahunan Mencapai 2,57 Persen pada Januari 2024

BPS mencatat kenaikan inflasi tahunan yang terjadi pada Januari 2024, yaitu 2,57 persen.

Baca Selengkapnya