Presiden Jokowi Janji Rahasiakan Data Wajib Pajak

Reporter

Senin, 8 Agustus 2016 21:18 WIB

Presiden Jokowi memberikan sambutan dalam pembukaan World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-12 Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, 2 Agustus 2016. Sebab, tanpa inovasi, maka Indonesia akan jauh tertinggal dari negara lain. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Bandung - Presiden Joko Widodo berjanji merahasiakan data pengusaha yang ikut dalam program pengampunan pajak (tax amnesty). Kerahasiaan data itu dijamim oleh undang-undang sehingga tidak perlu ada keraguan lagi untuk ikut menjadi bagian program itu.

Di depan para pengusaha Jawa Barat, Presiden Jokowi meminta para pengusaha Indonesia untuk menarik dana dan harta kekayaanya yang diparkir di luar negeri. Melalui pengampunan pajak, pemerintah telah memberikan skema kemudahan dan keringanan yang bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan keringanan pembayaran pajak. "Kita sebenarnya punya sumber dana yang besar untuk membangun, jadi kini saatnya untuk memanfaatkan dana untuk diinvestasikan di dalam negeri. Kita buka peluang baik dalam proyek pemerintah maupun swasta," katanya.

Presiden melakukan sosialisasi tentang amnesti pajak kepada sekitar 3.500 pengusaha Jawa Barat di Hotel Intercontinental kawasan Bandung Utara, Senin, 8 Agustus 2016. Dalam kegiatan sosialisasi pengampunan pajak yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Barat dan Direktorat Jenderal Pajak itu, juga hadir Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri BUMN Rini M Sumarno, Kepala Otoritas Jasa Keuangan Muliaman D Hadad, Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi, Wagub Jabar H Deddy Mizwar, serta sejumlah pimpinan perbankan dan lembaga keuangan dan investasi.

Pada kesempatan itu juga dilakukan penyerahan Surat Keputusan (SK) penunjukan 55 gateway yang dilibatkan untuk memfasilitasi pemanfaatan investasi dana repatriasi dari pengampunan pajak. Secara simbolis penyerahan SK dilakukan oleh Menteri Keuangan kepada Direktur Utama Bank BJB Ahmad Irfan, Dirut Mandiri Securitas Abi Prayadi Riyanto, dan Reksadana.

Presiden Jokowi menegaskan timnya akan diperkuat oleh laporan BPKP dan intelijen untuk penegakan pelaksana tax amnesty. Ia menyatakan komitmennya tidak main-main dan UU tax amnesty telah jelas menjadi payung hukum, termasuk saksi yang tegas bagi siapapun yang main-main dengan pelaksanaan tax amnesty. "Kami akan all out mempertahankan tax amnesty, bahkan bila perlu hadirkan konsultan-konsultan pajak terbaik. Ini mendapat dukungan politik dari MPR dan DPR, jadi kurang apa lagi," katanya.

Kebijakan tax amnesty ini, selain meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara, menurut Presiden, bisa juga mengatasi masalah impor bahan pokok. Menurutnya sampai saat ini Indonesia masih mengimpor sejumlah bahan pokok seperti daging, jagung, gula, kedelai dan buah-buahan.

Jokowi mengatakan, pemerintah telah menyiapkan instrumen penyerapan pajak berupa sektor investasi di dalam negeri. Menurutnya, ada sekitar lima sektor investasi berupa instrumen yang bisa menampung dana repatriasi dari para pengusaha, di antarnya pertanian, infrastruktur, perikanan, pariwisata, dan property.

"Ini yang harus diselesaikan. Peluang-peluang ini harus bisa dimasuki. Masa nanam jagung aja tidak bisa. Kebangetan. Kebangetan kalau tidak bisa mengatasi masalah jagung," kata dia.

Jokowi mengatakan, dengan adanya kebijakan ini, diharapkan pengusaha-pengusaha lokal bisa memberikan sumbangsih pada sektor investasi yang selama ini belum berkembang. Ia pun menyindir terhadap sejumlah pengusaha lokal yang malah banyak menanamkan modalnya di luar negeri. "Kita berusaha agar uang kita kembali ke dalam negeri," kata Jokowi.

ANTARA | IQBAL T. LAZUARDI S.

Berita terkait

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

37 menit lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

6 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

11 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

13 jam lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

13 jam lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

1 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

1 hari lalu

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

"Kami berteman dengan semua, semua partai kami anggap rumah ya," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

1 hari lalu

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

Jokowi memastikan pemerintah mendukung proses peralihan pemerintahan ke Prabowo-Gibran dapat berjalan baik dan lancar.

Baca Selengkapnya