Jokowi Yakin Hasil Tax Amnesty Terlihat Awal September

Reporter

Editor

Erwin prima

Senin, 1 Agustus 2016 17:48 WIB

Presiden Jokowi (kedua dari kanan), berbincang dengan Menkeu Sri Mulyani Indrawati (kanan),saat pengarahan Tax Amnesty di Istana Negara, 28 Juli 2016. Terlihat di belakang, Menko Perekonomian Darmin Nasution, dan Menkopolhukam Wiranto. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengaku tak terpengaruh dengan angka deklarasi dan repatriasi pengampunan pajak yang masih kecil. Menurut Presiden Jokowi, pengusaha membutuhkan waktu untuk siap dan mau menggunakan fasilitas program pengampunan pajak atau tax amnesty.

"Pengusaha itu kan perusahaannya enggak hanya satu. Ada yang satu orang punya lima perusahaan, sepuluh perusahaan, bahkan ada yang memiliki seratus perusahaan. Itu butuh waktu, belum ke konsultan pajak," ujar Presiden Jokowi dalam sosialisasi tax amnesty, JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin, 1 Agustus 2016.

BACA: Peserta Amnesti Pajak Jangan Tunggu Akhir September

Pemerintah menetapkan target dari kebijakan ini adalah pemasukan hingga Rp 165 triliun pada 2017. Namun, hingga berita ini ditulis, posisi saat ini masih jauh dari yang ditargetkan. Dikutip dari situs Direktorat Jenderal Pajak, komposisi uang yang sudah ditebus baru mencapai Rp 91 miliar dari total harta Rp 4,12 triliun.


Presiden Jowi mengaku sudah mendatangi sejumlah pengusaha kecil, menangah, dan besar, untuk memastikan kapan kira-kira UU Pengampunan Pajak menunjukkan hasilnya. Mendengar tiap pengusaha membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 minggu, dia optimistis hasil kebijakannya tampak di akhir Agustus atau paling lambat awal September.

BACA: Peserta Tax Amnesty Terbanyak dari Warga Jakarta Pusat

Untuk mengantisipasi lonjakan deklarasi dan repatriasi September nanti, Presiden Jokowi mengatakan sudah meminta Dirjen Pajak menyiapkan para petugas pajak yang andal. Ia beranggapan waktu 2-3 minggu cukup untuk bersiap-siap. "Makanya pekan lalu saya kumpulkan petugas pajak yang bisa menerangkan dengan baik, bisa tersenyum, bisa merangkul orang sehingga semua akan sadar bahwa membayar pajak itu untuk negara."

Terkait dengan rencana antisipasi jika negara lain mencoba menghalangi proses deklarasi dan repatriasi dari pengusaha yang menyimpan dananya di negeri mereka, Presiden Jokowi mengatakan bahwa strategi selalu disiapkan. Namun, Presiden Jokowi tidak mengungkapkan apa strategi tersebut.

BACA: Dana Repatriasi Tax Amnesty Sudah Terkumpul Rp 579 Miliar

"Sudah saya sampaikan, di sana ada strategi, di sini juga ada strategi. Asalkan petugas pajak atau Dirjen Pajak bisa mengantisipasi, Kementerian Keuangan bisa menyiapkan Peraturan Menteri Keuangan yang baik, sesuai dengan situasi di lapangan, saya kira enggak akan ada masalah," ujar Presiden Jokowi.

ISTMAN MP

BACA JUGA
Fethullah Gulen Siap Digantung Jika Tuduhan Erdogan Terbukti
Ahok: Tiap Calon Gubernur Bakal Bongkar Borok Lawannya

Berita terkait

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

8 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

8 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

10 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

11 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

12 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

12 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

12 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

13 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

13 jam lalu

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

14 jam lalu

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

Jokowi optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 Kamis malam ini.

Baca Selengkapnya