Perombakan Kabinet, IHSG Diprediksi Kembali Menguat

Reporter

Kamis, 28 Juli 2016 08:22 WIB

Pergerakan saham di lantai Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 18 Maret 2016. IHSG ditutup flat di level yang hampir sama dengan kemarin yakni 4.885,71 naik 0,02 poin atau 0%. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini berpeluang melanjutkan tren bullish (menguat). Menurut analis ekonomi dari First Asia Capital, David Sutyanto, beberapa sentimen pasar ditopang rilis laba 2Q16 sejumlah emiten dan pergerakan pasar emerging market yang kondusif, terutama setelah Jepang melanjutkan komitmen kebijakan stimulusnya dengan mengalokasikan dana hingga US$ 265 miliar.

"IHSG menguji psikologis level 5.300 dengan support di posisi 5.250," ujar David dalam pesan tertulisnya, Kamis, 21 Juli 2016.

IHSG kemarin melonjak tajam hingga sempat menyentuh level 5.300 sebelum tutup di posisi 5.274,361 atau menguat 50 poin (0,96 persen) setelah pasar merespons positif hasil perombakan Kabinet Kerja, terutama di portofolio ekonomi dengan masuknya Sri Mulyani Indrawati kembali menjadi Menteri Keuangan.

Pasar menilai perombakan kabinet kali ini menghasilkan figur yang lebih kredibel dan berkemampuan, terlebih di tim ekonomi, untuk menjawab tantangan perekonomian domestik ke depan, terutama tantangan keberhasilan program tax amnesty.

Nilai transaksi di pasar reguler kemarin meningkat menjadi Rp 8,62 triliun dan pembelian bersih asing mencapai Rp 617,54 miliar. Saham sektor semen, infrastruktur, perbankan, dan konsumsi menjadi motor penguatan indeks.

Di samping respons atas hasil perombakan kabinet, penguatan indeks kemarin turut ditopang respons atas rilis laba 2Q16 sejumlah emiten yang berhasil tumbuh di atas estimasi sebelumnya. Sedangkan dari eksternal, sentimen positif terutama dipicu kebijakan Jepang yang menambah stimulus hingga US$ 265 miliar, yang mendorong indeks saham Nikkei kemarin melonjak 1,7 persen.

Adapun pada Rabu malam kemarin, pasar Wall Street bergerak bervariasi, merespons hasil pertemuan FOMC dan rilis laba 2Q16 sejumlah emiten. Indeks DJIA dan S&P tutup tipis di teritori negatif, masing-masing melemah 0,01 persen dan 0,12 persen di posisi 18.472,17 dan 2.166,58. Indeks Nasdaq berhasil menguat 0,58 persen di level 5.139,81, terutama ditopang kenaikan saham Apple.

Harga minyak mentah kembali melemah ke level terendah dalam tiga bulan terakhir di posisi US$ 41,92 per barel. Hasil pertemuan FOMC pekan ini masih menahan tingkat bunga FFR di angka 0,25-0,5 persen. Pernyataan Yellen mengindikasikan pasar tenaga kerja menguat dan risiko perekonomian rendah pasca-Brexit. Pasar memperkirakan kenaikan bunga FFR akan terjadi Desember tahun ini.

DESTRIANITA




Berita terkait

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

4 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

6 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

6 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

7 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

10 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

12 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

12 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

Baca Selengkapnya

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

17 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya