Ketua Apindo: Kita Banyak Salah Informasi Soal Sapi  

Reporter

Editor

Erwin prima

Sabtu, 23 Juli 2016 17:22 WIB

Ketua APINDO Anton Supit. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Anton Supit angkat bicara soal rencana impor daging kerbau yang dilakukan pemerintah untuk menurunkan harga daging sapi. Menurut dia, impor selalu menjadi obat jangka pendek, padahal yang paling penting adalah penataan pada sisi hulu sektor industri peternakan sapi ini.

"Jadi bagaimana agar (sektor hulu) benar-benar terkonsep dengan baik," kata Anton saat ditemui dalam sebuah acara diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, 23 Juli 2016.

Hal yang paling mengerikan dari kekurangan sapi di Indonesia, menurut Anton, adalah membuat orang menjual sapi betina. Padahal, dari zaman kolonial Belanda, ada aturan yang melarang menyembelih sapi betina produktif. Ironisnya, sapi betina ini dijual lebih murah karena ilegal. "Ini penyebab kacaunya kita," tuturnya.

Berdasarkan penuturan Anton, 80-90 persen sapi-sapi di Indonesia dimiliki peternak yang beranggapan sapi sebagai komoditas atau tabungan. Karena itu, mereka menjual di saat perlu saja dan lebih suka menjualnya saat Idul Adha. "Karena harga mahal dan sapi impor kan enggak bisa," ucapnya.

Anton melanjutkan bahwa pemerintah panik akan harga daging karena keinginan Presiden Joko Widodo agar harga daging sapi turun sampai Rp 80 ribu per kilogram.

Ia mengatakan keinginan itu didasari laporan tim yang berangkat ke Malaysia membandingkan harga daging, padahal diduga yang dilihat adalah daging kerbau, bukan daging sapi. "Kan kita banyak salah informasi."

Anton menjelaskan, dari awal memang sudah ada kesalahan informasi karena dikatakan akan mengimpor sapi dari India. Padahal India tak pernah mengekspor sapi. Karena itulah, kemudian yang diimpor adalah daging kerbau, bukan daging sapi. "Tentu daging kerbau dan sapi berbeda."

Pemerintah, melalui Kementerian Pertanian, memang akan mendatangkan daging kerbau impor asal India. Ini dilakukan untuk menekan harga daging sapi di pasar dengan memberikan pilihan kepada masyarakat. Selain itu, langkah lain adalah mengimpor jeroan.

Padahal, sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman pernah mengatakan jeroan adalah makanan binatang. Namun kini Direktur Kesehatan Hewan I Ketut Diarmita menyebutkan jeroan memiliki banyak kandungan yang baik.

DIKO OKTARA

Berita terkait

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

4 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

5 hari lalu

Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

Asosiasi Pangusaha Indonesia atau Apindo merespons soal keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh gugatan dalam sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

5 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.

Baca Selengkapnya

Kurs Rupiah Kian Jeblok ke 16.117 per USD, Bos Apindo Minta BI Segera Intervensi

14 hari lalu

Kurs Rupiah Kian Jeblok ke 16.117 per USD, Bos Apindo Minta BI Segera Intervensi

Pemerintah, khususnya BI, Kementerian Keuangan dan OJK diminta untuk segera melakukan sejumlah langkah intervensi agar mencegah rupiah kian jeblok.

Baca Selengkapnya

Apindo Beri Catatan Atas Kebijakan WFH bagi ASN Guna Urai Kepadatan saat Arus Balik Lebaran

14 hari lalu

Apindo Beri Catatan Atas Kebijakan WFH bagi ASN Guna Urai Kepadatan saat Arus Balik Lebaran

Apindo menyatakan WFH cenderung menciptakan penurunan produktivitas ekonomi nasional secara agregat.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Sepakat Jaga Defisit Anggaran 2025 3 Persen, Apindo: Penyusunan RAPBN Mesti Displin

16 hari lalu

Pemerintah Sepakat Jaga Defisit Anggaran 2025 3 Persen, Apindo: Penyusunan RAPBN Mesti Displin

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani menanggapi soal keputusan pemerintah menjaga defisit APBN 2025 di bawah 3 persen.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Beri Masukan Peta Perekonomian ke Prabowo, Apa Isinya?

17 hari lalu

Pengusaha Beri Masukan Peta Perekonomian ke Prabowo, Apa Isinya?

Kalangan pengusaha di Apindo memberi masukan berupa peta perekonomian kepada pemerintahan selanjutnya yakni Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden-Wapres Terpilih, Apindo: Uncertainty, Wait and See Masih Terus Ada

37 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden-Wapres Terpilih, Apindo: Uncertainty, Wait and See Masih Terus Ada

Ketua Apindo menanggapi pengumuman KPU soal Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wapres terpilih pemenang Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Apindo Dukung Pembatasan Barang Bawaan Impor, Sesuai Keinginan Industri

40 hari lalu

Apindo Dukung Pembatasan Barang Bawaan Impor, Sesuai Keinginan Industri

Pembataan barang bawaan impor berlaku sejak 10 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Aturan Pembatasan Impor Bahan Baku Bakal Diterapkan, Apindo Minta Ada Pengecualian

20 Februari 2024

Aturan Pembatasan Impor Bahan Baku Bakal Diterapkan, Apindo Minta Ada Pengecualian

Apindo menilai, penerapan aturan itu tak perlu ditunda, namun perlu ada pengecualian pada beberapa bahan baku yang belum dan kurang diproduksi dalam negeri.

Baca Selengkapnya