Terhambat Regulasi, Produksi Kerapu Semakin Anjlok

Reporter

Jumat, 22 Juli 2016 20:58 WIB

sxc.hu

TEMPO.CO, Jakarta - Produksi ikan kerapu tahun ini diperkirakan semakin anjlok akibat aturan-aturan yang menghambat pemasaran dari pembudidaya ke kapal buyer. Asosiasi Budidaya Ikan Laut Indonesia mengestimasi produksi kerapu budidaya hanya 1.000 ton, merosot hampir 67% dari realisasi tahun lalu yang sebanyak 3.000 ton.

Penurunan itu sesungguhnya melanjutkan kinerja tahun lalu yang terpangkas 25% dari produksi 2014 sebanyak 4.000 ton. "Saat ini 50%-60% keramba kerapu di 15 provinsi sudah kosong tidak terisi karena pembudidaya sudah tidak punya dana untuk beli bibit baru, bahkan sudah tidak punya dana untuk memberi pakan ikan dan gaji karyawan," kata Sekjen Asosiasi Wayan Sudja, Jumat, 22 Juli 2016.

Bahkan, tuturnya, saat ini penjualan benih kerapu dari Bali dan Jawa Timur sudah macet karena pembudidaya tidak punya dana lagi setelah kesulitan menjual ikan kerapu. Asosiasi menuding Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No 15/Permen-KP/2016 tentang Kapal Pengangkut Ikan Hidup menjadi penghambat penjualan.

Seperti diketahui, beleid itu membatasi ukuran kapal pengangkut ikan hidup maksimum 300 gros ton (GT), melarang kapal berbendera asing menjelajahi wilayah perikanan budidaya, hanya mengizinkan kapal asing melakukan aktivitas bongkar muat di satu pelabuhan muat singgah, dan membatasi frekuensi kapal asing masuk ke wilayah pengelolaan perikanan Indonesia maksimal enam kali setahun.

Di sisi lain, kapal-kapal lokal belum siap, baik untuk mengekspor maupun sekadar mendistribusikan dari lokasi pembudidayaan ke pelabuhan muat singgah. Adapun 95% produksi kerapu selama ini diekspor dengan tujuan Cina, Malaysia, Singapura, Hong Kong, dan Thailand. "Semua Permen KKP sama sekali tidak berdampak positif. Malah sebaliknya mematikan nelayan dan pembudidaya ikan kerapu," ungkap Wayan.

Pemerintah, ujar dia, semestinya memberikan insentif kepada pembudidaya kerapu seperti dilakukan Malaysia dan Vietnam. Dengan demikian, usaha budidaya kerapu bisa tumbuh menjadi besar seperti industri udang Indonesia.

Menurutnya, pemerintah Malaysia memberikan tax holiday selama 12 tahun kepada pembudidaya kerapu. Pada tahun ke-12, pembudidaya tersebut diasumsikan sudah mencapai titik impas (break even point). "Ekspor kerapu Malaysia dan Vietnam sekarang meningkat 30% karena pemerintah mereka memberi banyak kemudahan, insentif, dan subsidi," ujar Wayan.

Di sisi lain, Wayan berharap berharap Permen 15 direlaksasi. Selain menambah bobot kapal pengangkut ikan dan frekuensi masuk kapal asing ke wilayah pengelolaan perikanan Indonesia, pemerintah perlu menambah titik muat singgah kapal asing. "Percuma kalau titik muat tetap dibatasi karena tidak akan efisien, karena muatan tidak bisa penuh di satu titik. Pembudidaya belum terbantu," ungkapnya.

Menanggapi tuntutan itu, Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto menyampaikan Menteri sedang mempertimbangkan penambahan pelabuhan muat singgah selain ukuran kapal dan frekuensi masuk kapal asing. "Pelabuhan muat singgah juga dipertimbangkan akan ditambah," katanya.

BISNIS.COM

Berita terkait

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

6 hari lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

6 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

18 hari lalu

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

28 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

47 hari lalu

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

47 hari lalu

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

KKP menargetkan inflasi komoditas perikanan tahun 2023 sebesar 3+1 persen.

Baca Selengkapnya

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

47 hari lalu

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

Anggaran untuk mendukung perempuan dan disabilitas yang ada dalam sektor perikanan nasional.

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

48 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya

Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

49 hari lalu

Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, membuat program Dedikasi Kukar Idaman untuk para nelayan dan pembudidaya ikan di Kecamatan Anggana.

Baca Selengkapnya

Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

5 Maret 2024

Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

Isu soal pertanian dan subsidi perikanan belum disetujui dalam KTM13 WTO di Abu Dhabi lalu. Meski demikian, sudah disetujui sekitar 80 member WTO.

Baca Selengkapnya