TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 300 kapal nelayan Pantai Utara Jawa yang dipindah ke Kepulauan Natuna bisa mulai berlayar pada akhir 2016. Pemindahan ini merupakan rencana pemerintah untuk mengoptimalkan potensi Natuna yang hingga saat ini mencapai 1,1 juta ton
“Di sana itu target ilegal fishing selama puluhan tahun, sekarang ilegal fishing-nya kita usir sehingga ada ruang untuk mengembangkan produk perikanan. Kondisi nelayan di sana saat ini masih sangat minim, kalau kita cek jumlah kapal itu statusnya sangat rendah,” ucap Plt Dirjen Perikanan Tangkap, Zulficar Mochtar di Gedung Mina Bahari III, Jakarta, Kamis 21 Juli 2016.
Hasil stock assessment yang dilakukan tahun 2015 untuk Kepulauan Natuna, menunjukkan sebesar 1,1 juta ton ikan dengan jumlah nelayan yang sedikit yakni, sekitar 3.000 nelayan. Nelayan yang dipindahkan ini adalah nelayan yang dulunya menggunakan kapal cantrang. Mereka juga akan melalui beberapa proses sebelum akhirnya berlayar ke Natuna.
"Yang menggunakan kapal eks cantrang jadi bukan cantrangnya yang dibawa ke sana, jadi kita ukur ulang dulu, diskusi dengan pemda nelayan diukur ulang, ada kesepakatan dia siap melaut di sana, baru deh jadi ada beberapa proses," ucap Zulficar.
Zulficar menambahkan, para nelayan ini juga diharuskan untuk melaksanakan beberapa persyaratan yang akan didiskusikan langsung dengan pemerintah daerah dan nelayan sebelum berlayar di Kepulauan Natuna. Dalam pemindahan ini KKP juga akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan.
ATIKA NUSYA PUTERI
Berita terkait
Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan
3 hari lalu
Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi
6 hari lalu
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi
Baca SelengkapnyaKJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap
7 hari lalu
KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.
Baca SelengkapnyaTiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia
10 hari lalu
Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.
Baca SelengkapnyaPantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih
10 hari lalu
Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.
Baca SelengkapnyaAsal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara
14 hari lalu
Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPolisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg
15 hari lalu
Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.
Baca SelengkapnyaWalhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN
21 hari lalu
Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.
Baca SelengkapnyaKementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya
24 hari lalu
Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.
Baca SelengkapnyaSejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional
25 hari lalu
Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.
Baca Selengkapnya