Harga Minyak Melemah, Investasi Hulu Migas Turun 27 Persen

Reporter

Rabu, 20 Juli 2016 17:05 WIB

TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Investasi hulu migas di semester I 2016 anjlok. Kepala Bagian Hubungan Masyarakat SKK Migas Taslim Yunus mengatakan nilai investasi hulu migas turun 27 persen dibandingkan tahun lalu.

Taslim mengatakan nilai Investasi hulu migas semester I 2016 sebesar US$5,65 miliar. Sementara di periode yang sama tahun sebelumnya nilainya mencapai US$7,74 miliar.
"Sebagian besar dana dialirkan untuk blok eksploitasi," katanya di Hotel Sheraton, Bandung, Selasa, 19 Juli 2016.

Taslim menjelaskan, dana untuk eksploitasi mencapai US$5,51 miliar atau 97,5 persen dari investasi. Sementara untuk blok eksplorasi hanya US$141 juta. Investasi tersebut disalurkan ke 289 Wilayah Kerja (WK) aktif di Indonesia. WK aktif terdiri dari 85 WK eksploitasi dan 204 WK eksplorasi.

Taslim mengatakan rendahnya investasi dipicu penurunan harga minyak dunia. Harga minyak yang rendah juga berdampak terhadap pengeluaran untuk eksplorasi. "Pengeluaran untuk eksplorasi juga turun," katanya.

Realisasi pengeboran eksplorasi baru hingga akhir semester I 2016 baru 32 persen dari target. "Baru 21 sumur dari rencana 65 sumur," ujar Taslim. Penurunan harga minyak dunia juga berimbas kepada rata-rata ICP. Per Juni 2016, harga ICP tercatat senilai US$44,5 per barel.

Untuk mendorong pertumbuhan investasi hulu migas, Taslim berharap perubahan formulasi harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price) bisa diandalkan. Perubahan formula bisa membuat harga ICP lebih tinggi dari harga saat ini.

Kementerian ESDM berencana memasukkan acuan harga Brent untuk menentukan harga ICP. Tujuannya, untuk meningkatkan harga jual minyak Indonesia.

Formulasi harga ICP selama ini mengacu kepada Platts dan RIM dengan komposisi masing-masing 50 persen. Acuan tersebut membuat harga minyak Indonesia lebih rendah dari minyak yang menggunakan acuan harga internasional lainnya.

Setelah harga ICP meningkat, Taslim mengatakan harga minyak Indonesia dapat bersaing secara internasional. Selain itu, ICP diharapkan dapat membatu peningkatan kinerja hulu migas.

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

8 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

9 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

10 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

10 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

5 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Pengeboran 849 Sumur hingga Akhir 2023, SKK Migas: Produksi Gas Meningkat 1,3 Persen

12 Desember 2023

Pengeboran 849 Sumur hingga Akhir 2023, SKK Migas: Produksi Gas Meningkat 1,3 Persen

SKK Migas mencatat peningkatan angka produksi minyak di tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kontrak yang Diteken di Forum Kapasitas Nasional III 2023 Jakarta Tembus Rp 20,2 T

26 November 2023

Kontrak yang Diteken di Forum Kapasitas Nasional III 2023 Jakarta Tembus Rp 20,2 T

SKK Migas mengungkapkan total nilai kontrak antarperusahaan dalam negeri yang ditandatangani di Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) III 2023 Jakarta

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

21 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?

Baca Selengkapnya