HKTI Jabar: Kualitas Produksi Hortikultura Belum Unggul

Reporter

Senin, 18 Juli 2016 23:04 WIB

TEMPO/Aris Andrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jawa Barat menilai pengembangan penelitian terhadap perbenihan hortikultura di provinsi tersebut masih lemah sehingga menyebabkan kualitas produksi cenderung stagnan.

Ketua Harian HKTI Jabar Entang Sastraatmadja mengatakan pengembangan benih hortikultura di Jabar saat ini belum prioritas sehingga kualitas produksi berbagai komoditas masih belum unggul.

"Pengembangan benih hortikultura belum menjadi prioritas sangat terlambat," ujarnya kepada Bisnis.com, Senin (18 Juli 2016).

Di samping itu, regulasi Undang-undang Nomor 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura sebagian besar hanya mengatur soal pengembangan pasar dan pengereman impor. Padahal, di sektor hulu terutama pengembangan benih sangat diperlukan mengingat kualitas produksi bisa menentukan pasar yang lebih luas bahkan daya saing dengan impor.

Oleh karenanya, pemerintah perlu menambah anggaran untuk perbenihan hortikultura kendari aturan mengisyaratkan pembesaran anggaran pada sektor pengembangan pasar. Sebab, apabila tidak ada anggaran yang besar maka kualitas produksi tidak akan maksimal.

Dia juga menyoroti struktur organisasi balai perbenihan hortikultura yang secara kebijakan masih relatif lemah.

"Yang namanya penelitian dan pengkajian terhadap benih relatif lambat dan kurang. Karena pemerintah masih fokus terhadap pengembangan padi, jagung, dan kedelai," ujarnya.

Selain itu, ujarnya, keinginan Pemprov Jabar dalam mengembangkan pisang di Jabar bagian selatan seperti Kabupaten Garut dan Kabupaten Tasikmalaya harus diimbangi dengan politik anggaran yang besar.

Saat ini Pemprov Jabar sedang melakukan pengkajian potensi pengembangan pisang tersebut bersama Unpad.

"Program bisa berhasil apabila selama tidak diklaim milik pemprov, pemkab/kota, tapi harus bersama," katanya.

Dia menjelaskan, pemerintah perlu melibatkan berbagai pihak dalam pengembangan tersebut termasuk dunia usaha. Sebab, selama ini dunia usaha kurang dilibatkan dalam setiap program yang digulirkan pemerintah.

"Harus dikemas kebersamaan antara pihak termasuk teman pengusaha memiliki."


BISNIS.COM

Berita terkait

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

18 jam lalu

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus menang melawan Timnas Guinea U-23 jika ingin lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

2 hari lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

5 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

9 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

12 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

14 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

14 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

25 hari lalu

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

37 hari lalu

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

39 hari lalu

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.

Baca Selengkapnya