TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan infrastuktur milik negara, PT PP (Persero) Tbk., berencana untuk menerbitkan saham baru (rights issue) melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, jumlah saham yang direncanakan untuk diterbitkan sebanyak-banyaknya adalah sebanyak 1.776.311.645 lembar saham. Dengan nilai nominal Rp 100 per saham, yang akan ditawarkan dengan harga yang akan ditetapkan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Perseroan merencanakan untuk mengajukan pernyataan pendaftaran segera setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang akan diselenggarakan perseroan pada 23 Agustus 2016. Jika disetujui, rencananya HMETD akan dilaksanakan sekitar Oktober 2016.
Secara garis besar penggunaan dana HMETD setelah dikurangi dengan biaya emisi akan digunakan untuk meningkatkan modal kerja perseroan dan mempercepat program infrastruktur nasional, antara lain mengembangkan kawasan industri pelabuhan, membangun pelabuhan, jalan tol, pembangunan apartemen menengah, dan hunian untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
PT PP sebagian besar sahamnya masih dimiliki oleh pemerintah dengan kepemilikan 51 persen dari jumlah saham yang beredar. Dan telah memperoleh persetujuan dan alokasi Penyertaan Modal Negara (PMN) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2016 sebesar Rp 2,25 triliun pada rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat pada Juni 2016 lalu.
DESTRIANITA
Berita terkait
Kinerja Keuangan Gemilang, Analis Rekomendasikan Saham BBRI
14 November 2023
Kinerja keuangan impresif yang dicatatkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk hingga kuartal III-2023 diikuti dengan sentimen positif terhadap saham BRI (BBRI).
Baca SelengkapnyaBidik Rp 287,11 Miliar dari IPO, Primaya Hospital Group Beberkan Peruntukan Dananya
17 Oktober 2022
Primaya Hospital Group, jaringan rumah sakit swasta di Indonesia dengan perusahaan holding, PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk., menggelar IPO.
Baca Selengkapnya2 Direksi BCA Lepas Sebagian Saham, Berapa Nilai yang Dikantongi?
17 September 2022
Corporate Secretary BCA Raymon Yonarto mengatakan penjualan saham yang dilakukan oleh Jahja bertujuan untuk melakukan renovasi rumah.
Baca SelengkapnyaSaham Tesla Bakal Dipecah Dua Dalam 2 Tahun, Begini Ceritanya
29 Maret 2022
Hanya tiga bulan kemudian, Tesla mengatakan merencanakan penjualan saham lain untuk mendapatkan dana segar hingga USD 5 miliar.
Baca SelengkapnyaSaham Eropa Anjlok karena Aksi Jual Massal Setelah Kemunculan Varian Botswana
27 November 2021
Saham Eropa anjlok di tengah aksi jual yang meluas pada Jumat karena laporan varian baru Covid-19, varian Botswana, yang memicu kekhawatiran investor.
Baca SelengkapnyaIHSG Ditutup Menguat di 6.144, Samuel Sekuritas: Big Caps Rebound
30 Agustus 2021
Indeks Harga Saham (IHSG) Sesi II pada hari ini, Senin, 30 Agustus 2021, ditutup di level 6.144.
Baca SelengkapnyaPanasonic Jual Saham Tesla dengan Nilai USD 3,6 Miliar
26 Juni 2021
Perusahaan Panasonic telah menjual semua saham Tesla dengan harga sekitar 400 miliar yen atau USD 3,61 miliar pada tahun fiskal yang berakhir Maret.
Baca Selengkapnya4 Kali DKI Kirim Surat ke DPRD Soal Penjualan Saham PT Delta tapi Tak Direspons
1 April 2021
PKS sudah membuat surat kepada pimpinan dewan untuk segera mengagendakan pembahasan mengenai rencana penjualan saham bir DKI di PT Delta.
Baca SelengkapnyaPenjualan Saham Bir, Eks Dirut BEI Ingatkan Pejabat DKI Bisa Kena Pelanggaran
1 April 2021
Pejabat DKI terancam dianggap melanggar regulasi pasar modal jika berkoar-koar jual saham bir tapi batal.
Baca SelengkapnyaDapat Kredit Murah, Pengamat Sebut Pertamina Tak Perlu IPO
27 Agustus 2020
Pengamat meminta Pertamina mengkaji ulang rencana IPO.
Baca Selengkapnya