Analisis Laju 6 Emiten di Perdagangan Hari Ini

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Selasa, 12 Juli 2016 10:31 WIB

Pialang di Bursa Efek Indonesia, Senin (11/5). Otoritas bursa menggelar acara 'Investor Day' selama dua hari (11-12 Mei) untuk mempertemukan manajemen perusahaan tercatat (emiten) dengan pemegang saham, termasuk analis dan fund manager. Tempo/Panca S

PO.CO, Jakarta - Waterfront Securities Indonesia mengemukakan aksi sejumlah emiten menjadi perhatian pasar pada perdagangan hari ini, Selasa, 12 Juli 2016.

Octavianus Marbun, Analis PT Waterfront Securities Indonesia dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa, 12 Juli 2016, mengemukakan aksi sejumlah emiten tersebut adalah:

1. KBLV Dapat Fasilitas Kredit US$ 60 Juta

PT First Media Tbk (KBLV) mendapatkan fasilitas kredit sindikasi dari beberapa institusi finansial dimana penandatanganan fasilitas dilakukan pada 1 Juli 2016. Institusi finansial tersebut adalah Credit Suisse AG, Singapore Branch, dan PT Bank BNP Paribas Indonesia. Nilai fasilitas kredit seluruhnya mencapai US$ 60 juta.

Tujuan penggunaan fasilitas kredit tersebut untuk dana cadangan ke dalam Debt Service Reserve Account dan modal kerja perseroan. Jangka waktu pinjaman adalah 48 bulan sejak tanggal penggunaan dana pinjaman. Perseroan menjaminkan seluruh sahamnya di salah satu anak perusahaan guna menjamin pembayaran kembali fasilitas kredit.

2. Pada Juni, Biaya Eksplorasi INCO US$ 377.487,57

PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menghabiskan biaya sebesar USD 377.487,57 untuk eksplorasi pada Juni 2016. Daerah eksplorasi difokuskan pada daerah -daerah dalam kontrak karya seperti blok Soroako, blok Bahodopi dan blok Pomalaa yang semuanya di Sulawesi. Eksplorasi memakai metode pengeboran core drilling HQ-3 untuk program spasi 25 m di Bukit Konde Central dan Bukit Ferrary dan pengukuran Lintasan ERT Geofisika di Bukit Keiko dan di blok Soroako. Eksplorasi dilakukan oleh INCO bersama dengan pihak ketiga yang melibatkan 3 kontraktor.

3. BTPN Lunasi Obligasi Rp 458,7 Miliar

PT Bank BTPN Tbk. (BTPN) melakukan pembayaran pokok dan bunga obligasi II berkelanjutan tahap I tahun 2013. Untuk obligasi II berkelanjutan tahap I tahun 2013 seri A perseroan membayar pokok dan bunga Rp458.718.750.000 karena obligasi ini jatuh tempo pada 4 Juli 2016 dimana pokok obligasi Rp450 miliar. Sedangkan untuk obligasi II berkelanjutan tahap I tahun 2013 seri B perseroan hanya membayar bunga yakni Rp7,22 miliar dimana pokok obligasi seri B ini sebesar Rp350miliar dan baru jatuh tempo pada 4 Juli 2018. Fitch Ratings memberikan peringkat AAA (idn) untuk obligasi ini.

4. NRCA Sudah Gunakan Dana IPO Sebanyak 96,97 Persen

PT Nusa Raya Cipta Tbk. (NRCA) sudah menggunakan dana hasil penawaran umum perdana (IPO) saham sebanyak 96,97 persen. Perseroan sudah menggunakan dana hasil penawaran IPO sebanyak Rp 241,98 miliar. Adapun, dana keseluruhan hasil IPO sebanyak Rp 249,55 miliar, setelah dikurangi biaya penawaran umum. Perseroan menggunakan dana hasil IPO sesuai dengan rencana. Sebesar Rp 49,91 miliar untuk modal kerja Ciputra World II, senilai Rp 24,95 miliar untuk modal kerja Parahyangan Residence, dan sekitar Rp 112,30 miliar untuk modal kerja Tol Cikampek-Palimanan. Perseroan baru menggunakan sekitar Rp 54,81 miliar untuk modal kerja dari rencana sebesar Rp 62,39 miliar.

5. JSMR Lunasi Obligasi Senilai Rp 1 Triliun

PT Jasa Marga Tbk. (JSMR) telah menyiapkan dana pembayaran kupon bunga ke-40 dan pokok obligasi Jasa Marga XII seri Q tahun 2006. Dana pembayaran bunga sudah ditransfer ke agen pembayaran, yakni KSEI paling lambat 1 Juli 2016 lalu. Adapun nilai kupon bunga ke-40 yang akan dibayarkan sebesar Rp 33,75 miliar sedangkan nilai pokok obligasi seri Q yang jatuh tempo sebesar Rp 1 triliun.

6. MPPA Targetkan Bukukan Laba pada Semester I/2016

PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA), pengelola ritel Hypermart optimistis akan membukukan laba pada semester I tahun ini setelah sempat membukukan kerugian sepanjang triwulan I. Perseroan tetap mempertahankan harga sesuai kondisi normal meski pada Lebaran terjadi pola harga yang meningkat.

Sepanjang Lebaran, MPPA memproyeksikan pertumbuhan penjualan sekitar 10-15 persen. Berdasarkan laporan keuangan kuartal I 2016, MPPA mencatatkan rugi periode berjalan senilai Rp 123,07 miliar, berbeda dengan periode yang tahun sebelumnya tercatat meraih laba senilai Rp 81,58 miliar. Adapun penyebab pencatatan rugi tersebut karena peningkatan beban penjualan dan beban umum administrasi.

BISNIS

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

13 jam lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

5 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

7 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

7 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

7 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

7 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

11 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

13 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

13 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

Baca Selengkapnya