Kadin Dorong Warga Gunakan Angkutan Umum Saat Mudik

Reporter

Senin, 11 Juli 2016 17:44 WIB

Ilustrasi kemacetan kendaraan pemudik. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Kalangan dunia usaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia berharap masyarakat lebih mengutamakan penggunaan moda angkutan umum saat mudik Lebaran.


Penggunaan angkutan umum, selain dapat mengurangi angka kecelakaan, juga akan mencegah terjadinya kemacetan lalu lintas.


Ketua Komisi Tetap Bidang Perhubungan Darat Kadin Indonesia Adrianto Djokosoetono mengakui penanganan arus mudik dan arus balik Lebaran 2016 yang dilakukan Kementerian Perhubungan beserta jajaran Kepolisian, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini jauh lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.


"Tapi, kami mengharapkan adanya peningkatan penggunaan angkutan umum demi keamanan dan kenyamanan pemudik," kata Adrianto, Senin 11 Juli 2016.


Adrianto yang juga Ketua DPP Organda menepis tudingan sejumlah pihak yang menyebutkan bahwa arus mudik tahun ini diwarnai kemacetan parah yang menelan korban jiwa di Exit Tol Brebes Timur. "Itu bukan menjadi ukuran," katanya.


Advertising
Advertising

‎Sebaliknya, Adrianto mengapresiasi langkah-langkah konkret pemerintah menangani arus mudik dan arus balik Lebaran 2016.‎ Dia mengaku penanganan arus mudik dan arus balik Lebaran 2016 yang dilakukan Kementerian Perhubungan beserta jajaran Kepolisian, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) jauh lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.


“Persiapan semakin matang. Kami salut dalam keterbatasan infrastruktur jalan raya, rekayasa lalu lintas dapat terlaksana dengan baik,” katanya.


Sementara itu, berdasarkan data Posko Pusat Operasi Ramadniya 2016 Korlantas Polri, jumlah kecelakaan lalu lintas pada arus mudik dan balik Lebaran 2016 selama 10 hari masa operasi, yaitu 30 Juni hingga 9 Juli sebanyak 1.947. Dari jumlah tersebut, katanya, 366 orang meninggal, 634 luka berat, dan 2.537 luka ringan.


Adapun pada 2015 angka kecelakaan lalu lintas sebanyak 2.228, di mana 464 orang meninggal, 817 luka berat, dan 2.917 luka ringan. Andrianto yakin angka kecelakaan akan terus berkurang. "Memang kapasitas infrastruktur kita tidak mencukupi, meskipun telah dilakukan rekayasa lalu lintas. Tapi tetap saja ‎belum bisa karena keterbatasan yang ada," katanya.


Adrianto berharap penanganan rekayasa lalu lintas harus disertai penurunan penggunaan kendaraan pribadi selama arus mudik dan balik Lebaran. "Semua pihak meningkatkan penggunaan kendaraan nonpribadi, seperti bis dan kereta api,” katanya.


Di sisi lain, Adrianto berharap seiring rampungnya pembangunan sejumlah ruas tol di Pulau Jawa, arus mudik dan balik Lebaran semakin lancar. Disebutkan, pada awal November 2016 akan beroperasi ruas tol sepanjang 17,5 km yang membentang dari Bawen,Kabupaten Semarang hingga Tingkir, Kota Salatiga.


“Saya yakin semakin banyak ruas tol yang beroperasi, tingkat kemacetan akan berkurang,” katanya.


Hal senada juga diungkapkan Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio. Dia mengatakan arus mudik dan balik yang paling ramai adalah melalui jalan darat. Dikatakan arus mudik dan balik Lebaran 2016 ditetapkan pemerintah selama H-7 dan H+7 berdasarkan tugas pokok institusi terkait, di mana sarana dan prasarana transportasi menjadi tugas


Kementerian Perhubungan, infrastruktur jalan tol dan nonton adalah domain Kementerian PUPR, dan manajemen lalu lintas ditangani Korlantas Polri.


Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan juga angkat bicara. Luhut memuji pola penanganan arus mudik dan arus balik yang dilakukan jajaran Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, dan Kepolisian.


"Saya bangga dan mengapresiasi penanganan arus mudik dan arus balik Lebaran 2016. Semakin baik," katanya.


Secara terpisah, anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia A. Bakri mengapresiasi antarkementerian selama berlangsung arus mudik dan arus balik Lebaran 2016.


Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan sebagai motor mudik dan arus Lebaran patut dicontoh langkah-langkah konkret serta terobosan yang dilakukannya.


"Saya pikir, kita perlu Jonan-jonan lain di daerah. Bukan hanya Jonan di pemerintah pusat,"kata Bakri.


Dia menyebutkan, di luar catatan tragedi Brebes yang memilukan, secara keseluruhan arus mudik dan arus balik Lebaran 2016 tertata baik. "Saya melihat cukup bagus koordinasi antarkementerian. Arus mudik Lebaran jangan dianggap tugas pemerintah pusat saja, tapi harus ada koordinasi dengan pemerintah daerah," kata Bakri.


BISNIS.COM

Berita terkait

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

14 jam lalu

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

Heru Budi Hartono meyakini pengesahan UU DKJ adalah yang terbaik untuk Jakarta.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Terbang ke Doha, Pengusaha Patungan Beri Bonus Rp23 M untuk Timnas U-23

18 jam lalu

Erick Thohir Terbang ke Doha, Pengusaha Patungan Beri Bonus Rp23 M untuk Timnas U-23

Sejumlah pengusaha, yang diinisiasi oleh Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT), mengumpulkan dana Rp23 milar untuk Timnas U-23.

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

4 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

37 Tahun Rudy Salim, Pernah Menolak Denda 9 Mobil Mewah dari Bea Cukai

4 hari lalu

37 Tahun Rudy Salim, Pernah Menolak Denda 9 Mobil Mewah dari Bea Cukai

Pengusaha muda kelahiran 24 April 1987, Rudy Salim pernah menolak denda untuk 9 mobil mewah dari Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Rupiah Terus Melemah, Kadin Khawatir Dunia Usaha Terdampak

12 hari lalu

Rupiah Terus Melemah, Kadin Khawatir Dunia Usaha Terdampak

Nilai tukar rupiah yang terus melemah terhadap dolar menyebabkan para pengusaha khawatir.

Baca Selengkapnya

Bos Kadin Ingatkan Pemerintah untuk Patuhi Disiplin Fiskal: Kalau Tidak, Bahaya..

17 hari lalu

Bos Kadin Ingatkan Pemerintah untuk Patuhi Disiplin Fiskal: Kalau Tidak, Bahaya..

Ketua Kadin Arsjad Rasjid menyatakan penyusunan RAPBN harus dilakukan secara bijaksana. Selain itu, pemerintah juga wajib mematuhi disiplin fiskal.

Baca Selengkapnya

Kadin Ingatkan Pengusaha Transparan jika Tak Sanggup Bayar THR: Harus Ada Komunikasi dan Interaksi

18 hari lalu

Kadin Ingatkan Pengusaha Transparan jika Tak Sanggup Bayar THR: Harus Ada Komunikasi dan Interaksi

Ketua Kadin Arsjad Rasjid menyebut pengusaha harus transparan jika tak dapat memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada pekerja.

Baca Selengkapnya

Terkini: Setelah 'Tuyul' dan Pertalite Dicampur Air Ada Apa Lagi di SPBU Pertamina?, KAI Operasikan KA Argo Bromo Anggrek New Generation

31 hari lalu

Terkini: Setelah 'Tuyul' dan Pertalite Dicampur Air Ada Apa Lagi di SPBU Pertamina?, KAI Operasikan KA Argo Bromo Anggrek New Generation

Kecurangan di SPBU Pertamina kembali terungkap. Setelah switch dispenser untuk kurangi takaran yang disebut tuyul dan Pertalite dicampur air, kini....

Baca Selengkapnya

Kadin: Potensi Perputaran Uang Selama Libur Lebaran Capai Rp 157,3 Triliun

31 hari lalu

Kadin: Potensi Perputaran Uang Selama Libur Lebaran Capai Rp 157,3 Triliun

Kadin Indonesia memprediksi adanya kenaikan perputaran uang selama libur Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024 dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Pemilu Usai, Ketua TPN Arsjad Rasjid Kembali Jabat Ketua Kadin

39 hari lalu

Pemilu Usai, Ketua TPN Arsjad Rasjid Kembali Jabat Ketua Kadin

Mantan ketua tim pemenangan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Arsjad Rasjid, kembali menjabat Ketua Umum Kadin usai hasil Pemilu 2024 disahkan.

Baca Selengkapnya