Anomali Cuaca, Produksi Garam Turun

Reporter

Jumat, 1 Juli 2016 23:02 WIB

Petani memanen garam olahannya di Pamekasan, Madura, Jawa Timur (27/7). Pekan lalu harga garam Rp.260.000/ton, namun sekarang turun menjadi Rp 50.000/ton. Foto: ANTARA/Saiful Bahri

TEMPO.CO, Surabaya - Anomali cuaca menyebabkan produksi garam nasional, khususnya Jawa Timur, tak maksimal. Gejala La Nina mengakibatkan hujan turun lebih banyak di wilayah Samudera Pasifik sebelah barat Australia dan Indonesia, yang mempengaruhi produksi garam. “Bulan Juni ini mestinya sudah mulai panen,” kata Direktur Pemasaran PT Garam Ali Mahdi kepada Tempo, Jumat, 1 Juli 2016.

Ia menjelaskan hujan yang membasahi beberapa wilayah sentra penghasil garam, membuat waktu produksi atau kristalisasi garam di ladang menjadi lebih pendek. Artinya, masa produksi dan panen garam mundur sekitar 2 bulan dari iklim normal.

Ali berharap cuaca mulai panas pada akhir Juli atau awal Agustus, agar garam dapat dipanen pada pertengahan Desember. “Tapi produksi nasional tahun ini kemungkinan kurang dari 1 juta ton,” ujar dia. Jawa Timur berkontribusi sekitar 70 persen terhadap produksi garam nasional.

Saat ini, PT Garam menggunakan stok atau sisa produksi tahun 2015, sekitar 8.500 ton dari total kontrak pembelian garam rakyat tahap pertama sebesar 17.500 ton. Ali memperkirakan, stok garam nasional sisa produksi tahun 2015 tinggal 10 persen atau berkisar 270 ribu-300 ribu ton untuk memenuhi kebutuhan hingga akhir 2016.

PT Garam akan memperoleh Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 220 miliar tahun ini. Perinciannya, Rp 16 miliar untuk infrastruktur pergudangan dan Rp 2 miliar untuk operasional pergudangan. “Sisanya Rp 204 miliar untuk menyerap 400 ribu ton sebagai upaya stabilisasi harga,” kata Ali.

Masalahnya, menurut Ali, masa panen yang pendek akibat anomali cuaca mendongkrak harga pokok penjualan garam di tingkat petani. Ketua Himpunan Masyarakat Petani Garam (HMPG) Jawa Timur Muhammad Hassan mengatakan harga jual garam kualitas (KW) II di gudang mencapai Rp 625 per kilogram, atau Rp 480-500 per kilogram di tingkat petani. “Kalau suplai sedang tinggi, harga garam anjlok sampai Rp 300 per kilogram.”

Karena itu, ia memperkirakan pemerintah bakal mengambil keputusan mengimpor garam untuk mencukupi kebutuhan nasional. Tapi, ia juga optimistis bahwa impor bisa dikurangi, bahkan mencapai swasembada bila ada ekspansi lahan.

Pada kondisi iklim normal, areal garam di Indonesia seluas 28.000 hektare, dan bisa memproduksi 2,7 juta ton. Mei lalu, PT Garam berupaya memperluas 400 hektare lahan produksi baru di pinggiran Teluk Kupang, Nusa Tenggara Timur. “Lahan seluas itu bisa memproduksi sekitar 36 ribu ton garam. Kita perlu ekstensifikasi lahan garam lebih luas lagi."

ARTIKA RACHMI FARMITA

Berita terkait

Orang Asia Lebih Rentan Terkena Hipertensi, Ini Faktornya

1 hari lalu

Orang Asia Lebih Rentan Terkena Hipertensi, Ini Faktornya

Orang Asia punya gen yang sensitif dengan garam. Mereka rentan terkena hipertensi dibanding ras lainnya.

Baca Selengkapnya

10 Tips Pencegahan Penyakit Hipertensi, Tak Perlu Habiskan Kuah

1 hari lalu

10 Tips Pencegahan Penyakit Hipertensi, Tak Perlu Habiskan Kuah

Penyakit hipertensi seringkali timbul tanpa adanya gejala. Cegah dengan lakukan 10 kebiasaan ini.

Baca Selengkapnya

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

18 hari lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

23 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

25 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

39 hari lalu

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.

Baca Selengkapnya

Berapa Banyak Natrium alias Garam yang Dibutuhkan Tubuh Saban Hari?

53 hari lalu

Berapa Banyak Natrium alias Garam yang Dibutuhkan Tubuh Saban Hari?

Natrium alias garam akan merusak tubuh jka dikonsumsi secara berlebihan, akan tetapi kandungan ini nyatanya pun dibutuhkan untuk tubuh

Baca Selengkapnya

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

59 hari lalu

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

Berbagai terobosan dan inovasinya dapat dirasakan langsung oleh warganya.

Baca Selengkapnya

Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

13 Maret 2024

Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

Melengkapi garam meja dengan asam folat menjadi strategi diet baru untuk lebih melindungi terhadap cacat bawaan.

Baca Selengkapnya

Tanda-tanda Tubuh Anak Terlalu Banyak Mengandung Garam

1 Maret 2024

Tanda-tanda Tubuh Anak Terlalu Banyak Mengandung Garam

Peningkatan asupan garam dapat menghambat kesehatan anak dalam beberapa cara.

Baca Selengkapnya