Dampak Brexit, BI: Kondisi Ekonomi Indonesia Baik  

Reporter

Jumat, 24 Juni 2016 14:26 WIB

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo saat berdiskusi di kantor Tempo, Palmerah, Jakarta, 11 November 2015. TEMPO/ Gunawan Wicaksono

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo yakin dampak keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau British Exit (Brexit) bersifat sementara. Seperti diketahui, Inggris memilih keluar dari Uni Eropa setelah 43 tahun dengan perbandingan jumlah suara 52 persen dan 48 persen hari ini. Dampak dari keputusan tersebut sempat membuat ekonomi dunia bergejolak, tak terkecuali Indonesia.

"Kita melihat ini adalah sesuatu yang wajar karena memang ada suatu flight to quality, tapi secara umum Indonesia kondisi ekonominya baik," ujar Agus di Kompleks Bank Indonesia, Thamrin, Jakarta, Jumat, 24 Juni 2016.

Berita Menarik: Isu Brexit, Menkeu Harap Inggris Tak Keluar dari Uni Eropa

Agus berujar dampak langsung terhadap nilai tukar pound sterling sudah sangat terasa. Nilai pound sterling anjlok 10-11 persen atau yang terendah dalam 30 tahun terakhir. Nilai tukar euro juga mengalami penurunan sekitar 1-2 persen.

Sementara itu, nilai tukar rupiah, menurut Agus, hingga kemarin masih berada di kisaran Rp 13.260, dengan penguatan year to date (ytd) sebesar 4 persen. "Tapi hari ini kelihatan melemah kira-kira Rp 13.400. Jadi ada pelemahan 1 persen."

Agus menambahkan, keputusan Brexit memang akan berdampak ke seluruh dunia. Selanjutnya, akan terjadi periode risk off sesudah adanya kepastian Brexit. "Jadi, dana-dana yang ada di dunia bergerak menuju negara-negara yang diyakini aman," ujarnya.

Baca: Properti di Jakarta Selatan dan Tangerang Paling Banyak Diburu Warga

Amerika Serikat dan Jepang, kata Agus, menjadi negara tujuan aliran dana tersebut. "Di negara lain terjadi pelemahan," ucapnya. Selain itu, Agus mengatakan, hubungan perdagangan Indonesia dengan Inggris juga tidak terlalu besar dalam posisi ekspor dan impor. "Tapi dampak keuangannya pasti ada, yaitu dalam bentuk aliran dana tadi."

GHOIDA RAHMAH


Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

21 jam lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

1 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

1 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

2 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

2 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

2 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

3 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

5 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

5 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya