Tunda Ngebor, Lapindo Tetap Dimintai Kajian Seismik  

Reporter

Kamis, 23 Juni 2016 05:43 WIB

Warga melakukan tabur bunga dalam rangka memperingati 10 tahun tragedi semburan lumpur Lapindo di titik 71 Desa Ketapang, Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, 30 Mei 2016. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Surabaya - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral tetap meminta agar Lapindo Brantas Inc melakukan kajian seismik ulang di Lapangan Tanggulangin. Hal itu diperlukan untuk memastikan keamanan rencana pengeboran dua sumur baru, TGA-1 dan TGA-2, di Desa Kedungbanteng, Sidoarjo, Jawa Timur.

"Pemerintah sudah menugaskan SKK Migas (Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi) berkoordinasi dengan Lapindo untuk melakukan studi lagi," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral I Gusti Nyoman Wiratmaja kepada Tempo saat inspeksi di Terminal BBM Surabaya, Rabu, 22 Juni 2016.

Wira menegaskan, studi ulang harus dilakukan karena studi seismik yang dimiliki Lapindo merupakan studi lama sebelum tragedi semburan lumpur pada 2006. Pemerintah perlu mengetahui kondisi bawah permukaan sekitar lokasi bakal pengeboran setelah semburan. "Kami harus tahu pasti untuk bisa menentukan pemberian izin pengeboran."

Koordinasi dengan SKK Migas, kata Wira, dilakukan karena pengeboran berkaitan dengan cost recovery. “Seperti seberapa dalam boleh dilakukan, seberapa detail, itu berhubungan dengan biaya.”

Meski Lapindo telah merawat satu sumurnya di Lapangan Wunut, yakni WNT-19, kata Dirjen, itu tak otomatis menggugurkan kewajibannya melakukan kajian seismik yang baru. "Karena dari workover saja tidak terlihat kondisi sistem geologi di sekitarnya."

Dirjen Migas telah menugaskan SKK Migas dan Lapindo sejak beberapa bulan lalu. Wira masih menunggu laporan dari keduanya mengenai berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk studi itu. Menurut dia, studi tersebut memerlukan waktu sekitar enam bulan sampai satu tahun.

Untuk itu, Lapindo selaku kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) harus menunda pelaksanaan pengeboran. Namun Lapindo tetap diperbolehkan melakukan workover atau perawatan sumur dan persiapan lokasi.

Adapun warga Kedungbanteng masih menolak saat Lapindo menguruk dan memadatkan tanah yang menjadi kegiatan awal pengeboran (drill site preparation) sejak Januari 2016. Mereka masih trauma akibat semburan lumpur sepuluh tahun silam. Untuk meredakan ketegangan warga, Gubernur Soekarwo menurunkan Tim Kajian Kelayakan Teknis dan Sosial yang terdiri atas puluhan peneliti ITS Surabaya.

ARTIKA RACHMI FARMITA

Berita terkait

Apa Kabar Kawasan Lumpur Lapindo di Sidoarjo Saat Ini?

17 April 2023

Apa Kabar Kawasan Lumpur Lapindo di Sidoarjo Saat Ini?

Sudah 17 tahun berlalu, tetapi lumpur lapindo tidak kunjung menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. Bagaimana kondisi saat ini?

Baca Selengkapnya

Potensi Mineral Litium dari Lumpur Lapindo di Sidoarjo

2 Februari 2023

Potensi Mineral Litium dari Lumpur Lapindo di Sidoarjo

Badan Geologi ukur kandungan litium, stronsium dan logam tanah jarang dalam sampel endapan lumpur Lapindo. Dari bencana menjadi berkah. Mungkinkah?

Baca Selengkapnya

DPR Desak Pemerintah Kejar Utang Lapindo, Kemenkeu Serahkan ke Kejaksaan Agung

14 Oktober 2022

DPR Desak Pemerintah Kejar Utang Lapindo, Kemenkeu Serahkan ke Kejaksaan Agung

DPR meminta pemerintah segera menuntaskan penagihan piutang negara atas dana talangan kasus lumpur Lapindo.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Puluhan Destinasi Wisata Sidoarjo, Bukan Cuma Pulau Lumpur Lapindo

24 Mei 2022

Rekomendasi Puluhan Destinasi Wisata Sidoarjo, Bukan Cuma Pulau Lumpur Lapindo

Kabupaten Sidoarjo salah satu wilayah di Jawa Timur memiliki beragam destinasi wisata. Berikut puluhan destinasi wisata Sidoarjo.

Baca Selengkapnya

Ini Metode Ekstraksi Logam Tanah Jarang Lumpur Lapindo Menurut Pakar Kimia Unair

1 Februari 2022

Ini Metode Ekstraksi Logam Tanah Jarang Lumpur Lapindo Menurut Pakar Kimia Unair

Proses pemisahan logam tanah jarang di lumpur Lapindo bisa menggunakan senyawa ionik inprinting polimer.

Baca Selengkapnya

Ditemukan di Lumpur Lapindo, Apa Itu Logam Tanah Jarang?

28 Januari 2022

Ditemukan di Lumpur Lapindo, Apa Itu Logam Tanah Jarang?

Logam tanah jarang atau rare earth merupakan sebuah elemen yang terdiri dari 17 unsur logam.

Baca Selengkapnya

Ditemukan di Lumpur Lapindo, Ini Beragam Manfaat Logam Tanah Jarang

28 Januari 2022

Ditemukan di Lumpur Lapindo, Ini Beragam Manfaat Logam Tanah Jarang

Logam tanah jarang bermanfaat untuk penggunaan teknologi tinggi, seperti pembuatan pesawat antariksa, semikonduktor, dan lampu teknologi tinggi.

Baca Selengkapnya

Logam Tanah Jarang di Tapanuli Utara Diselidiki Tahun Ini

22 Januari 2022

Logam Tanah Jarang di Tapanuli Utara Diselidiki Tahun Ini

Kandungan critical raw material dalam Lumpur Lapindo lebih berlimpah daripada logam tanah jarang. Temuan penelitian yang baru berakhir Desember lalu

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Kecelakaan Maut di Balikpapan hingga Perpanjangan PKPU Garuda

21 Januari 2022

Terkini Bisnis: Kecelakaan Maut di Balikpapan hingga Perpanjangan PKPU Garuda

Berita terkini bisnis sepanjang siang ini dimulai dari Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia soal kecelakaan maut di Balikpapan hingga soal PKPU Garuda.

Baca Selengkapnya

Temuan Potensi Logam Tanah Jarang di Lumpur Lapindo, ESDM Ungkap Perkembangannya

21 Januari 2022

Temuan Potensi Logam Tanah Jarang di Lumpur Lapindo, ESDM Ungkap Perkembangannya

Kementerian ESDM melakukan kajian yang lebih rinci dan sistematis mengenai potensi logam tanah jarang di lumpur Lapindo, Sidoarjo.

Baca Selengkapnya