TEMPO.CO, Jakarta - Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) mengklaim siap menghadapi era masyarakat nirkertas (paperless society), di mana transaksi pembayaran dilakukan secara elektronik. "Untuk menghadapi paperless society, kami mempersiapkan anak perusahaan Peruri Digital Security," kata Direktur Utama Peruri Prasetio di Kantor Pusat Peruri, Jakarta, Senin, 13 Juni 2016.
Namun, menurut Prasetio, semua dilakukan secara perlahan. "Tidak bisa terburu-buru," tuturnya. Ia memprogramkan perusahaan yang dipimpinnya untuk masuk ke sektor digital, seperti pembayaran bergerak (mobile payment).
Namun dia yakin sampai lima tahun ke depan, kebutuhan akan uang tunai belum berkurang. Saat ini, rata-rata setiap Peruri mencetak sekitar 9,5 miliar lembar uang kertas dan 1,8-2,1 miliar keping uang logam.
Bahkan, Peruri berencana membangun pabrik kertas uang di Karawang, Jawa Barat, yang ditargetkan selesai pada 2017. Saat ini, Peruri masih melakukan penjajakan dengan investor yang berasal dari dalam dan luar negeri.
Terkait dengan persiapan Ramadan 2016, Peruri menyatakan tidak ada perubahan jumlah uang yang dicetak untuk Bank Indonesia. Sampai semester I 2016, perusahaan pelat merah ini mencetak 4,5 miliar uang kertas dari 9,5 miliar yang disalurkan ke Bank Indonesia pada 2016.
ANTARA
Berita terkait
Jatuh Bangun Konosuke Matsushita Dirikan Perusahaan Elektronik Panasonic 93 Tahun Lalu
4 hari lalu
Pada 35 tahun lalu, pengusaha Jepang Konosuke Matsushita pendiri Panasonic Corporation meninggal. Ini kisahnya membangun perusahaan elektronik itu.
Baca SelengkapnyaZulhas Sebut Impor Produk Elektronik Tidak Dilarang tapi Diatur, Ini Sebabnya
21 hari lalu
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas angkat bicara soal pembatasan impor produk elektronik yang dilakukan oleh Kementerian Perindustrian.
Baca SelengkapnyaBatasi Impor Produk Elektronik, Kemenperin Harapkan Geliat Produsen Dalam Negeri
22 hari lalu
Kemenperin berharap pengaturan tata niaga impor produk elektronik dapat membuka peluang bagi produsen dalam negeri.
Baca SelengkapnyaKemenperin Batasi Impor Produk Elektronik Televisi, Mesin Cuci, AC hingga Kulkas
22 hari lalu
Pengaturan arus impor ini sebagai tindak lanjut arahan Joko Widodo perihal kondisi neraca perdagangan produk elektronik pada 2023 yang defisit.
Baca SelengkapnyaKorsleting Listrik Kerap Disebut Penyebab Kebakaran, Begini Cara Mencegahnya
28 Februari 2024
Korsleting listrik kerap disebut penyebab di berbagai peristiwa kebakaran. Apakah penyebabnya dan bagaimana bisa mengantisipasinya?
Baca Selengkapnya78 Autogate di Bandara Soekarno-Hatta Diresmikan, Kini Layanan Pemeriksaan Imigrasi Hanya 15-25 Detik
3 Januari 2024
Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM meresmikan 78 autogate baru di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Baca SelengkapnyaDemi IKN Nusantara, Infrastruktur Digital Andal Disiapkan Kemkominfo
7 November 2023
Kementerian Komunikasi dan Informatika menghadirkan infrastruktur digital yang andal dalam mendukung Ibu Kota Nusatara atau IKN.
Baca SelengkapnyaDolar AS Kian Perkasa, Harga Produk Elektronik Mulai Naik?
3 November 2023
Penguatan dolar AS menyebabkan rupiah melemah hingga hampir tembus Rp 16.000 per dolar AS. Inikah penyebab harga produk elektronik naik?
Baca SelengkapnyaEkonom: Dampak Pelemahan Rupiah Dirasakan ke Berbagai Barang
2 November 2023
Ekonom Bhima Yudhistira mengungkapkan dampak pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS). Apa saja?
Baca SelengkapnyaApindo: Sektor Manufaktur Serap Tenaga Kerja Terbanyak di Batam
26 Oktober 2023
Apindo Kota Batam, Kepulauan Riau menyebutkan sektor manufaktur elektronik menjadi penyerap tenaga kerja terbanyak di Kota Batam.
Baca Selengkapnya