Anggota DPR Tolak Anggaran Pendidikan Dipotong

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Jumat, 10 Juni 2016 23:00 WIB

Siswa-siswi SMP N 1 Bandar Lampung, mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2016, Lampung, 9 Mei 2016. Tahun ini, sebanyak 132.574 siswa-siswi yang tersebar di 1.423 sekolah baik negeri maupun swasta di Lampung tercatat mengikuti UNBK 2016. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi X DPR, Dwita Gunadi, mengungkapkan bahwa DPR menolak pemotongan anggaran pendidikan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"DPR belum menyetujui usulan pemotongan angggaran yang diajukan Kemendikbud sebesar Rp6,5 triliun. Komisi X DPR merekomendasikan maksimal anggaran yang dikurangi hanya Rp3 triliun," ujar Gunadi, anggota DPR asal Lampung, di Bandarlampung, Jumat (10 Juni 2016).

Anggota DPR Fraksi Partai Gerindra tersebut mengatakan, pembangunan Indonesia tidak boleh hanya mengutamakan infrastruktur. Pemerintahan Jokowi-Kalla memang sedang sangat gencar membangun infrastruktur yang pada saat sama penerimaan negara dari pajak sedang anjlok.

"Harus seimbang dalam melakukan pembangunan, mengingat pendidikan merupakan sarana untuk menciptakan sumber daya manusia unggul yang akan menjadi tulang punggung sekaligus penggerak pembangunan Indonesia," kata dia.



"Sekarang kalau hanya utamakan infrastruktur, sementara SDM kita tidak siap, akan hancur juga infrastruktur yang dibuat karena manusianya tidak bisa menjaga dan merawatnya," kata Gunadi

Dia mengingatkan pendidikan merupakan masukan sekaligus keluaran dari pembangunan ekonomi.

"Pendidikan dan kesehatan adalah dua hal penting, dan menyangkut hak dasar warga negara Indonesia. Untuk itu, kami sebagai wakil rakyat yang memiliki fungsi anggaran, akan berjuang agar anggaran di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tidak dikurangi sebanyak itu," ujar dia lagi.

Menurutnya, Kemendikbud adalah kementerian yang membawahi langsung pendidikan dasar dan menengah, menurut UU Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan dasar sembilan tahun itu wajib.

"Kita sedang mendorong supaya bisa wajib belajar 12 tahun, sesuai manifesto Partai Gerindra. Kalau anggarannya dikurangi, bagaimana bisa mewujudkan Generasi Emas Indonesia," katanya lagi.

Sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan, usulan basis perhitungan pemotongan anggaran RAPBN Perubahan TA 2016 sebesar Rp42,7 triliun sesuai Inpres Nomor 4/2016 dan Surat Menteri Keuangan No: S-377/MK.02/2015, maka pagu anggaran mereka dipotong Rp6,5 triliun.

ANTARA

Berita terkait

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

11 hari lalu

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

Salah satu beleid paling disorot terutama tentang pungutan sekolah di Yogyakarta, yang akan diubah istilahnya menjadi dana partisipasi.

Baca Selengkapnya

BPKD DKI Tepis Isu Heru Budi Pangkas Penerima KJMU untuk Potong Anggaran Pendidikan

15 Maret 2024

BPKD DKI Tepis Isu Heru Budi Pangkas Penerima KJMU untuk Potong Anggaran Pendidikan

Kepala BPKD DKI Jakarta membantah adanya instruksi Heru Budi untuk memotong anggaran pendidikan karena ada kebijakan baru pemadanan penerima KJMU.

Baca Selengkapnya

JPPI Minta Anggaran Program Makan Siang Gratis Tak Ambil dari Alokasi untuk Pendidikan

5 Maret 2024

JPPI Minta Anggaran Program Makan Siang Gratis Tak Ambil dari Alokasi untuk Pendidikan

JPPI mengatakan program makan siang gratis tidak boleh mengambil anggaran pendidikan yang saat ini sudah sangat terbebani.

Baca Selengkapnya

Janji Anies Baswedan Bentuk Pos Anggaran Pendidikan Khusus Disabilitas dan Kelompok Rentan

24 Januari 2024

Janji Anies Baswedan Bentuk Pos Anggaran Pendidikan Khusus Disabilitas dan Kelompok Rentan

Anies Baswedan Komitmen akan Bentuk Pos Anggaran Pendidikan Khusus Disabilitas dan Kelompok Rentan

Baca Selengkapnya

Jokowi Soroti Perlunya Kenaikan Anggaran Pendidikan untuk Hadapi Bonus Demografi

16 Januari 2024

Jokowi Soroti Perlunya Kenaikan Anggaran Pendidikan untuk Hadapi Bonus Demografi

Jokowi menyatakan bahwa Indonesia harus mengejar ketimpangan pendidikan dengan negara lain.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ingin Anggaran dan Jumlah Penerima LPDP Ditambah hingga 5 Kali Lipat

16 Januari 2024

Jokowi Ingin Anggaran dan Jumlah Penerima LPDP Ditambah hingga 5 Kali Lipat

Jokowi mengatakan anggaran untuk pendidikan perlu ditambah, termasuk untuk Beasiswa LPDP.

Baca Selengkapnya

Untuk Apa Saja Anggaran Pendidikan RAPBN 2024 Rp 660,8 Triliun?

17 Agustus 2023

Untuk Apa Saja Anggaran Pendidikan RAPBN 2024 Rp 660,8 Triliun?

Presiden Joko Widodo mengatakan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024 menganggarkan dana pendidikan sebesar Rp 660,8 triliun.

Baca Selengkapnya

APBN 2023 Rp3.061,2 Triliun, Anggaran Ketahanan Pangan Terkecil

1 Desember 2022

APBN 2023 Rp3.061,2 Triliun, Anggaran Ketahanan Pangan Terkecil

Alokasi APBN 2023 itu terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp2.246,5 triliun rupiah, dan transfer ke daerah sebesar Rp814,7 triliun.

Baca Selengkapnya

Komisi VIII DPR Sepakat Perjuangkan Aspirasi Madrasah dan Pesantren

23 September 2022

Komisi VIII DPR Sepakat Perjuangkan Aspirasi Madrasah dan Pesantren

HNW meminta agar Pesantren menjadi Direktorat Jenderal, serta proporsionalitas anggaran bagi madrasah swasta, evaluasi sistem pengangkatan guru madrasah, sosialisasi UU Pesantren, dan realisasi Dana Abadi Pesantren.

Baca Selengkapnya

Perkuat Dana Abadi, Alumni ITS Sumbang Rp 1 Miliar

17 Agustus 2022

Perkuat Dana Abadi, Alumni ITS Sumbang Rp 1 Miliar

Ikatan Alumni ITS menyumbang Rp 1 miliar untuk dana abadi. Dana tersebut digunakan untuk mendukung kegiatan Tri Dharma kampus.

Baca Selengkapnya