Terseret Pidato Yellen, Saham Amerika Serikat Ditutup Bervariasi

Reporter

Rabu, 8 Juni 2016 09:51 WIB

REUTERS/Lucas Jackson

TEMPO.CO, Jakarta - Saham-saham Amerika Serikat ditutup bervariasi pada Selasa, 7 Juni 2016, karena Wall Street terus menilai pidato Gubernur Federal Reserve Janet Yellen tentang ekonomi Amerika.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 17,95 poin atau 0,10 persen menjadi berakhir di posisi 17.938,28. Indeks S&P 500 ditutup naik 2,72 poin atau 0,13 persen menjadi 2.112,13. Sedangkan indeks komposit Nasdaq turun 6,96 poin atau 0,14 persen menjadi 4.961,75.

Senin, 6 Juni 2016, Yellen mengatakan kenaikan suku bunga secara bertahap tetap tepat. Tapi ia menghindari pemberian kerangka waktu tepat untuk langkah bank sentral selanjutnya.

"Kekuatan ekonomi yang positif telah melebihi negatif. Meskipun perekonomian terus menghadapi tantangan, saya mengharapkan kemajuan lebih lanjut ke arah target kesempatan kerja dan inflasi," ucap Yellen dalam pidatonya di World Affairs Council of Philadelphia.

Para investor memperkirakan penurunan tajam dalam perekrutan pekerja dapat mendorong kembali keputusan bank sentral untuk menaikkan suku bunga pada Juni.

Total penggajian pekerja non-pertanian hanya meningkat 38 ribu pada Mei, jauh di bawah konsensus pasar 158 ribu dan merupakan kenaikan lapangan pekerjaan bulanan paling sedikit dalam hampir enam tahun terakhir.

"The Fed tidak mungkin menaikkan suku bunga pada Juni atau Juli karena akan membutuhkan sesuatu yang luar biasa dari pemulihan kembali pekerjaan Juni untuk melepas pelemahan Maret-Mei," ujar Chris Low, Kepala Ekonom FTN Financial, dalam sebuah catatan.

Di luar negeri, ekuitas Eropa meningkat secara luas pada Selasa di tengah kenaikan harga minyak. Indeks acuan Jerman DAX-30 di Bursa Efek Frankfurt melonjak 1,65 persen, sedangkan indeks acuan Prancis CAC-40 naik 1,19 persen.

Di Asia, saham Tokyo ditutup lebih tinggi pada Selasa karena depresiasi yen terhadap dolar Amerika mendorong pembelian. Indeks Nikkei 225 bertambah 95,42 poin menjadi berakhir di level 16.675,45.

ANTARA




Berita terkait

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

8 hari lalu

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

17 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

22 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

54 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya