KPPU Sarankan Impor Sapi Gunakan Mekanisme Tarif

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Rabu, 8 Juni 2016 05:00 WIB

Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha, Muhammad Syarkawi Rauf. kppu.go.id

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pengawas Persaingan Usaha menyarankan kepada pemerintah untuk menghapus sistem kuota impor sapi dan digantikan dengan skema pengenaan tarif agar lebih efektif dan mampu menambah pasokan sehingga harga daging di dalam negeri bisa terjangkau masyarakat.

"Untuk sapi bisa lebih efektif dengan tidak lagi menggunakan sistem kuota, namun lebih ke tarif," kata Ketua KPPU Syarkawi Rauf, dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (7 Juni 2016).

Syarkawi mengatakan dengan menggunakan skema pengenaan tarif tersebut maka diharapkan mampu meningkatkan pasokan daging sapi untuk masyarakat dan juga menghindari terjadinya tindakan kartel yang pada 2015 terbukti dilakukan oleh sebanyak 32 perusahaan feedloter.

Syarkawi menjelaskan pada tahun 2015, Kementerian Pertanian memangkas kuota importasi sapi bakalan pada kuartal III menjadi 50.000 ekor yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan kuartal II sebanyak 250.000 ekor.

Pemangkasan tersebut mengakibatkan berkurangnya jumlah pasokan daging sapi di pasar-pasar tradisional yang disebabkan adanya penahanan pasokan dari perusahaan feedloter ke rumah pemotongan hewan sehingga menyebabkan kenaikan harga yang cukup tinggi.

"Kartel itu terbentuk dari regulasi yang kurang tepat, KPPU tetap melakukan penegakan hukum namun tidak akan berdampak besar jika regulasinya tidak dibenahi," kata Syarkawi.

Ia menilai, dengan adanya praktik kartel yang disebabkan kurang tepatnya kebijakan pemerintah maka akan berdampak pada masyarakat yang harus menanggung harga tinggi sebagai konsumen akhir.

Pemerintah saat ini menggunakan sistem kuota untuk importasi sapi bakalan, pada tahun 2016 besaran impor ditetapkan sebanyak 600.000 ekor untuk memenuhi kebutuhan masyarakat termasuk kebutuhan pada perayaan keagamaan termasuk puasa dan Lebaran.

Sementara pada 2015, tercatat kuota yang diberikan 600.000 ekor yang mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada kuartal I, pemerintah mengeluarkan izin importasi sebanyak 100.000 ekor, dan pada kuartal II sebanyak 250.000 ekor sapi bakalan.

Pada kuartal ketiga atau periode Juli-September 2015, total izin impor yang dikeluarkan untuk impor sapi bakalan hanya 50.000 ekor yang jauh dari jumlah normal dibandingkan dengan periode yang sama di tahun-tahun sebelumnya. Dan pada kuartal IV 2015, izin impor diberikan sebanyak 200.000 ekor.

ANTARA


Baca juga: Pilkada DKI: Tiga Pemicu Ahok Bakal Kompromi dengan Partai


Berita terkait

Hari Pertama Puasa, Harga Daging Sapi di Pasar Palmerah Naik jadi Rp 145 Ribu per Kilogram

54 hari lalu

Hari Pertama Puasa, Harga Daging Sapi di Pasar Palmerah Naik jadi Rp 145 Ribu per Kilogram

Sejumlah pedagang di Pasal Pamerah, Jakarta Barat, menyebutkan harga daging sapi naik di hari pertama di bulan puasa.

Baca Selengkapnya

Mau Bikin Steak di Rumah? Chef Bagi Saran Pemilihan Daging Sapi

17 Juni 2023

Mau Bikin Steak di Rumah? Chef Bagi Saran Pemilihan Daging Sapi

Chef membagi tips memilih bagian daging sapi seperti sirloin atau tenderloin untuk memasak steak di rumah. Ketahui juga merek daging.

Baca Selengkapnya

Kenali 4 Ciri Daging Sapi Giling yang Sudah Busuk

10 Juli 2022

Kenali 4 Ciri Daging Sapi Giling yang Sudah Busuk

Daging sapi giling dapat ditemukan di berbagai supermarket atau toko terdekat, namun tak jarang juga banyak daging yang tidak fresh atau sudah busuk.

Baca Selengkapnya

Stok Terbatas, Harga Daging Sapi di Sumut Kini Rp 160 Ribu Per Kilo

24 April 2022

Stok Terbatas, Harga Daging Sapi di Sumut Kini Rp 160 Ribu Per Kilo

Harga daging sapi segar akhir pekan ini bergerak naik lagi di pasar Sumatera Utara atau Rp140. 000- Rp160. 000 per kg.

Baca Selengkapnya

Ketua JAPPDI Sebut Kenaikan Harga Daging Sapi karena Pasokan Australia Berkurang

1 Maret 2022

Ketua JAPPDI Sebut Kenaikan Harga Daging Sapi karena Pasokan Australia Berkurang

Kenaikan harga daging sapi sudah terjadi sejak hulu karena persaingan dengan Cina dan Vietnam.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Minta Pemerintah Buka Jalur Impor Sapi Bakalan dari Brazil

7 Mei 2021

Pengusaha Minta Pemerintah Buka Jalur Impor Sapi Bakalan dari Brazil

Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Daging dan Feedlot Indonesia Joni Liano mengatakan impor sapi bakalan dari Australia menurun sejak Covid-19.

Baca Selengkapnya

Impor Daging Sapi dari Australia Belum Stabil Jadi Penyebab Harganya Tinggi

7 Mei 2021

Impor Daging Sapi dari Australia Belum Stabil Jadi Penyebab Harganya Tinggi

Oke Nurwan mengatakan harga daging sapi impor dari Australia terus mengalami kenaikan sejak akhir 2020..

Baca Selengkapnya

420 Ton Daging Sapi Impor dari Brasil Mulai Datang di Indonesia Secara Bertahap

3 Mei 2021

420 Ton Daging Sapi Impor dari Brasil Mulai Datang di Indonesia Secara Bertahap

PT RNI dan PT Berdikari (Persero) mendatangkan daging sapi beku boneless asal Brasil sebanyak 420 ton secara bertahap ke Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Heran Daging Sapi Impor Australia di Vietnam Bisa Lebih Murah

23 Februari 2021

Susi Pudjiastuti Heran Daging Sapi Impor Australia di Vietnam Bisa Lebih Murah

Susi Pudjiastuti heran harga daging sapi di Vietnam bisa lebih murah dibanding di Indonesia padahal sama-sama impor dari Australia.

Baca Selengkapnya

IA-CEPA berlaku, 575 Ribu Sapi Bebas Bea Masuk ke RI

6 Juli 2020

IA-CEPA berlaku, 575 Ribu Sapi Bebas Bea Masuk ke RI

Australia bisa mengekspor 575.000 sapi ke Indonesia tanpa dikenakan bea masuk seiring diimplementasikannya IA-CEPA.

Baca Selengkapnya