Asosiasi Pedagang Ungkap Komoditas Pangan Dikuasai Mafia

Reporter

Minggu, 5 Juni 2016 04:45 WIB

Seorang pekerja membersihkan beras yang akan dijual di pasar tradisonal Masomba, Palu, Sulawesi Tengah. Konsumsi beras Indonesia merupakan yang tertinggi di Dunia. ANTARA/Fiqman Sunandar/Koz/Spt/11.


TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Ngadiran menilai harga pangan yang kian melonjak tajam disebabkan adanya mafia harga. Mereka memainkan rente di semua komoditas pangan yang masuk ke Indonesia.

Ngadiran mengungkapkan, komoditas pangan seperti beras, bawang merah, dan daging sapi sangat jelas memiliki rente. “Yang menyangkut impor ada rentenya semua,” ujarnya saat ditemui di Jakarta, Sabtu, 4 Juni 2016.

Menurut dia, rente inilah yang berperan memainkan harga komoditas pangan di pasar. Walaupun terdapat rantai panjang dari petani, bila tidak ada pihak yang memainkan, harga tak akan melambung tinggi.

Baca Juga: Jelang Lebaran, Mentan Jamin Stok Bahan Pangan Ini Aman

Mafia harga, Ngadiran berujar, ada pada tingkat tengkulak atau distributor. Hal ini karena tengkulak mengambil barang dalam jumlah banyak. “Pedagang kecil untungnya sudah ditakar,” katanya.

Ia menyebutkan lapak pedagang yang hanya berukuran 1 x 2 meter sangat tidak mungkin dijadikan sebagai tempat menimbun bahan pangan. Sedangkan pedagang besar sekelas tengkulak yang menyalurkan bahan ke pedagang pasar menjadi pihak penentu harga. Pedagang pasar yang menggantungkan hidupnya dari berdagang pun tidak punya pilihan selain membeli bahan dengan harga mahal dari tengkulak.

“Ibaratnya, ‘kalau tidak mau ya sudah, toh saya tidak rugi, saya punya tempat untuk menampung’ begitu,” ucapnya.

Simak: Wapres JK: Harga Daging Sapi yang Tinggi Mengancam Peternak

Terkait dengan indikasi permainan harga tersebut, menurut Ngadiran, APPSI pernah melaporkan kepada pihak yang berwenang, tapi menemui jalan buntu. Para tengkulak kerap berdalih saat disidak pihak berwenang. “Alasannya ingin menggemukkan sapinya dulu, makanya disimpan.”

BAGUS PRASETIYO

Baca juga:
Bunuh Diri Mahasiswa UI: 3 Alasan Kenapa Rahasia Ini Perlu Diungkap
Mahasiswa UI Bunuh Diri: Teman Kos Mulai Takut Karena...



Berita terkait

Soal Dugaan Monopoli Data Lokal di Balik Kongsi TikTok dan GOTO, Ini Respons Bos Tokopedia

32 hari lalu

Soal Dugaan Monopoli Data Lokal di Balik Kongsi TikTok dan GOTO, Ini Respons Bos Tokopedia

Setelah menonaktifkan personalisasi data, laman belanja di TikTok itu akan menampilkan produk-produk sesuai algoritma umum.

Baca Selengkapnya

KPPU Usulkan Multi Provider Avtur, Pengamat Penerbangan Ungkap Dampaknya

9 Februari 2024

KPPU Usulkan Multi Provider Avtur, Pengamat Penerbangan Ungkap Dampaknya

KPPU mengusulkan multi provider terhadap sistem penyediaan atau pendistribusian avtur untuk menekan harga tiket pesawat. Efektifkah?

Baca Selengkapnya

Ditengarai Monopoli Sistem Pembayaran Play Store oleh KPPU, Google Kecewa

6 Februari 2024

Ditengarai Monopoli Sistem Pembayaran Play Store oleh KPPU, Google Kecewa

Google kecewa disebut monopoli sistem pembayaran play store oleh KPPU.

Baca Selengkapnya

KPPU Duga Shopee dan Google Lakukan Monopoli

6 Februari 2024

KPPU Duga Shopee dan Google Lakukan Monopoli

KPPU menduga dua raksasa teknologi PT Shopee International Indonesia dan PT Google Indonesia melakukan monopoli.

Baca Selengkapnya

Selesaikan Kajian Monopoli Avtur, KPPU Surati Luhut Minta Pasar Terbuka

6 Februari 2024

Selesaikan Kajian Monopoli Avtur, KPPU Surati Luhut Minta Pasar Terbuka

KPPU mengaku telah menyelesaikan kajian monopoli avtur. KPPU meminta Luhut membuka pasar penyedia avtur.

Baca Selengkapnya

Harga Tiket Pesawat Mahal, KPPU: Avtur Indonesia Termahal di Asia Tenggara karena Monopoli

6 Februari 2024

Harga Tiket Pesawat Mahal, KPPU: Avtur Indonesia Termahal di Asia Tenggara karena Monopoli

KPPU menyebut harga tiket pesawat mahal karena avtur juga mahal karena monopoli.

Baca Selengkapnya

Target 100 Hari Anggota KPPU yang Baru Dilantik Jokowi Hari Ini, Apa Saja?

18 Januari 2024

Target 100 Hari Anggota KPPU yang Baru Dilantik Jokowi Hari Ini, Apa Saja?

Salah satu isu yang sedang dibahas oleh KPPU yaitu bagaimana merespons monopoli produk avtur.

Baca Selengkapnya

Ganjar soal Praktik Monopoli BUMN hingga Swasta Tak Punya Peran: Ngono Yo Ngono, Ning Yo Ojo Ngono

11 Januari 2024

Ganjar soal Praktik Monopoli BUMN hingga Swasta Tak Punya Peran: Ngono Yo Ngono, Ning Yo Ojo Ngono

Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo blak-blakan menjawab pertanyaan soal praktik monopoli yang dilakukan oleh sejumlah BUMN saat ini.

Baca Selengkapnya

Ganjar: BUMN Boleh Punya Anak Perusahaan, tapi Tak Boleh Punya Cucu, Cicit..

11 Januari 2024

Ganjar: BUMN Boleh Punya Anak Perusahaan, tapi Tak Boleh Punya Cucu, Cicit..

Ditanya perihal monopoli BUMN dan peran usaha dengan sektor swasta, Ganjar menegaskan BUMN tidak boleh punya turunan lain selain anak perusahaan.

Baca Selengkapnya

TikTok Shop Masih Jualan di Media Sosial, Teten: Pemerintah Harus Konsisten, Supaya Tidak Ada Monopoli

21 Desember 2023

TikTok Shop Masih Jualan di Media Sosial, Teten: Pemerintah Harus Konsisten, Supaya Tidak Ada Monopoli

Teten Masduki mengomentari TikTok Shop yang masih berjualan di media sosial. Indikasi pelanggaran itu tengah dibahasnya dengan Kemendag saat ini.

Baca Selengkapnya