BPS: Impor Bisa Turunkan Harga Gula Pasir dengan Satu Syarat
Editor
Nunuy nurhayatiTNR
Rabu, 1 Juni 2016 20:01 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik Sasmito Hadi Wibowo mengatakan rencana pemerintah mengimpor gula dapat menurunkan harga gula pasir yang beberapa pekan terakhir mengalami kenaikan. Syaratnya, menurut Sasmito, harga gula pasir di luar negeri juga murah.
"Kalau harga di luar negeri kompetitif kan juga susah. Menurut saya, kalau nanti harga gula pasir naik terus, harus ditutupi impor. Dengan catatan, harga di luar negeri murah juga," ujar Sasmito di kantor BPS, Jakarta Pusat, Rabu, 1 Juni 2016.
Sebenarnya, menurut Sasmito, harga gula juga bisa diturunkan tanpa impor, yakni dengan peningkatan produksi. Namun produksi gula pasir pada umumnya mengandalkan tebu yang masa tanamnya panjang, mencapai enam bulan. "Jadi tidak bisa setelah ditanam terus langsung panen," katanya.
Menurut Kepala BPS Suryamin, permintaan gula pasir meningkat menjelang bulan puasa sehingga harga gula pasir naik 7,4 persen. "Kami perkirakan stok gula pasir terbatas. Kalau stok gula pasir berlimpah, pasti tidak naik harganya. Padahal permintaan meningkat menjelang bulan puasa," tuturnya.
Naiknya harga gula pasir sebesar 7,4 persen itu pun, menurut Suryamin, merupakan salah satu penyebab utama inflasi pada Mei kemarin tercatat sebesar 0,24 persen. Adapun inflasi tahun kalender 2016 tercatat sebesar 0,4 persen, turun dari inflasi tahun kalender pada Januari-Mei 2015 yang tercatat sebesar 0,42 persen.
Menurut Kepala BPS Suryamin, inflasi pada Mei ini dibandingkan Mei 2015 lalu (year on year/yoy) turun dari 7,15 persen menjadi 3,33 persen. Suryamin menambahkan, inflasi komponen inti tercatat sebesar 0,23 persen dibandingkan April 2016 dan sebesar 3,41 persen dibandingkan Mei 2015 (yoy).
ANGELINA ANJAR SAWITRI