TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga gabah kering petani (GKP) dan gabah kering giling (GKG) meningkat selama Mei 2016. Di tingkat petani, harga GKP naik 4,17 persen dibanding April (month to month), sedangkan di tingkat penggilingan naik 4,32 persen.
Kepala BPS Suryamin mengatakan harga rata-rata GKP di petani Rp 4.440 per kilogram dan di penggilingan Rp 4.527. Sementara itu, harga rata-rata GKG di petani Rp 5.510 per kilogram atau naik 0,65 persen (mtm). "Di penggilingan Rp 5.600 per kilogram atau naik 0,14 persen," ujar Suryamin dalam keterangan pers, di Jakarta, Rabu, 1 Juni 2016.
Baca juga: Izin Pulau G Dibatalkan Pengadilan, Ini Kata Agung Podomoro
Harga gabah kualitas rendah juga meningkat. Suryamin menyebutkan harga gabah kualitas rendah di petani Rp 3.838 per kilogram atau naik 3,48 persen dan di penggilingan Rp 3.934 atau naik 3,8 persen. "Dibanding Mei 2015, rata-rata harga GKP di petani naik 0,27 persen, GKG naik 12,77 persen, dan gabah kualitas rendah naik 3,76 persen."
BPS juga mencatat, pada Mei, harga rata-rata beras kualitas premium mencapai Rp 9.182 per kilogram atau naik sebesar 0,59 persen dibandingkan pada April. Harga rata-rata beras kualitas medium turun 1,38 persen menjadi Rp 8.836 per kilogram. "Dan harga rata-rata beras kualitas rendah juga turun 0,26 persen, yakni Rp 8.488 per kilogram," katanya.
Suryamin menambahkan, dengan adanya peningkatan harga GKP, baik di tingkat petani maupun di penggilingan, pemerintah perlu mewaspadai kenaikan harga beras. Walaupun harga beras di penggilingan turun 1,38 persen, harga beras grosir turun 0,28 persen, dan harga beras eceran turun 0,5 persen. "Ini tantangan bagi pemerintah dalam pengendalian harga menjelang bulan puasa dan Lebaran," ujarnya.
ANGELINA ANJAR SAWITRI