IHSG Turun hingga 2,11 Poin  

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Jumat, 27 Mei 2016 13:03 WIB

Monitor menampilkan pergerakan saham di Mandiri Sekuritas, Jakarta, 8 April 2016. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada Jumat, 27 Mei 2016, dibuka turun tipis 2,11 poin menyusul aksi ambil untung oleh sebagian pelaku pasar yang memanfaatkan kenaikan harga saham.

IHSG dibuka 2,11 poin atau 0,04 persen menjadi 4.782,44. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 0,52 poin (0,06 persen) menjadi 820,33.

"Adanya aksi ambil untung oleh sebagian pelaku pasar dengan memanfaatkan kenaikan beberapa saham yang telah menguat pada perdagangan sebelumnya mendorong indeks BEI bergerak di area negatif," kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta.

Selain itu, laju bursa saham Asia yang bergerak bervariasi, menyusul harga minyak mentah dunia yang kembali terkoreksi, membuat investor di dalam negeri mengambil posisi wait and see seraya melepas sebagian sahamnya.

"Kondisi eksternal itu memberi peluang terjadinya aksi jual meski, secara tren dalam jangka pendek, IHSG masih menyimpan potensi melanjutkan penguatannya," ucapnya.

Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere menambahkan, sentimen positif mengenai kenaikan peringkat Indonesia menjadi "investment grade" oleh Fitch Rating, dibayangi sejumlah faktor negatif, di antaranya potensi kenaikan laju inflasi menjelang hari raya serta spekulasi kenaikan Fed Rate.

"Hal itu bisa membatasi pergerakan IHSG dan potensi tekanan bagi rupiah. Sebab, gejolak nilai rupiah dapat berimbas pada bursa saham Indonesia," katanya.

Untuk bursa regional, indeks bursa Hang Seng melemah 51,07 poin (0,25 persen) ke level 20.346,04; indeks Nikkei naik 73,86 poin (0,44 persen) ke level 16.846,04; dan Straits Times menguat 11,20 poin (0,41 persen) ke posisi 2.784,60.

ANTARA

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

7 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

38 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

7 Oktober 2023

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia yang jeblok dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya