TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) Kresno Sediarsi mengatakan asosiasinya akan meneken nota kesepahaman dengan PT Indonesia Infrastructure Finance untuk mendorong 26 BPD rajin membiayai proyek besar melalui kredit sindikasi.
"Rencananya besok (Selasa, 24 Mei 2016) kami akan menandatangani nota kesepahamannya," kata Kresno di Jakarta, Senin, 23 Mei 2016.
Menurut Kresno, kredit patungan antar-BPD sebetulnya sudah dijalankan, tapi belum optimal. Kredit sindikasi, kata Kresno, dapat menjadi salah satu strategi ampuh untuk mengatasi rendahnya kontribusi BPD terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan sindikasi, BPD bisa berperan di proyek-proyek raksasa.
"Banyak BPD yang kapasitasnya kecil sehingga tidak kuat membiayai proyek-proyek raksasa di daerah," kata Kresno.
Nantinya, kata Kresno, Asbanda dan IIF akan bekerja sama terkait dengan pembiayaan dan peningkatan kemampuan teknis BPD. IIF juga akan membantu memberikan pelatihan kepada BPD, salah satunya tentang analisis kredit untuk pembiayaan proyek besar.
Pada Maret 2016, kontribusi BPD terhadap perekonomian daerah hanya 30 persen. Angka itu pun sebetulnya telah meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 26 persen. Meski kontribusi BPD sudah meningkat tahun ini, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan Nelson Tampubolon mengatakan kontribusi BPD terhadap perekonomian daerah masih kecil.
"Pangsa kredit produktif baru 30 persen dari total kredit yang disalurkan," kata Nelson.
BCA Salurkan Kredit Sindikasi Rp 1 Triliun untuk Pembangunan Pabrik Pupuk Pusri
14 Oktober 2023
BCA Salurkan Kredit Sindikasi Rp 1 Triliun untuk Pembangunan Pabrik Pupuk Pusri
Manajemen BCA ikut berkomitmen mendukung dan menjaga ketahanan pangan nasional melalui percepatan proyek pembangunan pabrik PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri).