Indonesia Berpotensi La Nina, Menteri Amran: Ini Berkah  

Reporter

Editor

Zed abidien

Rabu, 18 Mei 2016 04:00 WIB

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman berjalan meninggalkan areal persawahan usai melakukan panen raya padi di Desa Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, 25 Februari 2015. TEMPO/Nofika Dian Nugroho

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menganggap fenomena anomali cuaca, La Nina, yang akan terjadi pascamusim kemarau, bakal menjadi berkah bagi petani di Indonesia. "Di saat musim (itu), kita mendapat berkah (turun hujan)," kata Amran saat berada di Balai Kartini pada Selasa, 17 Mei 2016.

Amran menjelaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ihwal anomali cuaca kemarau yang akan terjadi. Diprediksikan, kemarau berlangsung selama 3 bulan, yakni mulai Juli hingga September. Saat kemarau, sebagian besar kawasan Indonesia akan diguyur hujan.

Menurut Amran, anomali ini sangat menguntungkan pertanian. Sebab, selama ini, pihaknya sulit menggenjot produksi padi saat kemarau. Hujan di musim kemarau akan membuat luas tanam padi di Indonesia terus meningkat.

Hal ini membuat capaian produksi padi di Tanah Air diklaim surplus dibanding tahun lalu. Saat ini Kementerian Pertanian mengklaim telah menyerap sedikitnya 2 juta ton beras dan 2,3 juta ton gabah. Karena itu, dia menjamin, pasokan kebutuhan beras jelang Ramadan akan terpenuhi.

Amran berkukuh menolak impor bawang merah dan beras saat menghadapi Ramadan tahun ini. Bahkan, dalam rapat kabinet beberapa waktu lalu, dia menjamin siap dipecat jika pasokan kebutuhan bahan pokok kurang.

"Dua hari lalu, dalam rapat kabinet, (pemerintah) mau impor bawang merah, tapi saya katakan tidak," kata Menteri Amran saat mengisi evaluasi bersama TNI Angkatan Darat di Balai Kartini. Amran mengklaim kebutuhan bahan pokok bisa dipenuhi tanpa impor.

Bahkan dia mengatakan sempat bersitegang dengan Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution. Darmin mendesak pemerintah segera mengimpor beras. Tapi Amran menolak usulan itu. Darmin kemudian meminta jaminan ke Amran dengan pernyataan tertulis bahwa ia bisa mengendalikan lonjakan kebutuhan bahan pokok pada lebaran tahun ini.

Amran menjelaskan, ia bisa mengatasi mafia beras yang selama ini mengakar di Indonesia. Menurut dia, hal yang paling berat untuk merealisasikan kestabilan bahan pokok adalah mengganjal petani tanam padi. Karena itu, dia menggandeng TNI untuk meningkatkan luas lahan tanam padi dan jumlah penyerapannya.

AVIT HIDAYAT




Berita terkait

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

1 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

1 hari lalu

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

2 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

5 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

5 hari lalu

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

Rencana pemerintah membuka lahan sejuta hektar di Kalimantan Tengah untuk proyek penanaman padi Cina dinilai tidak perlu.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

6 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

7 hari lalu

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

7 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

7 hari lalu

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

7 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya