Ini Alasan Pemerintah Terbitkan Sukuk Retail

Reporter

Editor

Grace gandhi

Selasa, 17 Mei 2016 13:56 WIB

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan sukuk retail dapat menjadi salah satu instrumen yang kuat dalam mempromosikan keuangan inklusif.

Menurut Bambang, dengan diterbitkannya sukuk retail, kesempatan para investor retail memiliki akses secara langsung dalam instrumen pasar modal semakin terbuka.

"Penerbitan itu juga memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menginvestasikan uangnya dengan aman dan menguntungkan dalam pembiayaan proyek-proyek infrastruktur," ucap Bambang saat workshop "Sukuk for Infrastructure Financing and Financial Inclusion Strategy" dalam Sidang Tahunan Islamic Development Bank ke-41 di Jakarta Convention Center, Selasa, 17 Mei 2016.

Selain itu, menurut Bambang, penerbitan sukuk retail juga merupakan sebuah langkah yang efektif untuk mengurangi ketimpangan. Sukuk tersebut dapat memperkuat masyarakat menengah ke bawah dan menyediakan kesetaraan akses dalam produk-produk investasi.

"Sukuk retail juga merupakan instrumen yang dapat menciptakan rasa kepemilikan dalam proses ekonomi," ujarnya.

Hingga kini, Bambang menuturkan pemerintah telah menerbitkan delapan seri retail sukuk yang terutama diperuntukkan bagi investor individual.

Total jumlah penerbitan sukuk retail meningkat signifikan dari Rp 5,5 triliun pada 2008 menjadi Rp 31,5 triliun tahun ini. "Total investor juga meningkat, dari 14.295 orang pada 2008 menjadi 48.444 orang tahun 2016," katanya.

Menurut Bambang, keuangan inklusif memang menjadi agenda utama bagi negara-negara berkembang. Keuangan inklusif adalah katalis bagi pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan. "Saya percaya keuangan syariah dapat berperan penting dalam agenda ini. Keuangan syariah dapat mengurangi ketimpangan antarnegara," ucapnya.

Sampai hari ini, Sidang Tahunan IDB ke-41 sudah memasuki hari ketiga. Sidang ini digelar pada 15-19 Mei 2016. Sidang yang dihadiri 56 negara anggota IDB itu membahas beberapa topik utama, seperti pengembangan investasi syariah untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan pengembangan pasar syariah mikro bagi keuangan inklusif.

ANGELINA ANJAR SAWITRI






Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

5 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

5 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

5 hari lalu

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

Menteri Keuangan Israel menyerukan penghancuran total Kota Rafah, Deir al-Balah, dan Khan Younis di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Bambang Brodjonegoro Menjadi Komisaris Independen Astra

5 hari lalu

Bambang Brodjonegoro Menjadi Komisaris Independen Astra

PT Astra International Tbk. (ASII) menetapkan jajaran komisaris dan direksi baru.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

6 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

7 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

7 hari lalu

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

10 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

10 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

10 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya