IUP Meningkat, Peneliti: Ada Indikasi Keterlibatan Gubernur  

Reporter

Selasa, 10 Mei 2016 23:00 WIB

Truk mengangkut nikel mentah dari pertambangan di Sorowako, Sulawesi (8/1). Akibat kebijakan larangan ekspor ini membuat resiko investasi di sektor peleburan dan pengilangan nikel yang mahal menjadi semakin tinggi. REUTERS/Yusuf Ahmad

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti dari Publish What You Pay, Wiko Saputro, mengatakan terjadi kenaikan jumlah penerbitan izin usaha pertambangan pada April 2016. IUP non-clear n clear pun bertambah. Ia mengatakan ada indikasi gubernur “bermain”.

Pemerintah melarang penertiban IUP baru sesuai dengan keputusan Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 08.E/DJD/2012 tentang Penghentian Sementara Penerbitan IUP. Izin baru bisa dikeluarkan setelah kebijakan baru diterbitkan.

Berdasarkan data Koordinasi dan Supervisi (Korsup) Komisi Pemberantasan Korupsi di sektor mineral dan batu bara (minerba), ada 10.332 IUP di Indonesia per Maret-Oktober 2015. IUP yang masih non-CnC mencapai 3.948. "Tapi pada April 2016, total IUP mencapai 10.348 dengan IUP non-CnC sebanyak 3.982," kata Wiko di Bangi Kopitiam, Sabang, Selasa, 10 Mei 2016.

Baca: Honda Tak Tahu Penyelidikan KPPU Soal Kartel dengan Yamaha

Wiko mengatakan, setelah KPK membentuk Korsup, pemerintah menetapkan penerbitan IUP tak lagi menjadi wewenang bupati. Tanggung jawab dipindahkan kepada gubernur.

"Dengan adanya kenaikan IUP, ada indikasi gubernur nakal," kata Wiko. Ia menolak membeberkan sosok pemimpin yang bermain. Namun, menurut Wiko, kasus paling banyak terjadi di wilayah Kalimantan.

Berdasarkan data Korsup KPK, IUP non-CnC paling banyak berada di Kalimantan. Di Kalimantan Selatan sendiri, ada 408 IUP non-CnC. Di Kalimantan Barat ada 260, Kalimantan Tengah 312, dan Kalimantan Timur 309.

Simak: Data Panama Papers Bisa Diakses Langsung oleh Publik

Sejak 2011, pemerintah telah berupaya merekonsiliasi IUP. Tercatat ada 9.662 IUP dengan 5.884 IUP non-CnC. Pada 2012, IUP dievaluasi oleh pusat. Tercatat total IUP bertambah menjadi 10.971 dengan IUP non-CnC sebanyak 4.913.

Pada April 2014, data IUP non-CnC diserahkan dari kabupaten dan kota ke provinsi. Jumlahnya saat itu mencapai 10.922 dengan IUP non-CnC sebanyak 4.880.

Simak Pula: Ungkap Panama Papers, Pengamat Ragukan Keberanian Pemerintah

Korsup Minerba merupakan tim yang dibentuk KPK untuk mengidentifikasi persoalan dan mereformasi pengelolaan sektor minerba. Selama tiga tahun, Korsup mencatat lima masalah utama sektor tersebut. Masalahnya adalah penataan IUP, pelaksanaan kewajiban keuangan, pengawasan produksi pertambangan, pengawasan penjualan, dan pengapalan hasil tambang serta pengolahan hasil tambang.

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Bahlil Ingin Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas, Celios Beberkan Risiko Kerugian Ekonomi

6 hari lalu

Bahlil Ingin Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas, Celios Beberkan Risiko Kerugian Ekonomi

Celios memaparkan akan ada dampak buruk ekonomi dan lingkungan jika pemerintah memberikan izin tambang untuk ormas keagamaan.

Baca Selengkapnya

Terus Perpanjangan Kontrak Freeport Sampai 2061, Bagaimana Kronologinya Sejak Kontrak Pertama?

11 hari lalu

Terus Perpanjangan Kontrak Freeport Sampai 2061, Bagaimana Kronologinya Sejak Kontrak Pertama?

Kontrak Freeport adalah salah satu kontrak pertambangan terbesar dan paling signifikan di dunia, yang terletak di Provinsi Papua, Indonesia.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

12 hari lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

13 hari lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

16 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

17 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

18 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

22 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

24 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

26 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya