Usai Libur Panjang, IHSG Berpeluang Melanjutkan Penguatan  

Reporter

Senin, 9 Mei 2016 10:17 WIB

Ekspresi seorang pialang saat memantau pergerakan saham IHSG pada layar monitor di Mandiri Sekuritas, Jakarta, 8 April 2016. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Analis dari First Asia Capital, David Sutyanto, memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini akan bergerak bervariasi dengan peluang penguatan lanjutan terbatas. IHSG diperkirakan bergerak dengan support di angka 4.800 dan resistan di angka 4.840.

"Pasar akan digerakkan data ekspor dan impor Cina, April lalu, yang mengindikasikan stabilitas pertumbuhan ekspor," kata David dalam siaran pers, Senin, 9 Mei 2016.

Ekspor Cina pada April lalu dalam mata uang yuan naik 4,1 persen (yoy) melanjutkan penguatan bulan sebelumnya, 18,7 persen (yoy). Sedangkan impor turun 5,7 persen (yoy), yang merupakan penurunan untuk 18 bulan berturut-turut.

IHSG pada perdagangan Rabu sebelum libur panjang berhasil ditutup di teritori positif. IHSG sempat bergerak di area negatif hampir sepanjang perdagangan. Namun IHSG berhasil menguat 0,2 persen atau 10,331 poin di level 4.822,595. Selama sepekan yang lalu, IHSG terkoreksi 0,33 persen melanjutkan koreksi pekan sebelumnya, 1,5 persen.

IHSG mempertahankan tren bullish pasar di tengah meningkatnya risiko pasar saham kawasan dan global. Tekanan jual terutama melanda saham perbankan. Tekanan berasal dari pemodal asing yang kembali mencatatkan penjualan bersih Rp 365,98 miliar.

Dari domestik, pasar merespons negatif angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama yang hanya tumbuh 4,92 persen (yoy) di bawah perkiraan 5,02 persen. Sedangkan dari eksternal, pergerakan pasar terimbas sentimen negatif meningkatnya kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi global dan kawasan.

Data aktivitas manufaktur Cina, April lalu, kembali mengindikasikan terjadinya kontraksi. PDB Amerika Serikat pada kuartal I 2016 tumbuh hanya 0,5 persen (qoq) atau melambat dari kuartal sebelumnya, 1,4 persen. Di kawasan Euro, Komisi Eropa menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi kawasan tersebut tahun ini menjadi 1,6 persen dari proyeksi sebelumnya, 1,7 persen.

Adapun pasar Wall Street, akhir pekan lalu, berhasil rebound, tapi rata-rata sepekan masih terkoreksi. Indeks DJIA akhir pekan lalu menguat 0,45 persen. Namun sepekan koreksi 0,2 persen di angka 17.740,63. Pasar digerakkan dengan spekulasi The Fed akan menunda kenaikan tingkat bunga hingga tahun depan setelah data tenaga kerja yang keluar akhir pekan lalu di bawah perkiraan.

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

1 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

5 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

6 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

8 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

8 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

8 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

8 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

12 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

14 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

14 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

Baca Selengkapnya