Menteri Susi Luncurkan Layanan Online, Ini Kegunaannya

Reporter

Senin, 9 Mei 2016 04:30 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti (tengah), memberikan keterangan pers seusai rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 13 April 2016. Rapat tersebut membahas RUU Prioritas dan Prolegnas. ANTARA/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan membuka data penerima bantuan langsung masyarakat sektor kelautan dan perikanan melalui sistem online. Aplikasi ini dikembangkan dalam rangka transparansi data bantuan kepada publik yang dapat diakses oleh siapa pun secara realtime.

Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan Sjarief Widjaja mengatakan pembukaan data tersebut memudahkan proses pengawasan. Dengan demikian, bisa diketahui lebih dini apakah penerima bantuan tepat sasaran. Tujuannya untuk meminimalkan penyalahgunaan dana bantuan yang dikucurkan pemerintah. "Aplikasi ini berguna sebagai control check dari publik terhadap calon penerima bantuan tahun 2016," ujar Sjarief di Jakarta, pekan lalu.

Baca juga:
Inilah 5 Hal yang Amat Mengerikan di Balik Tragedi Yuyun dan Feby
Pembunuhan Feby UGM: Ada 56 Adegan, Pelaku Sempat Berdoa


Rencananya, Kementerian Kelautan akan mempublikasikan data penerima bantuan dua pekan nanti. Dengan begitu, Sjarief berharap masyarakat bisa terlibat mengontrol penyaluran dana bantuan pemerintah. "Jangan sampai di lapangan ternyata berbeda. Ngakunya pembudi daya, ternyata bukan," ia menambahkan.

Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan Narmoko Prasmadji menjelaskan bahwa aplikasi ini merupakan bentuk keterbukaan terhadap publik serta alat monitoring dan evaluasi penyaluran bantuan. "Pemerintah punya kewajiban memberikan bantuan sosial yang tepat sasaran kepada masyarakat," katanya.

Aplikasi tersebut memuat data lengkap penerima bantuan pemerintah pada sektor perikanan tahun 2015 dan 2016 untuk diverifikasi publik. Nantinya aplikasi itu dapat juga diakses melalui website Kementerian Kelautan, yaitu www.kkp.go.id.

Narmoko mengatakan anggaran bantuan kepada masyarakat kelautan dan perikanan nilainya cukup besar dan rentan disalahgunakan. Karena itu, harus ada kontrol dari berbagai pihak. “KKP tidak ingin bantuan ini hanya sebagai pengasihan, tapi dapat memberikan nilai tambah bagi mereka," tutur Narmoko.

Dalam pemanfaatan anggaran tahun ini, Kementerian Kelautan melakukan penghematan sebesar Rp 2,9 triliun dari total bujet dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2016 sebesar Rp 13,8 triliun untuk mendukung misi pemerintah dalam menghemat anggaran negara. “Kami sudah menghemat Rp 2,9 triliun anggaran 2016 tanpa mengurangi output," Sjarief menjelaskan.

Sjarief memastikan kebijakan penghematan itu tidak memotong program bantuan, melainkan menekan biaya yang kurang diperlukan, misalnya anggaran seminar.

DEVY ERNIS



Baca juga:
Inilah 5 Hal yang Amat Mengerikan di Balik Tragedi Yuyun dan Feby
Gadis Cantik Tewas Disambar Kereta, Selfie Maut Tetap Marak


Advertising
Advertising

Berita terkait

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

4 hari lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

4 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

15 hari lalu

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

26 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

45 hari lalu

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

45 hari lalu

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

KKP menargetkan inflasi komoditas perikanan tahun 2023 sebesar 3+1 persen.

Baca Selengkapnya

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

45 hari lalu

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

Anggaran untuk mendukung perempuan dan disabilitas yang ada dalam sektor perikanan nasional.

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

46 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya

Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

46 hari lalu

Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, membuat program Dedikasi Kukar Idaman untuk para nelayan dan pembudidaya ikan di Kecamatan Anggana.

Baca Selengkapnya

Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

59 hari lalu

Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

Isu soal pertanian dan subsidi perikanan belum disetujui dalam KTM13 WTO di Abu Dhabi lalu. Meski demikian, sudah disetujui sekitar 80 member WTO.

Baca Selengkapnya