Nancy, seorang wisatawan asing dari Amerika mencoba meniup canting saat membuat batik tulis di Workshop Batik Semarang 16, Meteseh, Semarang, 25 Februari 2016. Di Jawa Tengah, penumpang kapal pesiar MV Amsterdam mengunjungi sejumlah lokasi wisata setempat. Budi Purwanto
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan perlu dikembangkan interkoneksi akses di kawasan pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, Solo, dan Semarang (Joglosemar) untuk memudahkan wisatawan menjangkau ke berbagai wilayah tujuannya.
Dalam keterangannya di di Jakarta, Kamis, ia mencontohkan faktor penting apabila dibenahi secara langsung akan berpengaruh pada kesuksesan pariwisata di kawasan Joglosemar, misalnya Bandar Udara Adisutjipto Yogyakarta landasan pacunya kurang panjang dan lebar, serta terminal terlalu padat penumpang.
Menurut dia, sambil menunggu solusi bandara, maka harus diaktifkan interkoneksi akses di Joglosemar.
Bandara Adisutjipto dengan Bandara Adi Soemarmo Solo, dan Bandara Ahmad Yani Semarang perlu memiliki antarmoda transportasi darat sehingga bisa mempermudah dalam menjangkau berbagai daerah tujuan wisata di tiga kawasan itu.
Akses darat atau tol yang menghubungkan kawasan Joglosemar harus lancar sehingga wisatawan dapat menikmati paket perjalanan melintasi ketiga kota itu, katanya.
Pemerintah menargetkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di kawasan Joglosemar pada 2019 mencapai dua juta orang.