Pialang tengah memantau pergerakan saham pada layar monitor di Mandiri Sekuritas, Jakarta, 8 April 2016. IHSG tercatat ditutup melemah 0,42% atau 20,58 poin ke level 4.846,70. TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah pada perdagangan Senin, 2 Mei 2016, di Bursa Efek Indonesia. Laju IHSG berada di area support 4.784-4.811 dan resisten 4.859-4.882.
“Laju IHSG sempat berada di area target support 4.804-4.832, tapi masih di bawah area target resisten kami, yakni 4.878-4.896,” ujar Reza dalam keterangan tertulis.
Reza menambahkan, skema pelemahan IHSG kembali terjadi. Belum adanya sentimen positif yang mampu membawa IHSG berbalik arah membuat IHSG masih terpenjara dalam zona merah. Apalagi bursa saham global juga belum memberi sentimen yang cukup positif.
Walaupun secara tren masih berpeluang melanjutkan pelemahan, diharapkan masih ada sentimen positif untuk mencegah penurunan lebih lanjut. Namun para pelaku pasar perlu mewaspadai kembali terhadap perubahan sentimen yang ada.
IHSG menutup perdagangan akhir pekan lalu di zona merah. Berdasarkan data RTI, indeks turun 0,20 persen atau 9,807 poin ke level 4.838,58. Dalam perdagangan hari itu, tercatat 185 saham bergerak turun, 124 saham bergerak naik, dan 86 saham stagnan.
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.
Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
4 Desember 2023
Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.