PBB Proyeksikan Indonesia Jadi Pusat Bisnis Asia-Pasifik Tahun 2030

Reporter

Jumat, 29 April 2016 04:24 WIB

TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui salah satu organnya di Asia-Pasifik, UN ESCAP (Economic and Social Commission for Asia and the Pacific ) memproyeksikan Indonesia akan menjadi pusat bisnis di kawasan Asia-Pasifik. Proyeksi ini tak terlepas dari negara Indonesia yang merupakan negara berkembang dengan demografi dan geografi yang sangat besar.

Pada Rabu, 27 April 2016, UN ESCAP menggelar pemaparan hasil survei mereka di Hotel Ibis, Jakarta. Acara ini juga dirangkai dengan diskusi publik dengan menghadirkan Larry Maramis (Penasihat Regional ESCAP), Adrianus Mooy (Mantan Gubernur BI), dan Perry Warjio (Deputi Senior BI).

Dari hasil survei yang dipaparkan ini, disebutkan bahwa Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar untuk menjadi pusat bisnis di ASEAN dan di kawasan Asia-Pasifik. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tahun 2015 mencapai 4,8 persen dengan luas kawasan dan angkatan kerja yang begitu banyak menjadi alasan proyeksi jangka panjang ini.

“Indonesia mempunyai daerah geografis yang sangat luas serta didukung dengan tenaga kerja dan industri yang hampir merata di setiap bidangnya,” kata Larry Maramis. Proyeksi ini memang disasar untuk negara berkembang dengan posisi yang strategis seperti Indonesia.

Sementara itu, mantan Gubernur BI Adrianus Mooy menyatakan optimistis dengan rencana panjang PBB tersebut. Menurut ekonom ini, Indonesia memang sudah harus berbenah untuk menjadi negara dengan pusat bisnis kawasan. “Kita sudah punya infrastruktur untuk menjadi pusat bisnis di Asia-Pasifik di tahun 2030 nanti,” katanya.

Proyeksi ini juga akan sejalan dengan proyek PBB lainnya melalui UN ESCAP, yaitu dengan menerapkan sustainable development goals atau tujuan pembangunan berkelanjutan dengan menyasar negara-negara berkembang dengan jumlah penduduk yang tinggi seperti Indonesia.

Saat ini, prospek ekonomi di wilayah Asia-Pasifik secara umum dapat dikatakan stabil. Diprediksi akan ada kenaikan pertumbuhan ekonomi moderat dari negara-negara berkembang Asia-Pasifik, dari 4,8 persen pada tahun 2015 menjadi 5 persen pada 2017 nanti.

LUCKY IKHTIAR RAMADHAN

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

7 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

10 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

12 hari lalu

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Panua Pohuwato menjadi pintu gerbang untuk mengembangkan perekonomian di Kabupaten Pohuwato dan Provinsi Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

13 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

17 hari lalu

Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

Konflik Iran-Israel menjadi sorotan sejumlah pengamat ekonomi di Tanah Air. Apa dampaknya bagi Indonesia menurut mereka?

Baca Selengkapnya

Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

19 hari lalu

Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal imbas serangan Iran ke Israel terhadap harga minyak dunia. Ia mengatakan pemerintah akan memonitor kondisi selama dua bulan ke depan sebelum membuat keputusan ihwal anggaran subsidi bahan bakar minyak atau BBM.

Baca Selengkapnya

Airlangga Siapkan Antisipasi Imbas Tekanan Serangan Iran ke Israel Terhadap Perekonomian RI

19 hari lalu

Airlangga Siapkan Antisipasi Imbas Tekanan Serangan Iran ke Israel Terhadap Perekonomian RI

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi soal imbas serangan Iran ke Palestina terhadap perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

20 hari lalu

Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bakal melakukan antisipasi imbas serangan Iran ke Israel agar perekonomian tidak terdampak lebih jauh.

Baca Selengkapnya

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

24 hari lalu

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Beri Masukan Peta Perekonomian ke Prabowo, Apa Isinya?

24 hari lalu

Pengusaha Beri Masukan Peta Perekonomian ke Prabowo, Apa Isinya?

Kalangan pengusaha di Apindo memberi masukan berupa peta perekonomian kepada pemerintahan selanjutnya yakni Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya