Dorong Ekonomi, OJK: Reformasi Struktural Mendesak  

Kamis, 28 April 2016 16:20 WIB

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman Darmansyah Haddad memberikan sambutan saat sosialisasi program Jaring di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pondok Dadap Sendang Biru, Desa Tambakrejo, Kec. Sumber Manjing, Malang, Jawa Timur, 13 November 2015. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman Hadad mengatakan bahwa reformasi struktural semakin diperlukan agar tercapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. "Maka perlu mewujudkan reformasi struktural, tanpa itu sulit peroleh tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi," kata Muliaman saat ditemui di Bank Indonesia, Kamis, 28 April 2016.

Muliaman menjelaskan, untuk negara seperti Indonesia, pertumbuhan ekonomi sebesar 5-6 persen tidak cukup. Karena adanya tambahan tenaga kerja dan jumlah penduduk yang besar di tiap tahunnya.

Oleh sebab itu, Muliaman memandang perlu ada sinergi pemerintah, Bank Indonesia, dan OJK tentang bagaimana mengelola stabilitas ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui reformasi struktural. "Keduanya tak mudah dan sederhana. Perlu sinergi, koordinasi, dan kolaborasi."

Berbagai paket kebijakan yang diambil pemerintah, kata Muliaman, adalah untuk memperbaiki iklim investasi di Indonesia, dengan melakukan ease of doing bussiness. "Ini penting untuk wujudkan reformasi struktural," ujarnya.

Muliaman menjelaskan, reformasi struktural juga dibutuhkan karena kondisi pasar keuangan yang masih dangkal. Maka ketika ada sentimen yang kurang menguntungkan terjadi, dampaknya akan terasa. "Maka kita perlu bangun iklim yang bukan hanya undang masuk modal portofolio, tapi juga penanaman modal langsung."

Indonesia, kata Muliaman, sudah mengalami pengalaman yang relatif sama dalam beberapa tahun terakhir ketika ada sentimen di tingkat global. Ketika itu terjadi, akan ada aliran dana ke luar negeri (outflow). "Kita beruntung Fed Rate tetap. Kalau kemudian ada perubahan, saya yakin akan pengaruhi sentimen. Kita belum optimal membangun."

DIKO OKTARA

Berita terkait

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

1 jam lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

11 jam lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

16 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

4 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

9 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

9 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

10 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

11 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya