Gula Kristal Kebumen Tembus Pasar Internasional

Reporter

Rabu, 27 April 2016 14:57 WIB

Pekerja membawa gula kristal siap distribusi di Pabrik Gula Toelangan, Desa Tulangan, Sidoarjo (20/8). Pabrik gula yang berdiri sejak tahun 1850 ini mampu menggiling hingga 1400 ton/hari dengan jumlah produksi 1100 kuintal gula setiap harinya. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta - Gula kristal dari Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, merupakan salah satu produk unggulan yang telah menembus pasar nasional maupun internasional. Saat ini pasar Amerika setiap bulannya membutuhkan sekitar 300 ton gula dan pasar Eropa membutuhkan sekitar 500 ton.

Produk ini memiliki potensi yang sangat bagus dan dapat berkembang dengan baik serta memberikan dampak kesejahteraan bagi masyarakat apabila dikelola dengan baik dengan menerapkan sistemproduksi dan pemasaran yang profesional.

Saat ini, berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pengelolaan Pasar, perajin gula semut yang didampingi berjumlah 487.


Gula semut juga diklaim aman dikonsumsi oleh para penderita diabetes. Pasalnya gula semut adalah gula organik yang dibuat tanpa menggunakan bahan pengawet kimia. Bukan hanya itu, gula ini juga dinilai mengandung antioksidan, yang baik untuk tubuh.


Salah satu pengrajin gula semut, Maidan warga Desa Karanggadung Kecamatan Petanahan mengatakan, pembuatan gula semut memang dilakukan dengan cara alami dan tanpa menggunakan pengawet kimia. Pengawet yang digunakan menggunakan kulit manggis dan kapur sirih.


Menurutnya, nira yang akan digunakan untuk membuat gula semut harus benar-benar nira yang baru. Nira harus dimasak dengan segara, sesaat setelah diturunkan dari pohon kelapa. Pasalnnya jika lebih dari satu jam, maka akan terjadi fermantasi yang membuat nira tersebut terasa masam.


“Makannya banyak pengrajin gula menggunakan bahan pengawet, hal ini untuk menjaga agar tidak terjadi fermentasi,” tuturnya, seperti dikutip laman Pemprov Jateng, Rabu, 27 April 2016.


Advertising
Advertising

Untuk mengembangkan pemasaran, perajin gula semut membuat inovasi baru yakni gula semut dalam kemasan. Bahkan gula semut kini memiliki varian rasa seperti rasa jahe, temulawak, kencur, daun sirsak dan lainnya.


BISNIS.COM

Berita terkait

Erick Thohir Berharap Revitalisasi Industri Gula Penuhi Kebutuhan Nasional Jangka Panjang

10 Oktober 2022

Erick Thohir Berharap Revitalisasi Industri Gula Penuhi Kebutuhan Nasional Jangka Panjang

Erick Thohir mengungkapkan revitalisasi industri gula dapat memenuhi kebutuhan gula nasional.

Baca Selengkapnya

Badan Pangan Nasional Buat Regulasi Atur Tata Kelola Gula

4 Agustus 2022

Badan Pangan Nasional Buat Regulasi Atur Tata Kelola Gula

Badan Pangan Nasional akan membuat regulasi tata-kelola gula untuk memperkuat industri gula nasional.

Baca Selengkapnya

Lebih dari 50 Persen Pasokan Gula RI Masih Tergantung Impor

4 Agustus 2022

Lebih dari 50 Persen Pasokan Gula RI Masih Tergantung Impor

Badan Pangan Nasional mencatat kebutuhan total gula secara nasional mencapai 7,3 juta ton per tahun.

Baca Selengkapnya

Keluhkan Kelangkaan Gula Rafinasi, Pelaku Industri Surati Gubernur Jawa Timur

8 Maret 2021

Keluhkan Kelangkaan Gula Rafinasi, Pelaku Industri Surati Gubernur Jawa Timur

Pelaku industri makanan dan minuman Jawa Timur menyurati Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengeluhkan kelangkaan gula rafinasi.

Baca Selengkapnya

Awasi Distribusi Gula, Mendag Gandeng Satgas Pangan dan DPR

11 April 2020

Awasi Distribusi Gula, Mendag Gandeng Satgas Pangan dan DPR

Mendag Agus Suparmanto bersama Satgas Pangan dan Komisi VI DPR secara intensif mengawasi industri gula.

Baca Selengkapnya

Faktor Cuaca dan Lahan, Produksi Gula Diprediksi Tak Capai Target

13 Februari 2020

Faktor Cuaca dan Lahan, Produksi Gula Diprediksi Tak Capai Target

Asosiasi Gula Indonesia memperkirakan produksi gula tahun ini turun 10 persen dibandingkan 2019.

Baca Selengkapnya

Kementerian Pertanian Adukan Majalah Tempo ke Dewan Pers

9 September 2019

Kementerian Pertanian Adukan Majalah Tempo ke Dewan Pers

Laporan investigasi Majalah Tempo edisi 9-15 September 2019 bertajuk "Gula-Gula Dua Saudara" dinilai menyudutkan Kementerian Pertanian.

Baca Selengkapnya

Mendag Ancam Cabut Izin Pabrik yang Jual Gula Rafinasi ke Pasar

6 Agustus 2019

Mendag Ancam Cabut Izin Pabrik yang Jual Gula Rafinasi ke Pasar

Menteri Perdagangan Enggarsito Lukita mengancam akan mencabut izin perusahaan yang menyalahgunakan produksi gula rafinasi dengan dijual bebas ke pasar

Baca Selengkapnya

Jika Ditugasi Impor Gula Mentah, PTPN X Siap

1 Juli 2019

Jika Ditugasi Impor Gula Mentah, PTPN X Siap

Impor gula mentah itu dilakukan guna memenuhi konsumsi gula kristal putih (GKP).

Baca Selengkapnya

APTRI Minta Jokowi Pilih Menteri yang Berpihak pada Petani Tebu

29 Juni 2019

APTRI Minta Jokowi Pilih Menteri yang Berpihak pada Petani Tebu

APTRI meminta Presiden Jokowi pilih menteri yang memahami petani tebu karena saat ini industri gula sudah kritis.

Baca Selengkapnya