Harga Cengkeh Mulai Stabil, Ini Penyebabnya

Reporter

Senin, 25 April 2016 22:24 WIB

TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Cengkeh merupakan salah satu komoditas pertanian andalan Indonesia. Saat ini harga cengkeh relatif stabil dan tinggi berada di harga Rp 120.000 per kilogram kilogram di dalam negeri dengan kadar air sekitar 5 persen.

"Harga relatif bagus, tahun lalu sempat jatuh hingga Rp 65 ribu per kilogram," kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Petani Cengkeh Indonesia (APCI) I Ketut Budiman saat dihubungi, Senin 25 April 2016.

Budiman mengatakan, petani cengkeh sebagian besar berada di daerah Manado, Sulawesi Selatan, dan Ternate. Mereka saat ini tengah giat-giatnya menanam cengkeh karena harganya tinggi dan pasarnya di dalam negeri tetap stabil.

Budiman menjelaskan, produksi cengkeh saat ini rata-rata mencapai 800 kilogram per hektare. Produksi itu sebenarnya lebih rendah dari potensi produksi cengkeh yang bisa mencapai 2 ton per hektare. Rendahnya produksi cengkeh itu disebabkan karena adanay berbagai penyakit, anomali cuaca dan hujan yang terus menerus.

Menurutnya, saat ini kebutuhan cengkeh dalam negeri 110.000 ton per tahun, dimana 93 persen diserap pabrik rokok dan sisanya untuk kebutuhan kosmetik dan rempah-rempah.

Ketua Asosiasi Petani Cengkeh Daerah Bali I Nyoman Sandiyasa menyatakan, salah satu faktor penyebab stabilnya harga adalah adanya kesepakatan dengan perusahaan rokok. "Ada kesepakatan harga terendah Rp 75 ribu per kilogram, jadi kami sama-sama untung," katanya. Di Bali, saat ini menurutnya ada 15.512 hektare kebun cengkeh.

Manajer Regional Hub Sampoerna Satria Khresna Wardhana menyatakan bahwa ada sekitar 10 ribu petani cengkeh yang menjadi mitra Sampoerna di Bali.

Tak hanya membeli cengkehnya, Sampoerna juga menyalurkan program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social responsibility/CSR) pada para petani itu. Bantuan tersebut mencakup penyaluran 300 ribu bibit dan 300 ton pupuk cengkeh, hingga penyediaan fasilitas sanitasi. "Program yang diberikan selain untuk memberikan fasilitas terhadap masyarakat, juga untuk meningkatkan produktivitas produk cengkeh," tuturnya.

PINGIT ARIA

Berita terkait

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

2 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

6 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

8 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

21 hari lalu

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.

Baca Selengkapnya

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

25 hari lalu

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.

Baca Selengkapnya

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

35 hari lalu

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

Hasil pemeriksaan medis yang baik tak menjamin perokok sehat. Untuk memastikan kesehatan perokok satu-satunya jalan adalah total berhenti merokok.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

39 hari lalu

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.

Baca Selengkapnya

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

50 hari lalu

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

Faisal Basri menyatakan perusahaan rokok memiliki lobi-lobi yang kuat di lingkungan Istana dan pembuat undang-undang.

Baca Selengkapnya

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

50 hari lalu

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

Benny mengklaim industri rokok hanya melakukan komunikasi dengan pemerintah melalui jalur-jalur yang legal.

Baca Selengkapnya

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

54 hari lalu

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

Sesi kesepuluh Konferensi Para Pihak (COP10) Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau WHO FCTC menghasilkan sejumlah kesepakatan jangka panjang.

Baca Selengkapnya