Cara Produk Indonesia Bisa Tembus Pasar Amerika  

Reporter

Editor

Alia fathiyah

Rabu, 20 April 2016 10:18 WIB

Proses pembuatan motif diatas kain batik tenun gedog disebuah UKM didesa Kedungrejo, Tuban, Minggu (15/5). UKM batik tenun gedog binaan PT Semen Gresik ini beromset 50 juta perbulan dengan distribusi produk diwilayah Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Indonesia Timur. Kain tenun batik gedog khas kota Tuban ini juga menjadi upaya pelestarian budaya batik gedog yang mulai jarang dilakukan oleh perajin batik Tuban. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta - Konsul Jenderal Republik Indonesia untuk New York, Winanto Adi, mengatakan produk Indonesia sangat diakui di pasar Amerika Serikat. Namun persoalan proses produksi massal dan pemasaran masih lemah. “Kita bisa membuat produk bagus, tapi tidak tahu selera pasar yang dituju. Itu yang membuat kami sulit menembus suatu pasar yang kami bidik,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu, 20 April 2016.

Adi mengatakan, di wilayah pantai barat Amerika, seperti California, Los Angeles, dan Seattle, produk usaha kecil dan menengah Indonesia sudah banyak dipasarkan. Sebab, di wilayah itu banyak penduduk dari Asia. Untuk wilayah timur Amerika, seperti New York dan Boston, produk Indonesia masih belum masuk. “Kami harus melakukan penetrasi pasar ke wilayah pantai timur ini,” katanya.

Seorang konsultan marketing dari Amerika, Jennifer Isaacson, berujar, produk kerajinan saat ini menjadi tren di Amerika Serikat. Warga Amerika sangat menghargai produk berbasis tradisi. Ia menilai itu menjadi peluang bagi Indonesia untuk memasarkan UKM ke Amerika. Soal harga, kata dia, di pasar retail Amerika selalu meningkat rata-rata 4 persen setiap tahun. Ia mengimbau penentuan harga produk UKM dari Indonesia jangan terlalu murah karena akan dianggap produk yang tidak berkualitas.

Jennifer menilai memang sulit menembus pasar Amerika. Namun tidak mustahil produk Indonesia bisa sukses di negara itu. Cara yang bisa ditempuh adalah memahami siapa konsumennya, tren yang sedang terjadi, kategori produk, serta fungsi dari produk yang akan dipasarkan. Misalnya, untuk ukuran pakaian small, medium, dan large, Indonesia dengan Amerika sangat berbeda.

Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM I Wayan Dipta berkomitmen mendorong produk UKM berorientasi ekspor. Saat ini pemerintah sudah menyiapkan Kredit Usaha Rakyat Berorientasi Ekspor (Kurbe) UKM berbasis ekspor dengan nilai pembiayaan Rp 5-50 miliar, disesuaikan kebutuhan setiap UKM.

DANANG FIRMANTO

Berita terkait

Gojek Beri Pelatihan UMKM Untuk Pahami Tren Bisnis Selama Ramadan 2021

22 April 2021

Gojek Beri Pelatihan UMKM Untuk Pahami Tren Bisnis Selama Ramadan 2021

Gojek menghadirkan Akademi Mitra Usaha (KAMUS) dan tren bisnis menarik selama Ramadhan yang ditujukan untuk pelaku UMKM

Baca Selengkapnya

Tren Co-Living Space, Tempat Hunian Sekaligus Area Kerja Anda

6 April 2018

Tren Co-Living Space, Tempat Hunian Sekaligus Area Kerja Anda

Menjamurnya co-working space saat ini menjadi sebuah tren tempat para pengusaha berkumpul. Namun sekarang sudah ada tempat tinggal dengan rekan kerja.

Baca Selengkapnya

Ruben Onsu Buka Restoran Geprek Bensu Kedua di Bali

22 Januari 2018

Ruben Onsu Buka Restoran Geprek Bensu Kedua di Bali

Restoran Geprek Bensu kedua di Bali menjadi cabang yang ke-60 di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mau Bisnis Tambah Lancar? Kampus Shopee Kembali Digelar

16 Januari 2018

Mau Bisnis Tambah Lancar? Kampus Shopee Kembali Digelar

Mahir dalam bisnis kini tak perlu sulit lagi. Ada Roadshow Kampus Shopee. Tahun ini akan menjangkau lebih dari 30 kota di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Icing ala Korea, Rahasia Legit Bisnis Bolu

8 November 2017

Icing ala Korea, Rahasia Legit Bisnis Bolu

Cake dengan dekorasi icing yang artistik jauh lebih menggugah selera, meskipun pada kenyataannyaicing seringkali disisihkan atau tidak dikonsumsi.

Baca Selengkapnya

Muhammadiyah Jajaki Pendirian Holding Company Bisnis Usaha

13 September 2017

Muhammadiyah Jajaki Pendirian Holding Company Bisnis Usaha

Muhammadiyah tengah menjajaki pendirian holding yang akan memayungi semua unit bisnis usaha yang sudah berjalan.

Baca Selengkapnya

Mau Buka Bisnis Baru? Contoh Baim Wong yang Belajar dari Medsos  

2 September 2017

Mau Buka Bisnis Baru? Contoh Baim Wong yang Belajar dari Medsos  

Baim Wong (35) tak mau hanyut dalam tren seleb yang berbisnis oleh-oleh
kekinian di sejumlah kota. Baim belajar bikin siomay

Baca Selengkapnya

Dimas Seto Terjun ke Bisnis Kuliner, Begini Siasat Suksesnya

3 Agustus 2017

Dimas Seto Terjun ke Bisnis Kuliner, Begini Siasat Suksesnya

Bisnis kuliner oleh-oleh kekinian milik artis kian menjamur. Dimas Seto mengaku tidak takut dengan persaingan bisnis.

Baca Selengkapnya

Bisnis Menjanjikan, Martha Tilaar Wadahi Penata Rias Artis

21 Juli 2017

Bisnis Menjanjikan, Martha Tilaar Wadahi Penata Rias Artis

PAC MUAster menjadi satu society khusus bagi para profesional penata rias artis

Baca Selengkapnya

Mau Bisnis Sosial? Intip Trik Nila Tanzil Bikin Travel Sparks

17 Juli 2017

Mau Bisnis Sosial? Intip Trik Nila Tanzil Bikin Travel Sparks

Keinginan Nila Tanzil menyediakan akses buku bagi anak Indonesia Timur melahirnya bisnis sosial Travel Sparks tahun 2014. Apa kuncinya biar happy?

Baca Selengkapnya