BPS: Ketimpangan Ekonomi Membaik  

Senin, 18 April 2016 15:23 WIB

Suryamin, Kepala Badan Pusat Statistik. TEMPO/Rezki Alvionitasari.

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ketimpangan masyarakat kaya dan miskin semakin membaik dengan turunnya Gini ratio pada September 2015 mencapai 0,40 persen. Angka Gini ratio menurun 0,01 persen dibandingkan Gini ratio Maret 2015 sebesar 0,41 persen.

Kepala BPS Suryamin menuturkan, penyebab turunnya Gini ratio adalah kenaikan upah masyarakat ekonomi bawah, seperti upah buruh pertanian, yang naik 1,21 persen dari Rp 46.180 per hari pada Maret 2015 menjadi Rp 46.739 per September 2015. Buruh bangunan pun upahnya naik 1,05 persen dari Rp 79.657 menjadi Rp 80.949.

Jumlah pekerja bebas baik di sektor pertanian dan nonpertanian juga naik menjadi 12,5 juta pada Agustus 2015 dari 11,9 juta pada Februari 2015. Tak hanya itu, migrasi warga desa ke kota, yang meningkatkan penduduk perkotaan naik 52,5 persen pada Maret 2015 menjadi 53,19 persen pada September 2015, mengindikasikan semakin tinggi upah yang diterima buruh kasar.

"Kenaikan pengeluaran yang merefleksikan peningkatan pendapatan kelompok penduduk bawah tidak lepas dari upaya pembangunan infrastruktur padat karya, bantuan sosial, dan perbaikan pendapatan pegawai negeri sipil," kata Suryamin di kantornya, Senin, 18 April 2016. Selain itu, pertumbuhan ekonomi naik dari pada kuartal ketiga 2015 4,73 persen year on year.

Gini ratio di perkotaan pada September 2015 sebesar 0,42, turun 0,01 poin dibanding Maret 2015, 0,43. Sedangkan di daerah pedesaan, Gini ratio relatif tidak berubah di posisi 0,33 dibanding Maret 2015. Selain Gini, ukuran ketimpangan lain adalah persentase pengeluaran pada kelompok 40 persen terbawah atau yang dikenal dengan ukuran Bank Dunia.

Berdasarkan ukuran ini, tingkat ketimpangan terbagi menjadi tiga kategori. Kategori pertama, jika persentase pengeluaran kelompok penduduk 40 persen terbawah angkanya di bawah 12 persen, ketimpangan tinggi. Kedua, ketimpangan sedang jika angka berkisar 12 hingga 17 persen. Terakhir, ketimpangan rendah jika angka berada di atas 17 persen.

ALI HIDAYAT




Berita terkait

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

2 hari lalu

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

Berikut ini daftar negara termiskin di dunia pada 2024 berdasarkan PDB per kapita, semuanya berada di benua Afrika.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

6 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

6 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

6 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

6 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

7 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

7 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

7 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Tony Blair Bahas Strategi Pengentasan Kemiskinan hingga Pemberdayaan Ekonomi Lokal

9 hari lalu

Prabowo Bertemu Tony Blair Bahas Strategi Pengentasan Kemiskinan hingga Pemberdayaan Ekonomi Lokal

Tony Blair dan Prabowo Subianto berdiskusi membahas isu-isu global dan strategi untuk mewujudkan visi Indonesia menjadi negara maju

Baca Selengkapnya