Pasar di Malang Direvitalisasi Jadi Sentra Produk UMKM

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Jumat, 15 April 2016 23:00 WIB

Peserta pameran membuat batik tulis pada pameran Katumbiri Expo 2015 di Jakarta Convention Center, 10 Desember 2015. Pameran diikuti oleh 250 peserta yang berasal dari UMKM matang serta yang masih merintis. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pasar Bareng, Kota Malang, Jawa Timur, direvitalisasi tahun ini dengan dana sebesar Rp10 miliar dan nantinya akan menjadi sentra produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) selain pasar rakyat konvensional.

Kepala Dinas Pasar Kota Malang Wahyu Setianto mengatakan pembiayaan untuk proyek revitalisasi pasar rakyat tersebut sepenuhnya dari pemerintah lewat Kementerian Perdagangan.


“Realisasi pembangunannya tahun ini. Kami segera melakukan penghapusan aset bangunan pasar lama dan membangun pasar penampungan karena pengerjaan fisik pasar segera dimulai,” ujarnya di Malang, Jumat, 15 April 2016.


Nantinya, pasar seluas 1.400 m² itu dibangun tiga lantai. Selain lapak, juga dibangun kios-kios untuk pedagang lama mapun baru. Jumlah pedagang lama di sana, ada 180 orang. Dengan dikembangkan sebagai pasar yang menjual produk-produk UMKM, maka ada tambahan pedagang baru, yakni pelaku usaha mikro kecil.

Produk-produk UMKM tidak saja makanan olahan, juga produk kerajinan tangan sebagai produk oleh-oleh setelah wisatawan puas berwisata ke Batu dan Kota Malang.
“Lokasi Pasar Bareng juga pas untuk mendukung pariwisata karena berdekatan dengan Jl Ijen,” ujarnya.

Karena itulah, fisik Pasar Bareng juga harus bagus sehingga cocok sebagai salah satu tujuan wisata asal daerah maupun dalam kota. Dengan begitu, maka wisatawan yang datang berbelanja ke Pasar Bareng menjadi nyaman. Ada suasana rekreasinya saat mereka belanja di pasar itu.

Sementara itu, Pemkab Malang juga terus berupaya merevitalisasi pasar rakyat di daereah tyersebut. Tahun ini akan merenovasi dua pasar melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), yakni Pasar Wates, di Mbelung, Kecamatan Poncokusumo dan Pasar Jabung yang menelan dana sebesar Rp3,7 miliar.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar (Disperindagsar) Kabupaten Malang Helijanti Kuntari mengatakan dari sisi pembiyaan maka relatif cukup kecil dibanding alokasi untuk Pasar Wajak yang mencapai Rp 5 miliar.

Dengan dana sebesar itu pun, tidak mencukupi untuk membangun seluruh bangunan di kompleks Pasar Wajak. Dana sebesar itu hanya cukup untuk membangun tidak lebih dari setengah area pasar.

Karena itulah, kata dia, revitalisasi dua pasar itu diarahkan ada pada pembenahan atap dan drainase di Pasar Wates serta perbaikan atap serta lapak untuk pasar Jabung.

Dengan begitu, maka masyarakat senang datang ke pasar rakyat sehingga lebih ramai daripada kondisi sebelumnya. Hal itu bisa terjadi karena pembeli merasa nyaman membeli barang-barang kebutuhan di pasar tersebut. “Pembangunan dua pasar itu masih dalam proses tender,” ujarnya.


BISNIS

Advertising
Advertising

Berita terkait

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

55 hari lalu

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

Presiden Joko Widodo memuji perkembangan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah di tanah air.

Baca Selengkapnya

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

27 Februari 2024

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

Amartha dan Unilever Indonesia kolaborasikan jejaring usaha mikro Perempuan dengan jejaring bank sampah berbasis komunitas untuk kelola sampah plastik secara produktif dan ekonomis.

Baca Selengkapnya

Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

3 Februari 2024

Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

Keberadaan UMKM di Indonesia kian meningkat karena memiliki daya tarik tersendiri. Pahami jenis dan contoh UMKM di Indonesia yang banyak diminati.

Baca Selengkapnya

Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

31 Desember 2023

Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah menerbitkan sebanyak 7.146.105 nomor induk berusaha (NIB).

Baca Selengkapnya

Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

10 Desember 2023

Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

BRI mencatat business matching antara UMKM dengan pembeli di luar negeri melalui UMKM EXPO(RT) Brilianpreneur 2023 mencapai Rp 1,26 triliun.

Baca Selengkapnya

Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

15 November 2023

Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

Terus tumbuh kuat, kinerja kredit segmen mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI tercatat semakin baik pascapandemi.

Baca Selengkapnya

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

2 Oktober 2023

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

Baca Selengkapnya

Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

12 Agustus 2023

Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

BRI optimistis segmen mikro dapat berkontribusi sebesar 45 persen dari total portofolio pembiayaan.

Baca Selengkapnya

Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

2 Agustus 2023

Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

Pemasaran UMKM di media sosial membutuhkan kata kunci pesan untuk menyasar target pasar

Baca Selengkapnya

Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

14 Juli 2023

Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

Riset yang dilakukan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) bersama Ernst & Young Indonesia menemukan kebutuhan pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah alias UMKM yang mencapai ribuan triliun pada 2026.

Baca Selengkapnya