Agar Bisa Bersaing, Garuda Siapkan 17 Pesawat Gres

Reporter

Kamis, 31 Maret 2016 14:18 WIB

Ilustrasi PT Garuda Indonesia. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Persaingan maskapai penerbangan membuat Garuda mesti gerak cepat. Garuda Indonesia Group tahun ini berupaya menambah armada barunya. Mereka tahun ini akan menerima kedatangan 17 armada baru, sebagai bagian dari program pengembangan armada yang berkelanjutan.

Armada tersebut, terdiri dari satu Boeing 777-300ER, empat Airbus A330-300, empat ATR72-600, dan delapan Airbus A320 untuk Citilink. Dengan demikian, hingga akhir 2016 ini Garuda Indonesia Group akan mengoperasikan total 188 armada yang terdiri dari 144 armada Garuda Indonesia dan 44 armada Citilink.


Sebagai bentuk pengakuan atas program transformasi dan pengembangan bisnis yang terus dilaksanakan, Garuda Indonesia dapat mempertahankan predikat sebagai “Five Star Airline” serta mendapatkan penghargaan “The World’s Best Cabin Crew” dari SkyTrax selama dua tahun berturut-turut.

Sementara itu, sebagai bagian dari rangkaian acara peresmian penerbangan Garuda Indonesia ke London Heathrow yang melalui Singapura, maka dalam rangka memperingati 50 tahun penerbangannya ke Singapura, Garuda Indonesia meresmikan “GA50 History Booth” di Bandara Changi, Singapura.

Baca juga: Tulisan Yusuf Mansur Soal Pilkada: Jakarta Adem

“GA50 History Booth” merupakan rangkuman dari perjalanan layanan Garuda Indonesia selama 50 tahun ke Singapura, yang meliputi sejarah perkembangan armada, awak kabin, hingga pencapaian dan prestasi Garuda Indonesia dari tahun ke tahun.

Direktur Utama Garuda Indonesia M. Arif Wibowo mengatakan bahwa kehadiran Garuda Indonesia di Singapura bukanlah sekadar sebagai pasar penting dalam bisnis penerbangannya, melainkan juga sebagai simbol kemajuan hubungan dua negara di masa depan atau "the next fifty years".

“Peringatan 50 tahun penerbangan Garuda Indonesia ke Singapura merupakan upaya untuk memperkuat pasar Singapura yang merupakan pasar yang sangat penting bagi Garuda Indonesia. Penerbangan pertama kalinya yang dilaksanakan 50 tahun lalu oleh Garuda Indonesia ke Singapura tersebut memiliki arti penting karena telah meningkatkan hubungan ekonomi kedua negara” kata Arif dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com, Kamis (31 Maret 2016)

Direktur Niaga Garuda Indonesia, Handayani, menambahkan “Peringatan 50 tahun penerbangan ke Singapura juga merupakan salah satu milestone penting bagi Garuda Indonesia untuk mempererat hubungan "people to people" atau “heart to heart" yang di masa depan semakin penting, terlebih di era liberalisasi penerbangan di kawasan Asia Tenggara (Asean Open Skies)”.

Singapura merupakan salah satu pasar yang sangat penting bagi Garuda Indonesia. Selama 50 tahun operasionalnya ke Singapura, Garuda Indonesia telah mengangkut hingga sebanyak 32 juta penumpang pada rute Jakarta-Singapura. Pada 10 tahun terakhir, penumpang yang diangkut Garuda Indonesia pada rute tersebut mencapai 8,2 juta penumpang, dengan tingkat pertumbuhan 9,4% dibanding tahun lalu.

Untuk mengantisipasi pertumbuhan permintaan pasar serta sebagai upaya untuk meningkatkan kedatangan wisatawan asing ke Indonesia, pada Desember 2014 lalu, Garuda Indonesia meningkatkan frekuensi penerbangan Jakarta-Singapura menjadi sebanyak 10 kali sehari, menjadikan Garuda Indonesia sebagai frequency leader pada rute Jakarta-Singapura.

BISNIS.COM

Berita terkait

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

3 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

4 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

8 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

10 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

10 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

13 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

15 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

21 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

22 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bisa Terjadi Perut Kembung Saat Penerbangan dan Apa Saja Dampaknya?

27 hari lalu

Mengapa Bisa Terjadi Perut Kembung Saat Penerbangan dan Apa Saja Dampaknya?

Perut kembung pada saat bepergian dengan penerbangan pesawat kerap terjadi karena perubahan tekanan udara dan pola makan.

Baca Selengkapnya