Agar Ikan di Pasar Tetap Segar, Ini Solusi Pemerintah Yogya  

Reporter

Kamis, 31 Maret 2016 14:03 WIB

Ilustrasi ikan segar. Sxc.hu

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Yogyakarta terus berupaya memangkas jalur distribusi ikan laut guna menjamin kesegaran ikan sekaligus meningkatkan jumlah ikan yang dijual ke konsumen lokal.

"Selama ini ikan tangkap dari perairan Sadeng di Kabupaten Gunungkidul langsung dijual ke Semarang dan baru dijual kembali ke Yogyakarta," kata Kepala Bidang Pertanian Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian (Disperindagkoptan) Kota Yogyakarta Benny Nurhantoro di Yogyakarta, Kamis, 31 Maret 2016.

Jalur distribusi ikan tangkap yang cukup panjang tersebut, menurut Benny, menjadi salah satu penyebab rendahnya konsumsi ikan warga Kota Yogyakarta, yaitu 21,74 kilogram per kapita per tahun pada 2014 atau jauh lebih rendah dibanding konsumsi nasional yang mencapai 38 kilogram per kapita per tahun.

Panjangnya jalur distribusi yang harus ditempuh juga menyebabkan kualitas ikan laut yang dijual di wilayah Yogyakarta sudah tidak segar. "Biasanya ikan yang tidak segar berbau amis. Akibatnya, masyarakat enggan mengonsumsi ikan laut karena banyak yang amis," katanya. Padahal, ujar Benny, ikan laut yang segar sama sekali tidak berbau amis.

Karena itu, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta, bekerja sama dengan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), akan menggelar kampanye makan ikan laut.

Kampanye makan ikan laut akan digelar di Kompleks Balai Kota Yogyakarta pada 11 April diikuti seluruh satuan kerja perangkat daerah, sekolah, dan sejumlah hotel.

"Kami ingin membuktikan bahwa ikan laut dalam kondisi segar tidak berbau amis dan ada beragam makanan yang bisa dihasilkan dari olahan ikan," ujarnya.

Selain kampanye, upaya untuk bisa kebutuhan ikan segar di wilayah Yogyakarta dilakukan dengan membangun berbagai fasilitas pendukung di Pasar Ikan Higienis (PIH) Yogyakarta berupa cold storage, pembekuan ikan dan tempat produksi es batu.

"Fasilitas tersebut diharapkan dibangun tahun ini," tuturnya. Cold storage berkapasitas 100 ton, tempat pembekuan ikan berkapasitas 3 ton, dan produksi es batu berkapasitas 10 ton.

Tambahan fasilitas tersebut juga menjadi bagian dari pemberlakuan sistem logistik ikan nasional yang bertujuan mendistribusikan ikan dari daerah yang surplus ke daerah yang kekurangan ikan.




ANTARA

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

8 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

11 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

47 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

52 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

56 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

KKP Klaim Penerapan Sanksi Administratif Tingkatkan Efek Jera

25 Februari 2024

KKP Klaim Penerapan Sanksi Administratif Tingkatkan Efek Jera

Sejak penerapan sanksi administratif di sektor kelautan dan perikanan, KKP menyebut kebijakan tersebut mampu meningkatkan efek jera.

Baca Selengkapnya

Pengukuhan Yonvitner Jadi Guru Besar IPB, Paparkan Potensi Kerugian Sumber Daya Pesisir akibat Perubahan Iklim

27 Januari 2024

Pengukuhan Yonvitner Jadi Guru Besar IPB, Paparkan Potensi Kerugian Sumber Daya Pesisir akibat Perubahan Iklim

Pakar ilmu pengelolaan sumber daya pesisir dan lautan, Yonvitner dikukuhkan menjadi Guru Besar Tetap Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Menteri Trenggono Ungkap Fokus KKP di 2024: Masih Program Ekonomi Biru

11 Januari 2024

Menteri Trenggono Ungkap Fokus KKP di 2024: Masih Program Ekonomi Biru

Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono menyebutkan prioritas KKP tahun ini masih fokus pada pelaksanaan program-program berbasis ekonomi biru.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya