Harga Minyak Naik Tipis Didorong Data Persediaan Migas AS  

Reporter

Kamis, 31 Maret 2016 13:56 WIB

Petugas mengisi bahan bakar minyak pertamax racing ke dalam mobil usai peluncuran Pertamax Racing SPBU Outlet di SPBU Kuningan, Jakarta, Jumat (20/7). Harga jenis BBM tersebut Rp35 ribu rupiah per liter dan dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan perkembangan harga minyak dunia. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak dunia naik tipis pada Rabu (Kamis pagi WIB, 31 Maret 2016), dipicu adanya data resmi yang menunjukkan peningkatan lebih kecil dari perkiraan dalam persediaan minyak mentah Amerika Serikat ketika para pedagang khawatir dengan kelebihan pasokan global.

Departemen Energi Amerika (DoE) melaporkan kenaikan dalam stok minyak mentah komersial Amerika pekan lalu 2,3 juta barel. Penambahan persediaan itu lebih kecil daripada yang diperkirakan para analis, yakni sekitar 3 juta barel.

"Itu tidak banyak , tapi masih menempatkan kita pada tingkat rekor minyak mentah lagi dan kami masih memiliki banyak cara daripada yang kita butuhkan," kata James Williams dari WTRG Economics.

Patokan Amerika, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei naik tipis 4 sen menjadi ditutup pada US$ 38,32 per barel di New York Mercantile Exchange.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Mei, patokan global, berakhir pada US$ 39,26 barel, naik 12 sen dari penutupan Selasa.

Harga minyak juga didukung melemahnya dolar Amerika setelah Ketua Federal Reserve Janet Yellen, pada Selasa, mengisyaratkan pendekatan hati-hati untuk kenaikan suku bunga. Hal ini membuat minyak mentah, yang dihargakan dalam mata uang itu, lebih murah bagi pemegang unit-unit saingannya.

Jika harga minyak "Bergantung pada pelemahan dolar Amerika, itu tidak akan lebih tinggi," kata Bernard Aw, ahli strategi di IG Markets.

"Dalam jangka waktu lebih panjang, hal itu masih menjadi permainan permintaan dan pasokan. Ini masih masalah kelebihan pasokan. Hanya ada begitu banyak dolar Amerika yang bisa melakukannya."

Harga minyak turun lebih dari 60 persen sejak Juni 2014. Sebagian besar terjadi karena kelebihan pasokan dan pelambatan ekonomi, khususnya Tiongkok, konsumen energi terbesar di dunia.

Produsen-produsen minyak utama, yang dipimpin oleh Rusia dan Arab Saudi, akan bertemu di Doha pada 17 April guna membahas langkah-langkah untuk menstabilkan harga, termasuk pembekuan produksi. Namun pasar minyak melihat ketidakmungkinan dari kesepakatan tersebut.

"Pertemuan OPEC dan non-OPEC mendatang pada tanggal 17 tidak akan mencapai apa-apa," kata Williams, seperti dilaporkan AFP.




ANTARA

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

9 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

9 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

10 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

10 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

5 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

21 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

7 Juni 2023

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

Harga minyak dunia terus berfluktuasi, namun belakangan mengalami tren penurunan. Apakah harga Pertalite juga akan diturunkan seperti Pertamax?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

6 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

Kementerian Arab Saudi menyampaikan akan menurunkan produksi minyak mentah menjadi 9 juta barel per hari pada Juli mendatang.

Baca Selengkapnya