Sejumlah warga menyalakan lilin dalam peringatan Hari Bumi 2016 di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, 19 Maret 2016. Hampir disetiap sudut warga dan komunitas di Kendari melakukan pemadaman listrik sebagai simbol hemat listrik. ANTARA/Jojon
TEMPO.CO, Jakarta - Dua tahun lagi seluruh wilayah Jawa Barat sudah bisa teraliri listrik. PLN Distribusi Jawa Barat menargetkan rasio elektrifikasi listrik hingga 2018 bisa mencapai 100 persen.
General Manager PLN Distribusi Jawa Barat Iwan Purwana mengatakan saat ini rasio elektrifikasi listrik di wilayahnya sudah mencapai 94 persen. "Sebagian besar jumlah pelanggan PLN 90% adalah rumah tangga. Dan tingkat konsumsi paling besar masih dipegang oleh sektor industri," ujarnya, dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis.com, Rabu (30 Maret 2016).
Dia mengatakan hingga saat ini masih terdapat desa-desa di Jawa Barat yang belum teraliri listrik karena terkendala akses pasokan. Menurutnya, keberadaan pembangkit listrik di Jawa Barat dinilai cukup, tetapi jangkauan ke pelosok-pelosok daerah butuh waktu untuk menarik jaringan listrik seperti saluran udara tegangan menengah (SUTR), jaringan tegangan menengah (JTM) dan lain-lain.
"Paling banyak daerah yang belum teraliri listrik itu di antaranya di Pangandaran, Tasik, Garut, dan Cianjur Selatan,” katanya. Pihaknya optimistis tahun 2018 akhir, wilayah Jawa Barat telah terdistribusikan aliran listrik. Apalagi dengan program pemerintah pusat terkait listrik 35 giga watt, kini PLN diberikan kemudahan dalam proses pengadaan barang/jasa dan pembebasan lahan.
Guna mendukung proyek listrik 35 gigawatt tersebut, kata dia, di Jawa Barat saat ini memiliki dua proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Jatigede dan di Cisokan, Bandung Barat yang diperkirakan tahun 2019 bisa beroperasi.
"Sedangkan sumber pasokan pembangkit paling besar saat ini masih dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap Batubara,” paparnya.
