Sikap 'Dovish' Ketua The Fed Dorong Wall Street Menguat  

Reporter

Rabu, 30 Maret 2016 09:50 WIB

AP/Lee Jin-man

TEMPO.CO, Jakarta - Saham-saham di Wall Street berakhir menguat pada Selasa (Rabu pagi WIB, 30 Maret 2016), setelah Ketua Federal Reserve AS menonjolkan sikap "dovish" pada kebijakan moneternya sehubungan dengan kekhawatiran tentang risiko-risiko ekonomi global.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 97,72 poin (0,56 persen) menjadi ditutup pada 17.633,11. Indeks berbasis luas S&P 500 bertambah 17,96 poin (0,88 persen) menjadi berakhir di 2.055,01 dan indeks komposit Nasdaq melonjak 79,84 poin (1,67 persen) menjadi 4.846,62.

Yellen mengisyaratkan dengan jelas bahwa kenaikan suku bunga berikutnya tidak mungkin sebelum Juni, dan bahwa, ketika bank sentral AS mengetatkan kebijakannya, maka akan (dilakukan) secara perlahan dan bertahap.

"Perkembangan di luar negeri menyiratkan bahwa pemenuhan tujuan kami untuk lapangan pekerjaan dan inflasi kemungkinan akan membutuhkan jalan yang agak lebih rendah untuk suku bunga federal fund daripada yang diantisipasi pada Desember," kata Yellen.

"Mengingat risiko-risiko terhadap prospek, saya menganggap sesuai bagi Komite untuk melanjutkan dengan hati-hati dalam menyesuaikan kebijakannya."

"Dia tidak bisa memberikan pidato yang lebih dovish," kata Mace Blicksilver, direktur Marblehead Asset Management. "Dia pada dasarnya mengambil April dan Juni turun dari meja," katanya, mengacu pada dua pertemuan kebijakan Fed berikutnya.

Saham-saham teknologi menguat, terutama Apple, Microsoft, Facebook dan Amazon, yang semuanya naik lebih dari dua persen.

Sebagian besar perusahaan komponen Dow juga naik, dengan Home Depot, Coca-Cola, United Technologies dan Visa semuanya menguat lebih dari satu persen.

Namun, bank-bank besar jatuh karena ekspektasi bahwa suku bunga rendah akan mengurangi keuntungan mereka. Bank of America turun 1,5 persen, Wells Fargo turun 1,3 persen dan anggota Dow JPMorgan Chase turun 0,6 persen.

Homebuilder Lennar naik 3,2 persen setelah melaporkan laba bersih kuartal pertama meningkat 25,3 persen menjadi 144,1 juta dolar AS. Perusahaan mengutip pemulihan pasar perumahan "lambat dan mantap" setelah bertahun-tahun produksi tertekan.

Pembuat bumbu McCormick naik 2,3 persen karena laba bersih kuartal pertamanya meningkat 32,4 persen menjadi 93,4 juta dolar AS ditopang penjualan yang lebih tinggi pada banyak produk, seperti rempah giling dan bumbu makanan ringan untuk pelanggan industri.

Perusahaan obat Medivation anjlok 6,1 persen karena 12 anggota parlemen AS meminta pemerintahan Obama untuk menyelidiki apakah perusahaan obat Xtandi untuk obat prostat itu terlalu mahal. Demikian laporan AFP.


ANTARA

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

10 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

42 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

7 Oktober 2023

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia yang jeblok dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya